Kamis, 30 Januari 2014

Mengapa kita harus selalu Berdzikir pada Allah Swt. ??

Pagi tadi aku mendengar Ustad di Roja TV membahas tentang Dzikrullah, yang mensunahkan kita untuk selalu berdzikir kepada Allah Swt. karena seluruh mahluk di langit yang 7 dan dibumi bertasbih kepada Allah Swt. hanya saja kita tidak paham bagaimanan tasbih mereka. misalnya seperti gunung-gunung, awan, burung-burung, ikan-ikan, batu-batu, pepohonan / tumbuhan, benda-benda mati lainnya semua bertasbih memuji Allah.
Karena itu sudah sewajarnyalah jika kita sebagai seorang manusia yang diberi kelebihan akal juga selalu bertasbih memuji Allah sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kiita, karena kita di beri nikmat dan iman Islam oleh Allah Swt. Rasanya malu jika kita kalah dengan makhluk Allah yang lain yang sama-sama hidup diatas bumi-Nya.
Sebagaimana yang kita tahu Sholat adalah amalan badan yang dapat dilihat oleh orang lain yang bisa saja jika hati kita kotor bisa saja menimbulkan sifat riya, namun dzikrullah adalah amalan hati, yang jika kita amalkan tidak ada orang lain yang tahu, hanya kita dan Allah saja, karenanya pahalanya sungguh besar untuk orang-orang yang berdzikir untuk mengingat Allah, diwaktu berbaring, duduk atau berdiri
.
Bagaimana cara berdzikir yang benar Rasulullah Muhammad Saw. telah mencontohkan dengan membaca dzikir pagi dan petang. Yang kita tahu isinya adalah ; surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas, permohonan do'a, sholawat nabi, istighfar, dan pujian kepada Allah Swt. namun sebagian besar isinya adalah do'a untuk kebaikan kita sendiri.
Jika isi dari dzikir pagi dan petang itu adalah kebaikan untuk kita, baik itu untuk kehidupan di dunia dan di akherat, mengapa tidak kita amalkan saja??, anggap saja itu adalah tabungan kita, yang jika Allah belum mengabulkannya untuk kita di dunia, insya Allah diakherat Allah akan mengabulkannya, yakinlah sobat.. Allah tidak akan mengecewakan hambanya yang berdo'a pada-Nya.
Dan misalkan kita belum sanggup baca setiap hari minimal kita mencoba membaca seminggu 4 kali dulu, dan waktunya disunahkan dibaca setelah sholat shubuh s/d waktu dhuha dan sore setelah ashar sampai setelah maghrib, dan jika kita sudah terbiasa membacanya lama-kelamaan kita akan hapal, karena sesuatu yang diulang setiap hari lama-lama pasti kita akan hapal, jika kita sudah hapal semua jadi lebih mudah. Akhirnya kita akan bisa membacanya setiap hari saat kita teringat, maka kita akan selalu dilindungi dan dijaga oleh Allah sepanjang hari
Dan jangan lupa amalkan juga satu do'a yang cukup bagus dan penting dan sebaiknya dibaca setelah sholat fardhu : Allahuma a' inni ala dzikrika wa syukrika wahusni ibadatika , artinya "Ya allah.. tolonglah aku untuk senantiasa dapat mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu" amiiin.. Sehingga lambat laun Allah akan memudahkan kita untuk selalu mengingat-Nya dan akan bertambahlah ibadah-ibadah kita pada-Nya sedikit demi sedikit. Alhamdulillah saya sendiri merasakan perubahan setelah membaca do'a tersebut semakin lama dzikir dan do'a atau ibadah bertambah sedikit demi sedikit
Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat.. ingatlah shobat, termasuk saya sendiri, marilah kita belajar menyibukan lisan kita dengan dzikrullah karena semua yang dilangit dan di Bumi berdzikir pada Allah.
Wallahu alam bi showab..

Rabu, 29 Januari 2014

Tanaman Hias Tingkatkan Kreatifitas Manusia

Sesuai sunahnya kita manusia memang tidak bisa jauh-jauh dari alam, justru manusia harus bersahabat dengan alam, karena dijaman sekarang yang serba canggih, tetap saja kita harus dekat dengan alam, maka akan sangat berarti jika kita sering membuat penghijauan / menanam pohon yang banyak, Sehingga harus di puji adanya program pemerintah menanam sejuta pohon oleh pak SBY Th. 2013 lalu. Semoga selalu ada kebijakan pemerintah untuk menghijaukan dan melindungi bumi kita.
Namun bagaimana jika kita berada di dalam rumah / kantor, kita tidak bisa dekat dengan alam sehingga rasanya kurang nyaman dan terasa kering bila tidak ada tanaman hiasnya, Karena itu sudah selayaknya kita menaruh tanaman pot di teras rumah, halaman atau dipekarangan rumah. Jika kita dikantor kita bisa taruh tanaman hias di dalam ruangan kantor, selain menambah keindahan dan kesegaran juga membuat pemandangan tidak monoton.
Penelitian
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada Chelsea Flower Show, mengungkapkan bahwa di tempat kerja, tanaman hias yang sederhana telah terbukti membantu konsentrasi, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kebahagiaan pegawai sebesar 47 persen, dan staf juga menjadi lebih kreatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membiarkan staf membuat keputusan desain dalam ruang kerja dengan tanaman kantor, dapat meningkatkan kreativitas 45 persen dan meningkatkan produktivitas sebesar 38 persen.
Penelitian, yang dirancang oleh kelompok penelitian Identity Realisation di Universitas Exeter, bekerjasama dengan Indoor Desain Garden, telah membandingkan output efektif masyarakat di berbagai jenis ruang usaha.
Seperti dilaporkan laman Daily Mail baru-baru ini, para peneliti percaya bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa tanaman bukan elemen yang tidak perlu di lingkungan bisnis, dan menambah bobot penelitian lain, yang menunjukkan tanaman mampu meningkatkan kenyamanan psikologis dan kinerja bisnis.
Karenanya mari kita tingkatkan program dalam menghijaukan bumi kita untuk kehidupan kita yang lebih baik, lebih sehat dan menyenangkan. kalau kita memiliki kelebihan rejeki ada baiknya minimal 3 bulan sekali kita membeli tanaman untuk menghijaukan rumah kita, atau jika kita seorang pejabat kita bisa minta hijaukan ruang kerja atau lingkungan kantor kita, agar terlihat lebih fresh.
Dari penelitian diatas berarti dapat ditarik kesimpulan, bahwa ;
Jika kita menghijaukan rumah kita ( maksudnya bukan hanya di cat dengan cat tembok warna hijau lho? ) tetapi dengan perbanyak tanaman hijaunya maka akan meningkatkan kebahagiaan, kreatifitas dan produktifitas penghuninya yaitu ; kita sendiri, istri/suami dan anak-anak kