Kamis, 24 April 2014

Kasih Sayang Ayah yang Sebenarnya

Suatu malam, di sebuah stasiun radio, sedang berlangsung acara dimana orang- orang berbagi pengalaman hidup mereka. Perhatian saya yang semula tercurah pada tugas statistik beralih ketika seorang wanita bercerita tentang ayahnya. Wanita ini adalah anak tunggal dari sebuah keluarga sederhana yang tinggal di pinggiran kota Jakarta. Sejak kecil ia sering dimarahi oleh ayahnya. Di mata sang ayah, tak satupun yang dikerjakan olehnya benar.
Setiap hari ia berusaha keras untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginan ayahnya, namun tetap saja hanya ketidakpuasan sang ayah yang ia dapatkan. Pada waktu ia berumur 17 tahun, tak sepatah ucapan selamat pun yang keluar dari mulut ayahnya. Hal ini membuat wanita itu semakin membenci ayahnya. Sosok ayah yang melekat dalam dirinya adalah sosok yang pemarah dan tidak memperhatikan dirinya. Akhirnya ia memberontak dan tak pernah satu hari pun ia lewati tanpa bertengkar dengan ayahnya.
Beberapa hari setelah ulang tahun yang ke-17, ayah wanita itu meninggal dunia akibat penyakit kanker yang tak pernah ia ceritakan kepada siapapun kecuali pada istrinya. Walaupun merasa sedih dan kehilangan, namun di dalam diri wanita itu masih tersimpan rasa benci terhadap ayahnya.
Suatu hari ketika membantu ibunya membereskan barang-barang peninggalan almarhum, ia menemukan sebuah bingkisan yang dibungkus dengan rapi dan di atasnya tertulis “Untuk Anakku Tersayang”.
Dengan hati-hati diambilnya bingkisan tersebut dan mulai membukanya. Di dalamnya terdapat sebuah jam tangan dan sebuah buku yang telah lama ia idam-idamkan. Di samping kedua benda itu, terdapat sebuah kartu ucapan berwarna merah muda, warna kesukaannya. Perlahan ia membuka kartu tersebut dan mulai membaca tulisan yang ada di dalamnya, yang ia kenali betul sebagai tulisan tangan ayahnya.
Ya Allah, Subhanallah,Terima kasih karena Engkau mempercayai diriku yang rendah ini Untuk memperoleh karunia terbesar dalam hidupku Kumohon Ya Allah, Jadikan buah kasih hambaMu ini Orang yang berarti bagi sesamanya dan bagiMu Jangan kau berikan jalan yang lurus dan luas membentang Berikan pula jalan yang penuh liku dan duri Agar ia dapat meresapi kehidupan dengan seutuhnya
Sekali lagi kumohon Ya Allah, Sertailah anakku dalam setiap langkah yang ia tempuh Jadikan ia sesuai dengan kehendakMu Selamat ulang tahun anakku Doa ayah selalu menyertaimu “Dari Ayah yang Selalu Menyayangimu, sayang”
Meledaklah tangis sang anak usai membaca tulisan yang terdapat dalam kartu tersebut. Ibunya menghampiri dan menanyakan apa yang terjadi. Dalam pelukan ibunya, ia menceritakan semua tentang bingkisan dan tulisan yang terdapat dalam kartu ulang tahunnya. Ibu wanita itu akhirnya menceritakan bahwa ayahnya memang sengaja merahasiakan penyakitnya dan mendidik anaknya dengan keras agar sang anak menjadi wanita yang kuat, tegar dan tidak terlalu kehilangan sosok ayahnya ketika ajal menjemput akibat penyakit yang diderita……..
Pada akhir acara, wanita itu mengingatkan para pemirsa agar tidak selalu melihat apa yang kita lihat dengan kedua mata kita. Lihatlah juga segala sesuatu dengan mata hati kita. Apa yang kita lihat dengan kedua mata kita terkadang tidak sepenuhnya seperti apa yang sebenarnya terjadi.
“Kasih seorang ayah, seorang ibu, saudara-saudara, orang-orang di sekitar kita, dan terutama kasih Allah dilimpahkan pada kita dengan berbagai cara. Sekarang tinggal bagaimana kita menerima, menyerap, mengartikan dan membalas Kasih Yang Sebenarnya……………” kata wanita tersebut menutup acara pada malam hari itu.
Sumber: Erva Kurniawan Blog

Menjadi Pribadi Yang pandai Bersyukur

Ada sebuah cerita tentang seorang anak dari keluarga pas-pasan yang ingin mempunyai HP. Merasa tak puas dengan jenis handphone yang dibelikan orangtuanya, ABG (anak baru gede) itu membanting HPnya dihadapan orangtuanya. Tak ayal lagi, perbuatannya itu melukai hati kedua orangtuanya. Sang ABG itu sebetulnya ingin sekali memiliki smarthphone jenis Blackberry yang kini tengah menjadi trend. Sebagai pekerja serabutan, tak mudah bagi ayahnya mengumpulkan uang untuk membeli HP blackberry. Namun karena sayangnya kepada anak, sang ayahpun rela peras keringat demi membahagiakan sang buah hati. Singkat cerita, karena memang tak memiliki banyak uang untuk membeli HP Blackberry, maka sang ayah berinisiatif membelikan HP seharga uang disakunya. Air susu yang hendak disuguhkan kepada sang anak, justru dibalas dengan air tuba. Anak tersebut marah kepada orangtuanya karena apa yang dibelikan tidak sesuai yang diinginkannya. Sang anak justru mngungkapkan bahwa ia akan merasa malu bila membawa HP tersebut ke sekolahnya, karena kalah level dengan apa yang dimiliki teman-temannya. Peristiwa tesebut diatas di sampaikan seorang dai kondang dalam pengajian di salah satu TV swasta. Dan lagi bila kita cermati cerita sinetron yang ditayangkan di TV kita, maka akan didapati gaya hidup model ABG yang tidak puas dgn apa yang dimiliki, dan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang berada di luar jangkauannya. Tidak Pernah Puas Apa penyebabnya ?? salah satunya karena ia selalu memandang orang-orang yang berada diatasnya dalam hal finansial. Akibatnya lahir kecemburuan disana. Gaya hidup semacam ini tentu tidak dibenarkan. Ini akan berakibat fatal yang akan menghantarkan seseorang pada kufur nikmat, karena merasa selalu dalam kekurangan, meski realitanya ia telah hidup berkecukupan. Islam adalah agama yang menjaga keseimbangan. termasuk masalah keduaniaan. tidak termasuk kategori haram, apabila kita mencari kekayaan dunia. Bahkan salahs atu hadist Rasul Saw ; bahwa kefakiran bisa menjadi penyebab kekufuran seseorang. Namun permasalahannya bila dalam kesibukan mencari nafkah tersebut menjadikan kita lupa daratan, maka akan jadi celaka. Sebab sifat dasar manusia dlm mencari harta itu bagai meminum air laut, tidk pernah merasa puas, selalu merasa kekurangan. Sebagaimana sabda rasul Saw ; "Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisai dengan tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat" ( HR. Bukhari ) Disinilah kita perlu kontrol diri, sehingga tidak lupa diri. tidak menjadi budak harta, tapi menjadi tuannya. tidak pula menjadi orang yang dikendalikan, tetapi malah mengndalikan. "Jika salah seorang diantara kalian memiliki

Tertarik Islam Setelah Mengikuti "World Hijab Day" Th. 2013

Subhanallah.. Allah telah memberinya Hidayah setelah mencoba menggunakan hijab pada "Hari Hijab Sedunia"
INGGRIS – Pengalaman satu hari memakai hijab dalam “World Hijab Day” tahun lalu telah menuntut seorang warga Inggris 21 tahun membaca lebih banyak tentang Islam dan akhirnya memeluk agama Islam. “World Hijab Day” part 2 kembali akan dikampanyekan pada awal Februari ini. Kisah muallafnya Jessica Rhodes terjadi pada tahun 2013, dan sudah banyak diberitakan di berbagai media, tapi saya ingin membagikan kembali kepada Anda dalam rangka menyambut “World Hijab Day” part 2 ini.
Jessica Rhodes adalah seorang wanita berusia 21 tahun dari Norwich, Inggris yang bekerja sebagai konsultan telesales dan juga seorang mahasiswa. Dia lahir pada tahun 1991, dibesarkan di sebuah kota pantai kecil di pantai Tenggara dari Inggris. Pada usia 19 tahun dia melanjutkan pendidikannya ke universitas untuk mendapatkan gelar di bidang Musik dan ia berharap bisa melanjutkan ke jenjang pascasarjana dalam bidang konseling.
Dia memiliki cerita yang luar biasa tentang pilihannya untuk memeluk Islam dan bagaimana dia menjadi tertarik kepada Islam. Seorang wanita dari New York, Nazma Khan, memulai kampanyenya yang dikenal sebagai ‘World Hijab Day’. Gerakan ini telah diselenggarakan di situs jejaring sosial. Hal ini telah menarik minat dari Muslim dan non-Muslim di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Bagi banyak orang, hijab adalah simbol penindasan dan perpecahan. Hijab sering menjadi target perdebatan besar untuk menanamkan kesalahpahaman tentang Islam di Barat.
Hari Hijab Dunia dirancang untuk melawan kontroversi ini. Hal ini mendorong wanita non-Muslim (atau bahkan wanita Muslim yang tidak mengenakan hijab) untuk mengenakan hijab dan mengalami bagaimana rasanya saat memakai hijab untuk yang pertamakalinya, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pemahaman yang lebih baik tentang hijab.
Melalui jejaring sosial itulah Jessica Rhodes ikut terlibat. Jessica Rhodes berteman dengan Widyan Al Ubudy yang tinggal di Australia, dan menyarankan teman-teman Facebook-nya untuk berpartisipasi. Jessica yangs eorang non-Muslim memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam “World Hijab Day” tersebut.
Dia mengatakan: “Saya ikut ambil bagian dalam Hari Hijab Dunia pertama dan menantang diri untuk mengenakan jilbab selama satu bulan. Saya kemudian mencoba untuk mulai membaca al- Quran dan kata-kata dalam al-Quran tampak logis dan jelas. Saya juga melakukan beberapa penelitian tentang Islam secara keseluruhan dan saya merasa bahwa Islam adalah agama yang komprehensif yang bisa memberikan jawaban yang saya cari “.
Meskipun orang tuanya sedikit khawatir bahwa kemungkinan dia akan diserang di jalan-jalan karena dianggap tidak toleran.
Beberapa Website seperti BBC, CBBC, Muslim, Times, Malaysia Digest telah menerbitkan artikel dirinya mengenai pengalaman seorang non-Muslim memakai hijab. Momen terpenting dalam hidupnya adalah saat ia berjalan keluar dengan memakai hijab untuk pertama kalinya sebagai seorang non-Muslim dan ia tidak bisa mengingat bagaimana rasanya untuk pergi tanpa memakai hijab.
Mengenai reaksi dari orang tuanya, teman dan suami, ia mengatakan: “Itu seperti sekantong perpaduan, orang tua tidak senang tapi mereka menerima keputusan saya. Mertuaku sangat mendukung. Teman-teman saya ada beberapa yang senang dengan keputusan saya, yang lain ingin berdebat dengan saya tentang hal itu, dan yang lain melangkah keluar dari hidup saya sama sekali.”
Saat ditanya tentang apa tantangan yang ia hadapi sebagai seorang muslimah, katanya dia sangat beruntung dan sejauh ini dia tidak menghadapi masalah apapun dan semua orang telah sangat mendukung dan berpikiran terbuka tentang hal itu.
Jessica mengenakan jilbab untuk pertama kalinya ke kantornya dan ia mendapat respon yang indah dari teman-teman sekantornya.
Di halaman Facebook Word Hijab Day, 31 january 2013, mengutip tulisan Jessica: Untuk semua teman-teman saya yang telah ada dalam hidup saya dan mendukung saya, saya memiliki sesuatu untuk sampaikan kepada Anda. Seperti yang Anda tahu, saya sekarang telah mengenakan hijab selama 8 hari dan telah membaca Quran selama sekitar 3 atau 4 hari. Hal masya Allah itu adalah sesuatu yang mengagumkan…indah … dan dia terlihat sangat cantik juga… Semoga Allah swt selalu memberikan bimbingan dan melindungimu saudariku, dan mendapatkan pahala di akhirat ..”
Subhanallah, hijab telah mengantarkan seorang Jessica Rhodes kepada Islam. Semoga rahmat dan perlindungan Allah selalu menyertaimu, Saudariku! Dan semoga World Hijab Day 2014 ini kembali mendapat respon positif yang luar biasa dan bisa menjadi jalan hidayah bagi mereka untuk menemukan Islam, seperti Jessica Rhodes.
[Ar Rahmah.com]

Tentara Korsel Masuk Islam Karena Terpesona Gerakan Sholat

IRAK – Sebanyak 38 tentara Korea Selatan secara spontan berikrar masuk Islam. Ke-38 tentara Korea itu, satu orang diantaranya seorang komandan bernama Kapten San Jin Gu sedang 37 lainnya adalah prajurit. Kapten San adalah salah satu komandan Brigade 11 SF, pasukan perdamaian PBB dari Korea Selatan yg ditugaskan di Irak. Kapten San dan pasukannya bertugas di wilayah Irbil, Irak Utara.
Saat bertugas di wilayah tersebut, Kapten San Jin-Gu sering mengamati orang-orang muslim shalat berjamaah di masjid. Kebetulan markas pasukannya berada dekat sebuah masjid. Ia sangat tertegun dengan gerakan- gerakan shalat. Karena dihinggapi rasa penasaran, ia mencoba menirukan seluruh gerakan shalat dan dipraktikkkan dikamarnya sendirian.
Pada saat mempraktikkan itulah Kapten San Jin-Gu merasakan ada ketenangan, dan perasaan damai dalam hatinya. Itulah sebabnya, gerakan-gerakan shalat tersebut kemudian ia jadikan program meditasi di pasukan yang ia pimpin (di samping Yoga), dan ternyata sebagian besar prajurit setelah memprakteikkan gerakan-gerakan shalat tersebutmerasakan hal yang sama, mereka juga merasa lebih tenang dan damai.
Sejak itu Kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih dalam lagi, dan akhirnya ia memutuskan untuk memeluk Islam.Ketika niatnya ingin memeluk Islam disampaikan kepada prajurit-prajuritnya, ia berkata: “Aku telah menemukan cahaya kehidupan yang sesungguhnya, aku ingin berada dalam cahaya itu, dan cahaya itu adalah Islam”. Tanpa ia duga, secara spontan 37 prajurit yang ia pimpin mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandannya untuk juga memeluk Islam. Subhanallah!
[Islamic Media Indonesia]

Kamis, 17 April 2014

Mandi Menyenangkan dapat Mencerdasan Anak

Buat para bunda yang masih memiliki anak balita, tentunya ingin memiliki anak yang cerdas bukan ?? ternyata kegiatan mandi dapat dijadikan ajang sebagai salah satu cara untuk mencerdaskan anak.., yaitu dgn membuat suasana mandi menjadi nyaman dan menyenangkan.., yuuk liat bagaimana caranya..??
Mandi dan Kecerdasan Anak
Oleh : Widianingsih, M.Ag.
BEBERAPA waktu lalu, saya melihat adik saya memandikan anak pertamanya. Usia anaknya 1 tahun lebih. Bayinya tertawa menikmati dinginnya air. Namun ibunya teramat fokus menggosok badan anaknya dengan sabun. Lalu membilasnya dengan air tanpa berkata-kata sedikitpun.
Setelah keduanya keluar kamar mandi saya pun bertanya, “Dek, apa yang baru saja kamu lakukan?” Ia pun menjawab, “Oh tadi itu, habis mandiin Azam.” Azzam itu nama anaknya. “Dikira sedang mencuci baju,” tukas saya. Ia pun berlalu menuju kamarnya.
Ba’da maghrib setelah anaknya tidur, saya bicara dengan adik. Saya sampaikan bahwa kegiatan mandi bisa membuat anaknya cerdas. Memang tidak sedikit para ibu yang belum memahami hal ini. Kebanyakan mereka merasa ingin cepat-cepat menyelesaikan satu kegiatan bersama anak karena pekerjaan rumah tangga lain menunggu
Usia 0-2 tahun disebut sebagai jendela kesempatan oleh neuroscientist. Karena pada usia inilah terjadi proses tahap awal penyambungan antar sel otak. Jika pada usia ini ada sel yang tidak tersambung, maka sel tersebut akan hilang melalui program penghapusan.Itulah mengapa kehidupan seorang anak setelah dewasa tergantung pada masa golden age-nya.
Dalam setiap kegiatan rutin yang dilakukan ibu dan bayinya terdapat banyak kesempatan untuk membangun sambungan sel-sel otak. Orangtua perlu memverbalkan apa kegiatan yang dilakukan dengan bayi. Bayi mendapat pengetahuan melalui semua inderanya. Maka dengan membahasakan semua yang dilakukan, bayi akan menerima pengetahuan melalui semua inderanya dengan lengkap.
Saat mandi misalnya, diawali dengan membantu bayi membuka baju. Ibu atau ayah yang membantu bayi harus bicara. “Anakku sayang, kegiatan mu sekarang adalah mandi. boleh ya ibu/ayah bantu buka bajunya. Bismillahirrahmanirrahiim. “ Ibu/ayah membuka baju anak perlahan-lahan tanpa berhenti bicara.
Kita katakan pertama yang dibuka kancingnya, lalu tangan kanannya dan seterusnya. Setelah bajunya di buka, ibu terus bicara bahwa sekarang sedang bergerak menuju kamar mandi, bisa ditambah dengan menghitung langkah kaki ibu dari kamar tidur menuju kamar mandi. Setelah siap di depan pintu kamar mandi, orangtua tetap tak berhenti bicara, sampaikan bagaimana Islam mengajarkan adab masuk kamar mandi disertai do’a sebelum masuk kamar mandi.
Setelah anak masuk bak mandi, tetap orangtua harus bicara. Satu-persatu anggota tubuhnya disebutkan. Tak lupa fungsi-fungsi setiap bagian tubuhnya. Sampaikan benda-benda yang ada di kamar mandi. Dingin atau hangatnya air yang dipakai. Benda-benda yang sedang digunakannya. Usapan disertai pijitan lembut dan hangat di tubuhnya akan membuat sambungan semua sel otaknya.
Hingga selesai bilasan terakhir orang tua tetap tidak boleh berhenti bicara. Kemudian ulang seperti diawal kita sampaikan adab keluar kamar mandi. Lalu terus bicara bergerak kemana setelah keluar dari sana.
Satu kegiatan rutin mandi saja akan membuat sambungan yang banyak pada sel-sel otaknya. Rangsangan dari semua inderanya membuat anak kita menjadi anak yang cerdas. Bisa kita bayangkan berapa sambungan yang akan terlewatkan ketika orangtua tidak mendampingi anaknya.
Kita tidak bisa memilih dilahirkan dari orangtua yang cerdas atau biasa saja. Tapi kita bisa memilih untuk menjadi orangtua yang cerdas bukan? [islampos]
Dari uraian diatas, anak cerdas dihasilkan dari ibu yang penuh kelembutan dan komunikatif, walaupun anak tersebut masih balita yang mungkin belum mengerti perkataan ibunya.. namun yang penting jalinan sentuhan kasih sayang dan komunikasi yang baik itulah yang menumbuhkan kembangkan sel-sel otaknya, semoga hal ini bisa dilanjutkan sampai mereka dewasa, maksudnya kenjadi ibu yang komunikatif dalam setiap kesempatan. wallahu alam bi showab.

Orang Penting Di Mata Allah

Menjadi orang penting bagi orang lain pasti menyenangkan karena merasa diperlukan, tapi ada yang lebih penting lagi dari itu semua yaitu "menjadi orang penting di mata Allah Swt." Siapakah orang-orang itu..? yup mereka adalah agen-agen muslim, yang memikirkan, membantu, memperbaiki agama Allah.. lebih lengkapnya, yuuk kita baca ulasan berikut ini :
Orang Penting dimata Allah
Oleh: Ustadz Bachtiar Natsir
Essensi sebuah nikmat sejatinya bukan pada banyaknya jumlah. Seseorang itu penting atau tidak penting bukan diukur dari banyaknya gaji dan tingginya jabatan. Rosululllah Saw bersabda “Urusan paling penting adalah mengurusi Islam”.
Beberapa santri mengabdikan diri di lereng gunung merapi, berbekal tungku, satu penggorengan, satu panci dan satu ceret sebagai aset untuk hidup dan berjuang di jalan Allah untuk mengurusi Islam. Di sana, mengajari mereka ngaji, shalat, mengajak kepada ketaatan kepada Allah, padahal gaji tak seberapa hanya sekadarnya saja.
Apa yang dijadikan bahasan dari mereka bagi orang-orang penting di Jakarta? Orang-orang yang merasa menjadi orang penting itu pasti heran, cara pandang yang bermasalah.
Rosulullah Saw bersabda orang penting adalah orang yang mengurusi Islam, kemudian menegakkan shalat dan yang paling tinggi adalah Jihad fie sabilillah. Berapa pun gaji kita, setinggi apapun jabatan kita, jika kita tidak memikirkan Islam, tidak mengurusi Islam, kita bukan orang penting, kita bukan siapa-siapa.
Ingatlah, di kubur nanti bukan mulut kita yang menjawab tapi amal kita yang menjawab, tiga pertanyaan yang akan diajukan, siapa Rabbmu, siapa Nabimu, dan apa kitabmu. Kenapa tiga pertanyaan itu yang diajukan? Inilah esensi dari hadist Rosulullah Saw, ketika amal tidak untuk meneggakkan Agama Allah, maka amal itu menjadi tidak penting.
Amal kita akan ditanya apakah sudah sejalan dengan Rubuyahnya Allah dan Uluhiyahnya Allah maksudnya, apakah sudah sesuai dengan apa yang di contohnya Rosulullah Saw. Bagi para santri yang hebat, mereka yang sudi memberikan ilmu terbaiknya untuk mengenalkan kepada umat menuju jalan Tuhannya agar taat kepada Allah, mereka itulah yang di maksud dengan Orang Besar, Orang yang Penting di mata Allah.
Sumber : islampos.blog

Selasa, 15 April 2014

Pengalaman Menarik Ber-Hijab Seorang Non Muslim

Seorang wanita Non Muslim, Anisa Rawhani membuktikan ternyata banyak orang meresponnya lebih bagus ketika ia mengenakan jilbab dibanding ia tidak mengenakan jilbab.
” ‘ Orang-orang menjadi lebih sopan , banyak orang tua menjabat tangan saya ‘ , ujar mahasiswi perguruan tinggi Kanada yang mengenakan jilbab selama 18 hari untuk mengungkapkan bagaimana tingkat rasis komunitasnya, ” lapor Daily Mail , 12 April. Seorang mahasiswi Kanada tersebut baru-baru ini melakukan eksperimen sosial untuk melihat apakah orang-orang memperlakukannya berbeda jika ia mengenakan jilbab .
Anisa Rawhani , seorang mahasiswi tahun ketiga di Queens University di Ontario , mengenakan pakaian Muslimah selama 18 hari pada bulan Januari saat ia bekerja di perpustakaan universitas , mengunjungi toko-toko dan restoran di dekat kampus dan saat ia melakukan pekerjaan sukarela dengan anak-anak setempat .
Menurut Rawhani – yang melakukan percobaan untuk melihat apakah orang-orang di komunitasnya bersikap rasis terhadap kelompok minoritas -ternyata ia melihat bahwa banyak orang memperlakukan dia lebih ramah dan dengan lebih hormat daripada ketika dia tidak memakai jilbab . Rawhani , walaupun ia bukan Muslim , menulis tentang pengalamannya memakai busana muslimah dalam edisi Maret Journal queen , di mana ia bekerja sebagai editor . ” Pada awalnya saya pikir saya hanya membayangkan hal-hal menakutkan akan terjadi , “ujar Rawhani .
Dalam beberapa kasus , katanya , dia pergi keluar dengan teman-teman yang tidak memakai jilbab dan dia ternyata diperlakukan jauh lebih baik daripada teman temannya yang tidak mengenakan jilbab. “Ada kelebihan ini ( sambil menunjuk jilbabnya ) , saya mengalami sesuatu yang saya tidak bisa menjelaskan , ” katanya . ” Seperti benar-benar menjadi begitu sangat sopan , saya tidak pernah mengalami sebelumnya. Itu sesuatu yang kontras yang sedang terjadi. ‘ Rawhani mendiskusikan temuannya dengan seorang profesor psikologi di universitasnya- dia sebut sebagai fenomena menarik.
Rawhani , Non Muslim keturunan Iran , terinspirasi oleh percobaan serupa yang pernah dilakukan di Amerika Serikat , di mana seorang wanita diminta untuk mengenakan jilbab selama satu hari dan melihat bagaimana orang-orang memperlakukan mereka . ‘ Keinginan percobaan datang dari keinginan untuk memahami lebih baik karena ada begitu banyak ketegangan di sekitar pengenaan jilbab itu , “katanya . ” Ada begitu banyak kesalahpahaman dimana banyak orang-orang berpikir bahwa muslimah tertindas dan ada juga isu-isu rasisme yang terjadi, ” lanjutnya . (Jwel/KH)
Subhanallah.. Allah telah memperlihatkan kepadanya, bagaimana indahnya konsep Hijab bagi para muslimah, yang sebenarnya adalah untuk melindunginya dari gangguan orang-orang jahil dan agar sebagai tanda bahwa dia seorang muslimah, semoga dgn begini semakin terbuka dunia bahwa Hijab tak bisa dilepaskan bagi wanita muslimah yang mengingikan keridhoan Allah Swt., aamiinn..

Sabtu, 12 April 2014

Jantung Muadzin Kumandangkan Adzan

Dokter Jasim al-Haditsy seorang penasehat jantung anak di ‘Amir Sulthan Center Untuk Penyakit Jantung’ Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyadh, megkisahkan kepadaku, “Salah seorang rekanku yang bisa dipercaya bercerita kepadaku, bahwa suatu malam saat ia sedang bertugas di rumah sakit , ada seorang pasien yang meninggal dunia, maka ia segera memastikan akan kematian pasien tersebut, ia meletakkan stetoskop di atas dadanya hingga ia mendengarkan suara,‘Allahu akbar, Allahu akbar, Asyhadu alla ilaha illallah’…
Ia berkata, “Saya rasa adzan subuh”. Kemudian saya bertanya kepada perawatnya, “Jam berapa sekarang?” ia menjawab,”Jam satu malam.” Saya tahu bahwa saat ini belum tiba saatnya adzan subuh, kemudian saya kembali meletakkan stetoskop di atas dadanya dan saya kembali mendengarkan adzan tersebut selengkapnya.
Saya bertanya kepada keluarga orang ini, tentang keadaanya semasa hidup, mereka menjelaskan, “Ia bekerja sebagai muadzin pada sebuah masjid, biasanya ia datang ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi, ia selalu mengkhatamkan Al Qur’an dalam tiga hari dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan”
.
Tanggal lima belas Bulan Ramadhan 1421 H, seorang jamaah shalat pingsan di Masjid saat ia mengumandangkan iqamah shalat subuh, dengan segera tiga orang dari jamaah shalat membawanya ke Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Riyadh. Orang itu kemudian sadar saat mereka masih dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sekonyong-konyong ia berdzikir seakan-akan tidak pernah terjadi apapun.
Sesampainya di instalasi gawat darurat, ia disambut oleh seorang pemeriksa jantung yang menceritakan kisah ini kepadaku, “Kami menemukan adanya peradangan mematikan yang parah sekali pada sebagian besar jantungnya”. Kondisi iu membuat kami tercengang.
Saat saya berusaha untuk membawanya ke ruang ICU, tiba-tiba saya mendengar suara tasbih dan tahlil, dan ia membisikkan sesuatu ke telinga salah seorang rekanku lalau tersenyum sambil membaca, “Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah” . Setelah itu jiwanya terbang menuju keharibaan Tuhan-nya.
Rekanku yang mendengar bisikan orang tersebut tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Aku kaget atas kejadian ini dan segera menanyakan keadaanya. Ia berkata, “Orang ini telah membisikkan kepadaku, “Dokter! Usahlah Anda menyibukkan diri, sungguh aku akan mati, aku telah melihat surga, insyaAllah aku akan segera menuju ke sana, aku melihatnya sekarang, sungguh aku melihatnya.”
Saat orang ini ditanya tentang riwayat hidup (sisi kehidupan) orang yang telah meninggal ini, ia berkata, “Ia sangat menjaga dua perkara:
Pertama, ia dan muadzin selalu saling dahulu mendahului untuk datang ke masjid, kadang muadzin mendahuluinya dan lebih sering ia yang datang terlebih dahulu.
Kedua, ia tidak dikenal kecualii sebagai pribadi yang baik. Allah Ta’ala telah menjaganya dari perbuatan keji dan mungkar, ia tidak pernah berbohong atau menggunjing orang lain”.
Allah telah mencukupinya dan Allah telah menjaminnya. Dan sungguh kita tidak bisa memberikan rekomendasi apapun untuk siapapun di hadapan Allah.
*****
Saya telah melakukan operasi penambalan pembuluh darah terhadap seorang pasien yang berada di ruang Bagian Jantung. Sehari sebelum ia diperbolehkan untuk pulang -karena menurut perhitungan kami saat itu, ia telah sembuh- ia memanggil anak-anak dan istrinya, ia mengharapkan mereka segera hadir. Sesaat setelah mereka semua hadir ia berkata, “Aku akan meninggal sebentar, maka maafkanlah aku”.
Kemudian ia memanggil dokter dan para perawat yang merawatnya untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka. Lalu ia berbaring di atas sisi kanannya seraya mengucapkan, “Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah”, ia telah menghadap Tuhan-nya
a.
Saya bertanya kepada anak-anaknya tentang riwayat hidup (sisi kehidupan) ayah mereka, mereka menjelaskan, “Ayah kami orang yang baik, kami tidak pernah melihatnya menggunjing, berbohong, berbuat keji, atau kemungkaran.”
*****
Ketika masih duduk di bangku kuliah di Kairo,Mesir, saya mengenal seseorang yang sangat taat kepada Allah. Ia mengajarkan Al Qur’an dan membimbing penghafal Al Qur’an di komplek tempat tinggalku. Selama bertahun-tahun ia tidak pernah terlambat untuk datang mnegajar pada waktunya, yaitu setelah selesai shalat Subuh hingga terbit matahari.
Suatu hari ia mengucapkan selamat tinggal kepada semua yang hadir setelah menutup pelajarannya, seakan-akan ia tidak akan mengajar kembali setelah hari itu. Hari itu juga, sebelum tiba saat Dzuhur kami mendapatkan berita tentang kematiannya pada jam sepuluh pagi.
Keesokan harinya kami mendapatkan kisah kematiannya berdasarkan cerita istrinya, “Sebagaimana biasa ia pulang ke rumah jam tujuh lebih tiga puluh menit. Ia mengucapkan salam kepadaku, kemudian berkata, “Sesungguhnya saya akan mati pada jam sepuluh.” Sayapun mengiranya bercanda, lalu ia berkata, “Siapkanlah sarapan untukku.” Saya menyiapkan sarapan, lalu kami menyantapnya berdua.
Pada jam delapan tiga puluh menit ia masuk ke kamar mandi. Ia mandi agak lama, kemudian ia keluar dan memakai wewangian sebagaimana yang ia lakukan ketika hendak berangkat untuk shalat Jumat. Lalu ia memakai pakaian yang paling bagus dan membaca Al Qur’an.
Beberapa menit sebelum jam sepuluh ia berkata, “Saya akan mati pada jam sepuluh, maka maafkanlah aku, lupakanlah semua kesalahan dan kekhilafanku kepadamu.” Saya sangat terkejut hingga tidak bisa mengucap apapun, beberapa detik sebelum jam sepuluh, ia bersiap-siap untuk tidur lalu membaca, “Asyhadu alla iaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah” lalu ia menghadap Tuhan-nya.
*****
Sekarang perkenankanlah saya menceritakan kepada Anda tentang riwayat hidup orang ini. Sungguh saya belum pernah melihatnya menggunjing orang lain, berbohong, menipu, berbicara kotor atau mungkar, sejak saya mengenalnya di komplek itu.
Ada sebuah pertanyaan yang perlu untuk dijawab, berapa banyakkah orang yang shalatnya mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Allah Ta’ala berfirman, وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ “dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (Al Ankabut:45)
Sayangnya, kadang kita masih temui orang-orang yang menggunjing orang lain padahal ia belum keluar dari masjid. Atau kadang ia menggunjing maupun berbohong padahal ia masih berada di pintu masjid setelah menunaikan shalat. Atau pedagang yang menipu pembelinya padahal baru saja ia menunaikan shalatnya di masjid. Atau orang yang menzhalimi orang lain atau bermuamalah dengan riba padahal ia termasuk orang-orang yang biasa membaca takbiratul ihram-menunaikan shalat-.
Saudara-daudaraku! Sesungguhnya orang yang shalatnya tidak mampu mencegah dari perbuatan keji, mungkar, dan keburukan-keburukan lainnya berupa kemaksiatan dan dosa, maka hendaklah ia mengintrospeksi dirinya. Karena di situlah kekurangannya. Mungkin ia belum bisa melaksanakan shalat sebagaimana mestinya, atau ia tidak menunaikannya dengan khusyuk. Seandainya ia mampu merasakan keagungan shalat lalu mendirikannya sebagaimana mestinya, tentulah dengan izin Allah shalat itu akan mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar.
Saudaraku yang mulia, sebelum coba-coba menggunjing, berbohong, menipu, dan mengambil riba, ingatlah bahwa baru saja Anda menunaikan shalat di masjid, ingatlah bahwa baru saja Anda menunaikan shalat di masjid. Semoga saja cara itu akan membantu Anda untuk menahan diri, agar di hari kiamat nanti Anda tidak termasuk orang-orang yang pailit.
Sungguh, semua ini terjadi atas kehendak Allah, Dialah yang menunjukkan jalan kebenaran. (pm/kesehatanmuslim).
*Dinukil dari buku Kesaksian Seorang Dokter, penerbit Darus Sunnah karya dr. Khalid bin Abdul Aziz Al Jubair, Sp.JP

Kumpulan Do'a

Do'adalah Harapan, Do'a adalah senjatanya kaum muslim, Setiap muslim akan bertemu dengan do'anya baik di dunia maupun di akherat nanti..
QS.Al Ghafir(40) : 60
"Dan Tuhanmu berfirman: ("Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina")
Karena itu sebagai sorang hamba sudah selayaknya dalam setiap langkah dalam kehidupan kita, selalu berdo'a kepada-Nya tanpa lelah dan bosan, serta penuh keyakinan bahwa do'a kita insya allah akan dikabukan oleh Allah Swt, baik didunia maupun diakherat nanti. Maka marilah kita berdo'a sebanyak-banyaknya kepada Sang Pencipta Alam Semesta..
Do'aku Harapanku
DOA PENGAMPUNAN
Ya Allah Ampunilah semua dosa dosaku, ampunilah semua kesalahanku, kemalasanku, kebodohanku, kesengajaanku..gelak tawaku yang semua itu ada padaku
YA Allah yang Maha Pengampun Ampunilah aku akan dosaku yang telah lalu dosaku yang mendatang Dosaku yang aku samarkan dan yang aku perbuat dengan terang-terangan, Engkau-lah yang mengajukan dan yang mengakhirkan dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu
Ya Allah yang Maha Pengampun, Dan mencintai orang-orang yang memohon ampun kepada-Mu Maka ampunilah aku.. (HR. Bukhari - Sahih )
Ya Allah.. ampunilah aku akan dosa-dosaku cuci bersihlah dosa-dosaku sebagaimana mencuci kain putih dgn air hujan dan jauhkanlah aku dengan kesalahanku bagaikan jauhnya kutub utara dan selatan
********
Ya Allah.. jangani biarkan kami mengulang-ngulang kebiasaan buruk kami, Jadikanlah kami menjadi hamba-Mu yang lembut, Yang penuh kasih sayang, penuh kesabaran, penuh pengertian, Penuh cinta dan penuh keikhlasan
Ya. Allah.. sungguh kami lemah tanpa kekuatan dari-Mu Tak berdaya tanpa pertolongan dari-Mu Bimbinglah kami agar dapat kembali ke jalan-Mu Dan kembali dalam luasnya kasih sayang dan Cinta-Mu
Ya Allah semoga dikala kami terbangun nanti.. Engkau jadikan hati kami menjadi lebih bersinar, Perilaku kami menjadi lebih menawan, Sikap kami menjadi lebih menyejukan
Lisan kami menjadi lebih menentramkan Dan jadikanlah kami hamba-Mu yang bermanfaat Bagi keluarga dan sesama..
*********
Ya Allah berilah aku kekuatan ketika rapuh, Berilah petunjuk ketika keliru, Berilah aku cahaya ketika dalam kegelapan.. Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin
Ya Allah Masukanlah kami dan keluarga kami kedalam Golongan orang-orang yang sholeh dan kau beri petunjuk Karena tidak ada yang dapat menolong selain dari kuasa dan kekuatan-Mu
**********
Ya Allah cukupkanlah aku dengan rejeki-Mu yang halal hingga aku terhindar dari yang haram.. Dan kayakanlah aku dengan kenikmatan dari-Mu Hngga aku tidak meminta kepada selain-Mu.. aammiiinn..
**********
Allahuma biha..3x khusnul khotimah.. Allahuma haasibnii hisabay yasiro.. ( ya Allah hisablah aku dgn hisab yang mudah )
Ya Rabbus samawati sal ardhi.. Anugrahkanlah kepada kami.. Hati yang tidak pernah membenci.. Jiwa yang tidak pernah gelisah.. Senyum yang tidak pernah pudar.. Bibir yang senantiasa berdzikir.. Sentuhan yang tidak pernah menyakiti.. Tangan yang selalu memberi.. Kasih sayang yang tak pernah pamrih.. Aamiin ya rabbul alamina..

Senin, 07 April 2014

Seorang Mukmin Dalam Ujian Kepayahan Hidup

Sabarlah atas kepayahan hidup , karena Allah SWT sengaja menjadikan demikian (kepayahan itu) sehingga manusia rindu akan surga yang tidak ada kesedihan dan rasa sakit serta tidak ada penderitaan. Meskipun hidup ini penuh dengan cobaan dan bala (penderitaan), tapi kita lihat banyak manusia yang tergila gila dengan dunia ini seolah olah mereka akan kekal selama lamanya. Jika Allah menghendaki hidup ini enak dan mudah, tentunya sudah pasti Allah akan memberikannya kepada para Nabi dan para Rasul serta kaum mukminin. Akan tetapi, kaum mukminin justru yang paling banyak cobaannya daripada kaum lainnya, sehingga ada suatu hadits yang menyatakan :
“Dari Muadz bin Said dari bapaknya, ia berkata, Aku bertanya,” Wahai rasulullah, siapa yang paling berat cobaannya?” Rasulullah SAW menjawab ,” Para Nabi, kemudian orang orang yang lebih rendah derajatnya darinya, dan seterusnya. Seseorang dicoba tergantung kadar keimanannya. Jika agamanya kuat, maka cobaannya pun semakin berat. Jika ia masih punya agama walau sedikit, maka masih akan dicoba sesuai kadar agamanya itu. Cobaan itu akan terus menerus menimpa hamba Allah sehingga ia berjalan di muka bumi ini tanpa kesalahan sedikitpun.” (HR Attirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Al Albani)
Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata,” Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan seorang mukmin seperti tanaman, dimana angin terus menerus menerpanya, dan seorang mukmin akan terus menerus ditimpa musibah, dan perumpamaan orang munafik seperti tanaman padi, ia tidak pernah runtuh sampai ia dipanen.” (HR Muslim)
Diantara karunia Allah yang sangat besar bagi setiap hambaNya yang mukmin adalah Dia menjadikan semua musibah yang menimpanya sebagai kaffarat (pengampunan) bagi dosa dosanya dan sebagai pencuci dari setiap kesalahan dan dosa.
Dari Abi Said dan Abu Hurairah Ra, bahwa mereka mendengar rasulullah SAW bersabda,” Tidaklah seorang mukmin ditimpa oleh kepayahan dan sakit, penderitaan dan kesedihan atau kegalauan yang mendera kecuali Allah menghapus kesalahannya dengan semua itu. (HR bukhari)
So…Mari kita TEGAR dalam menhghadapi kepayahan hidup dan yakinlah Allah akan berikan balasan surga atas kesabaran kita menjalani cobaan kehidupan ini…
Sumber: KH/eramuslim
Karena itu sobat.. bersabarlah karena setiap muslim pasti duji sesuai kemampuannya

Pahlawan Dalam Diam..

Sebuah cerita dalam perjuangan dakwah:
Waktu tengah beranjak di sepertiga malam. Hujan rintik jatuh ke bumi diiringi suara katak bersahutan. Dingin. Angin berembus menjelajah sela dedaunan. Saat itu, ketika kebanyakan manusia terlelap dibalik kehangatan selimut, dua orang manusia terlihat sibuk menyusuri sepanjang jalan, menapaki gang demi gang. Menerobos hujan. Hanya bermodalkan sepeda motor butut.
Senyap keduanya bergerak penuh kehati-hatian. Gerakan-gerakan cepatnya menandakan keberadaan mereka tak ingin diketahui orang lain. Namun sangat disayangkan, sepasang mata Ustadz Narlis ternyata berhasil mengawasi gerak-gerik mereka. Sang Ustadz pun perlahan mendekat.
“Siapa itu?” tanya Ustadz Narlis. Kedua orang itu terperanjat kaget.
“Afwan (maaf-red), ini ana, Ustadz. Satu lagi putra ana,” sosok yang lebih besar menjawab tergagap.
Ustadz Narlis tak kalah terkejut. Temaram lampu dan rintik hujan ternyata mengaburkan pandangan beliau dari sosok yang sejatinya telah ia kenali.
“Subhanallah…antum sedang apa hujan-hujanan seperti ini?,” tanya Ustadz.
“Ana…afwan, Ustadz. Ana sedang memasang stiker milik caleg-caleg PKS. Ana ingin turut membantu kemenangan dakwah ini, Ustadz,” tuturnya.
“Lho bukannya antum caleg juga?”
“Betul sekali, Ustadz. Ana caleg. Tapi demi Allah, ana tak memiliki dana untuk membuat stiker, baliho dan atribut lainnya. Untuk biaya hidup saja kesulitan…,” sesaat lelaki ini menghela nafas dalam. “Ana mohon izin, Ustadz. Biarlah ana menjadi tim sukses bagi saudara-saudara ana yang lainnya. Ana ikhlas demi dakwah ini, Ustadz,” tulus lelaki ini berujar.
Hujan, dingin, angin. Ketiganya belum jua berhenti. Kalimat demi kalimat sang lelaki menghunjam kesadaran Ustadz Narlis. Membawa beliau menelusuri kiprah dalam pengabdiannya kepada dakwah ini. Namun Ustadz Narlis sadar, nun jauh di lubuk hati beliau mengakui, lelaki di hadapannya adalah orang yang penuh ikhlas dan berjuang karena Allah Swt semata.
“Demi Allah, mulai malam ini, antum adalah murabbi(guru-red) ana,” Ustadz Narlis tak kuasa menahan tangis. Beliau memeluk erat lelaki di hadapannnya. “Antum telah mengajarkan ana tentang keikhlasan yang luar biasa,” sang Ustadz melanjutkan. Keduanya berpelukan dalam jalin persaudaraan. Erat. Hangat. Saling menumpahkan air mata.
Ustadz Narlis begitu terenyuh. Yang ia kenal, lelaki di hadapannya begitu bersahaja. Tak pernah mengeluhkan kesulitan hidup kepada ikhwah lainnya. Hingga saat ia diamanahkan untuk menjadi calon anggota dewan pun, tak tampak raut gusar di wajahnya. Namun apa yang dilakukannya malam itu begitu luar biasa. Ia membantu memasang stiker dan atribut milik caleg-caleg dari PKS lainnya. Ia mampu menepis segala keserakahan akan jabatan dan lebih menguatamakan kemenangan perjuangan dakwah yang diretas Partai Keadilan Sejahtera.
“Ana mohon, jangan sebutkan nama ana kepada siapapun, ustadz. Biarlah hanya Ustadz dan Allah Swt yang tahu apa yang kami lakukan untuk dakwah ini,” sang lelaki berpesan.
“Ana berjanji tidak menyebut nama antum. Namun ana akan mengisahkan pertemuan kita ini sebagai pembelajaran bagi ana dan seluruh ikhwah kita,” demikian Ustadz Narlis menjawab.
Sejenak kemudian sang lelaki dan anaknya pergi. Meneruskan apa yang mereka kerjakan. Perlahan, sosok keduanya menghilang dalam gelap malam. Suara sepeda motornya lapat. Menghilang. Jauh. Dalam. Membawa segenap cita-cita kemenangan dakwah.
Dan Sang Ustadz tak henti meneteskan air mata. Untuk sebuah pelajaran berharga. Tentang keikhlasan, perjuangan, dan pengejawantahan nilai-nilai tarbiyah yang tak terkirakan di hadapannya. Tentang seorang caleg yang ikhlas membantu caleg lainnya dalam kesenyapan. Tentang sosok pejuang. Tentang sosok pahlawan yang bekerja dalam diam.
Pun tentang sebuah janji, untuk sebuah nama. Yang harus dijaga dalam hati. Hingga nanti di penghujung waktu. Hingga nanti, saat bersua di Jannah-Nya. Semoga.
Oleh: Eko Cecep Wahyudi
On Twitter @ewahyudie

Kamis, 03 April 2014

Nenek Georgette - Wanita Mualaf Tertua

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56)
Georgette Lepaulle seorang Nenek yang tinggal di Berchem, di sebuah kota di propinsi Antwerpen, Belgia. Tahun lalu, th 2012, Nenek telah membaca dua kalimat syahadat. Bahkan, saat itu Nenek tercatat sebagai muallaf tertua di dunia (saat itu usianya 91 tahun). Nenek memutuskan untuk menjadi seorang muslimah karena tertarik dengan keramah-tamahan muslim (yang berada disekelilingnya) dan beberapa kali dia merasa bahwa Allah mengabulkan do’anya. Allohu Akbar!
Ceritanya berawal saat 2 tahun yang lalu, saat keluarga Nenek akan memasukkannya ke panti jompo. Mohammed, seorang muslim yang telah bertetangga dengannya lebih dari 40 tahun, menghalang-halangi niatan itu. Dia mengajak Nenek untuk tinggal bersama keluarganya karena keluarga Mohammed telah mengenal Nenek sejak lama. Apalagi ibu Mohammed juga sudah meninggal, dia sudah menganggap Nenek seperti ibunya sendiri. Sejak tinggal bersama keluarga Mohammed, Nenek mulai tertarik dengan Islam. Nenek melihat mereka sholat berjama’ah, saling berkasih-sayang, dan saling berbagi. Nenek melihat makna “keluarga” yang begitu indah dalam keluarga Muhammed, sangat berbeda dengan kondisi keluarganya.
Pada musim panas tahun lalu (2012), Nenek ikut dengan Muhammed untuk mengunjungi keluarganya di Maroko. Pada waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan puasa bagi umat Islam. Puasa bukanlah hal yang asing bagi Nenek yang (dulunya) beragama Katolik. Dia dibaptis, pergi ke biarawati di sekolah, dua kali menikah di gereja dan kedua suaminya pun telah meninggal dan dikuburkan dengan cara gereja. Selama hidup dia bekerja sebagai seorang pembantu di sebuah keluarga Yahudi. Namun dia merasa bahwa agamanya tidak pernah “menyentuh”nya. Sebaliknya, dia merasa jauh dari Tuhan. Dia mulai merokok untuk pertama kalinya saat berusia 5 tahun hingga usianya 78 tahun. Pada usia 7 tahun, dia mulai minum alkohol hingga sebelum dia masuk Islam, dia minum setengah botol wine setiap hari. Itulah kebiasaan lamanya sejak pernikahan pertamanya dengan seorang pilot Italia yang telah meninggal saat perang.
Nenek merasa keikutsertaannya saat Ramadhan tahun lalu itu membangkitkan jiwa religiusnya. Dia sendiri merasa kaget. Dia merasa sangat terlambat merasakan “pengalaman” ini, merasakan hubungan dengan sesuatu yang “lebih tinggi”, dengan Allah. Dia merasakan keterbukaan-Nya, juga cinta-Nya. Dia pernah berdo’a meminta kesembuhan untuk temannya dan untuk keselamatan seorang anak muda yang “salah jalan”. Kedua do’anya itu telah dikabulkan-Nya. Baginya, itu sudah cukup menguatkan dirinya untuk masuk islam.
Saat masuk Islam, para muslimah “membersihkan” seluruh tubuh Nenek (mungkin maksudnya adalah mandi besar sebagai salah satu hal yang diwajibkan ketika seseorang itu masuk Islam, sebagaimana dalam sebuah hadits, Dari Qais bin Ashim Radhiyallahu Anhu bahwa ia masuk Islam, lalu diperintah oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam agar mandi dengan menggunakan air yang dicampur dengan daun bidara.” (Shahih: Irwa-ul Ghalil no: 128, Nasa’I I: 109, Tirmidzi, II:58 no: 602 dan ‘Aunul Marbud II: 19 no: 351). -red). Setelah itu, para muslimah pun menghujani Nenek dengan ciuman. Menurut Nenek, ia tidak pernah mendapat ciuman yang sebanyak itu sepanjang hidupnya. Dia merasa senang karena mereka menganggapnya sebagai saudaranya. Sejak masuk Islam, banyak hal yang harus Nenek tinggalkan, seperti minuman keras , rokok, daging babi dan juga sesuatu yang tidak mudah bagi seorang wanita yakni make-up. Sebelumnya, Nenek selalu memakai make-up yang tebal.
Begitu kembali di Belgia, mereka pergi ke masjid besar di Brussels untuk mengurus Sertifikat ke-Islam-an Noor, nama baru Nenek. Kemudian masjid di Brussels melaporkannya ke masjid di Mekah. Ternyata, tidak ada muallaf yang lebih tua dari usia Nenek saat itu, yaitu 91 tahun. Segera saja Raja Saudi Arabia mengirimkan utusannya ke Berchem untuk memberikan hadiah, sebuah jam tangan emas untuk Nenek. Tidak hanya itu, Raja Saudi Arabia juga mengirimkan “undangan” baginya untuk menjalankan ibadah Haji tahun depan.
Nenek tampak bersungguh-sungguh dengan ke-Islam-annya (semoga Allah memberi Nenek keistiqNenekhan). Komitmennya untuk menjadi muslimah yang baik terus dia upayakan, termasuk digambarkan saat wawancara ini. Saat perkenalan, dia menyembunyikan tangannya dibalik bajunya. Dia menolak untuk berjabatan tangan. Dia menyebutkan bahwa dia tidak akan mengulurkan tangannya untuk orang asing karena begitulah aturan Islam (Subhanalloh…bagaimana dengan kita? yang sudah muslim sejak lahir. Sudahkah kita memiliki komitmen seperti Nenek? faghfirlana…). Dia hanya akan “menyentuh” suaminya. Sambil becanda, dia pun mengatakan bahwa pernyataan ini tidak berarti bahwa dia merencanakan sebuah pernikahan setelah ini (setelah ia menjadi muslimah). Bahkan ketika Nenek ditanya, berapakah biaya yang harus dia keluarkan untuk menjadi seorang muslimah. Dia menjawab bahwa hal ini (ke-Islam-annya -red) tidak ada kaitannya dengan uang. Dia mengambil keputusan ini dengan sukarela.
Subhanalloh walhamdulillah walaa ilaaha illallohu Allohu Akbar!
Betapa kisah ini adalah salah satu contoh bahwa hidayah Allah bisa sampai kepada siapa pun, tidak terbatas asalnya, warna kulitnya atau usianya. Dan kita pun harus yakin bahwa Allah akan memuliakan orang yang bisa menjadi jalan hidayah bagi orang lain.
“Seseorang mendapat hidayah Allah melalui engkau, maka hal itu lebih baik bagimu dari seekor unta merah ”
Itulah yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib RA ketika beliau menyerahkan bendera kepadanya pada saat perang Khaibar. Kemudian Ali berkata : “Atas dasar apa kita memerangi manusia, kita memeranginya sampai mereka seperti kita?”. Rasul bersabda : Sabar, sampai engkau memasuki wilayah mereka, lalu dakwahkan mereka kepada Islam, dan sampaikan kepada mereka kewajiban-kewajibannya, maka demi Allah seseorang mendapatkan hidayah melalui engkau, hal itu lebih baik bagimu dari pada seekor unta merah”.

Bunga Mekar Saat Mendengar Adzan

Subhanallah.. satu lagi kekuasaan Allah diperlihatkan untuk umat manusia di akhir zaman ini, bunga yang akan mekar hanya saat mendengar adzan berkumandang, beritanya telah beredar sejak awal tahun 2012 lalu, namun kita baru mengetahuinya sekarang.. Maka beruntunglah orang-orang yang merendahkan diri setelah mendapat petunjuk dari-Nya.
Di Ajerbaizan terjadi fenomena alam yang sungguh mengagumkan. Sejumlah bunga berwarna kuning bermekaran ketika mendengar lantunan adzan berkumandang. Saat adzhan ashar, maghrib dan isya, Seperti apa? Seakan suara adzan yang mengalun merdu membangunkan bunga-bunga yang sedang tertidur. Stasiun televisi CNN dalam saluran videonya menayangkan fenomena mukjizat lantunan adzan itu.
Bunga-bungan yang mulanya kuncup secara ajaib ‘terbangun’ dan bermekaran tatkala adzan berkumandang. Fenomena luar biasa ini pun langsung mendapat perhatian media-media barat. Dalam siaran persnya yang diunggah di Youtube, nampak bunga berwana kuning masih dalam kondisi kuncup sebelum adzan berkumandang. Saat suara adzan mengalun, bunga-bunga tersebut pun mekar.
Alhasil bunga-bunga ini selalu mekar setiap lima waktu shalat. Mulanya CNN tak percaya dengan fenomena ini. Hal tersebut bisa dilihat dari reaksi reporter dalam video tersebut. Nampak reporter CNN terkesima atas fenomena yang terjadi. Tatkala suara adzan berkumandang, bunga-bunga di video tersebut langsung mekar, sang reporter pun nampak kaget.
Lebih lengkapnya silahkan dapat dilihat di You Tube : Bunga mekar saat adzan..

Saat Penjaga Arsy Lupa dgn Bacaan Tasbihnya

Sebuah kisah seorang arab Badui yang sangat mencintai Rasulullah Muhammad meskipun belum pernah bertemu dengannya,
Suatu hari Rasulullah Muhammad SAW sedang tawaf di Kabah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”
Orang itu berhenti di satu sudut Kakbah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”
Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya. Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW. “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badui itu.
Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW. Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.
Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”
Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, lalu berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”
Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”
Orang Arab badui berkata lagi, “Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”
Mendengar ucapan orang Arab badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.
Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”
Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.

Rabu, 02 April 2014

Keajaiban Mendengar Tumbuhan Bertasbih, Ilmuwan Barat Langsung Masuk Islam

Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah ) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengng tidak tahu harus berkomentar apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1.400 tahun yang lalu!”
Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (٤٤)
“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)
Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar. Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan muslim tersebut berbicara. Subhanallah, Maha suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang di bawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1.400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahnya kepada sang profesor.
Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam al-Qur`an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya!”
Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah. Allahu akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam!

Selasa, 01 April 2014

10 Jalan Pengampun Dosa

Setiap manusia pasti melakukan kesalahan. Karena itu, yang perlu dibangun dalam diri setiap muslim, bukan hanya sikap hati-hati menjauhi dosa saja, tapi juga menumbuhkan sikap yang benar tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika dosa itu terlanjur diperbuat. Setidaknya ada 10 jalan dalam Islam, yang bisa mengurangi azab atas dosa yang dilakukan:
1. Taubat
Al-Quran banyak menyebutkan bahwa taubat berfungsi sebagai pengecualian dari ancaman azab yang akan diberikan kepada pelakunya. Seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 160, “Kecuali mereka yang telah bertobat…” juga dalam surat Maryam : 160, Thoha : 82. Taubat yang dimaksud di sini tentu taubat nasuha, yakni taubat yang dilakukan dengan ikhlash dan benar. Taubat yang menjadi penyesalan sekaligus menjadi titik akhir seseorang untuk tidak mengulangi dosa di masa selanjutnya.
2. Istighfar
Allah berjanji akan mengampuni kesalahan-kealahan hambanya selama ia melakukan istighfar dengan sungguh-sungguh. “Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar).” (QS. Al-Anfal : 33). Rasulullah saw. besabda, “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sekiranya kalian belum pernah berbuat dosa, maka niscaya Allah akan membinasakankamu kemudian menggantikan kamu dengan kaum yang lain, yang mereka itu berbuat dosa lantas mereka memohon ampun kepada-Nya dan Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim)
3. Amal-amal kebaikan
Amal-amal kebaikan yang dilakukan soerang muslim bisa dilipatgandakan pahalanya oleh Allah menjadi sepuluh kali lipat atau lebih. Karena itu, amal baik juga bisa menjadi salah atu jalan pengampunan bagi kita, khususnya dosa-dosa kecil. Allah swt, berfirman : “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan perbuatan buruk.” (QS. Hud : 114)
Rasulullah saw bersabda, “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik karena ia bisa menghapusnya (HR. Turmudzi)
4. Musibah-musibah di dunia
Musibah yang menimpa seorang m uslim, apapun bentuknya, akan menjadi penebus dosanya. Itu akan terjadi bila orang yang tertimba musibah sabar atas musibah. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim menjadi penebus (kafarat) atas dosanya. Bahkan sampai terpeleset kakinya, luka di jemarinya, aapun duri yang menusuknya.” (HR. Muslim) Artinya, musibah datang dari Allah swt adalah bentuk tebusan atas dosa hamba-Nya, hingga dosa itu dihapus oleh Allah swt.
5. Siksa kubur
Azab kubur adalah perkara yang harus diyakini kebenarannya. Ia juga merupakan salah satu jalan pengampunan yang bisa mengurangi azab yang akan ditipakan Allah kepada hamba-hamba-Nya atas dosa yang dilakukannya. Ada dua macam adzab kubur. Pertama, yang dirasakan seseorang selamanya sampai hari kiamat datang. Ini akan diberikan kepada orang-orang kafir (lihat QS. Al-Mu’min : 45-46). Kedua, azab kubur yang waktunya terbatas dan sealah itu berhenti. Yang kedua ini diberikan atas orang yang melakukan dosa-dosa ringan, sesuai dengan tingkat kesalahannya sehingga ia menjadi pengurangatau penebus akan azab yang akan menimpa di akhirat nanti.
6. Do’a dan permohonan ampun dari orang mukmin ang diminta kepada Allah, untuk diberikan kepada pelaku dosa dan kealahan, baik ang masih hidup maupun yang sudah meninggal
Do’a adalah saripati ibadah. Do’a adalah senjatanya orang beriman. Do’a adalah salah satu jalan pengampunan dari dosa-dosa dan kesalahan. Allah swt. berfirman : “Danorang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo’a : “Ya Tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami…” (QS. Al-Hasyr : 10)
7. Apa yang dihadiahkan seorang muslim yang masih hidup kepada saudaranya yang sudah meninggal, berupa pahala shadaqah dan haji
Para ulama sepakat bahwa seseorang yang telah meninggal masih dapat memperoleh manfaat dari orang yang masih hidup karena dua hal. Pertama, karena sesuatu yang sumbernya dari si mayit sendiri ketika hidup, seperti amal jariyah. Kedua, pahala kebaikan yang diperuntukkan orang yang masih hidup kepada si mayit seperti shadaqah dan haji. Pahala dari amal-amal ibadah fisik seperti puasa sunnah, shalat sunnah, membaca Qur`an, dzikir dan sebagainya, menurut Imam Ahmad dan Abu Hanifah bisa sampai kepada si mayit bila memang diniatkan oleh yang masih hidup untuk si mayit. Sementara mnenurut Imam Syafi’i dan Imam Malik, hal itu tidak bisa dihadiahkan kepada si mayit dan pahalanya tidak akan sampai.
8. Penyelesaian hak sesama manusia di akhirat, setelah mereka menyeberangi shirot (jembatan di atas neraka)
Jalan pengampunan yang lain adalah penyeleaian segala hak dan kezaliman yang terkait antara satu orang muslim dengan saudaranya. Masing-masing saling mengambil hak satu sama lain. Rasulullah saw bersabda, “Apabila orang-orang mukmin itu telah selamat melewati neraka, maka mereka akan ditahan di suatu jembatan antara mereka dan surga. Maka disitulah mereka saling melakukan penuntutan dan pemenuhan atas segala tanggungan sesama mereka selama di dunia. Maka kalau semuanya sudah bebas dari hak-hak saudaranya serta bersih dari dosa-dosa dan kezaliman sesama mereka. Barulah mereka diperkenankan untuk masuk ke dalam surga …” (HR. Bukhori)
9. Syafaat dari mereka yang berhak memberi syafaat
Di antara jalan pengampunan yang lain adalah syafaat yang diberikan oleh orang lain yang mendapat izin dari Allah. Syafaat ini akan dapat meringankan dan membebaskanorang-orang yang seharusnya mendapat siksaan di akhirat. Orang yang diperkenankan memberi syafaat, pertama adalah Rasulullah saw. Selain itu adalah kaum muslimin yang telah mendapat izin dari Allah untuk memberi syafaat. Bahkan dalam hadits yang cukup panjang disebutkan bahwa Allah swt akan memberi syafaat kepada hamba-hamba-Nya. “… Maka para malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat, dan orang-orang beriman pun memberi syafaat. Tidak ada lagi kecuali Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kemudian setelah itu Allah mengambil sekali genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum pernah membuat kebaikan sekalipun….” (HR. Muslim)
10. Ampunan dan pemaafan Allah SWT diluar syafaat-Nya
Ini adalah jalan pengampunan terakhir, yang bisa mengurangi maupun menghilangkan sama sekali azab yang seharusnya diterima seseorang yang telah melakukan dosa. Allah swt berfirman, “…. dan Dia (Allah) mengampuni segala dosa, selain syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS.An-Nisa : 48 dan 116)
Jalan pengampunan ini disediakan oleh Allah swt. Tinggal kini bagaimana kita yang membutuhkan pengampunan itu. Dan sebelum pertanyaan itu kita jawab, renungkanlah firman Allah swt berikut ini: “Dan bersegeralah kamu pada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa….” (QS. Ali Imran : 133) (na/wq)
Sumber: eramuslim
Karena itu sahabat, mari kita perbanyak istigfar, yang sesuai sunah rasul adalah 100x per hari, kalau bisa lebih alhamdulillah..
Semoga bermanfaat, wallahu alam bi showab..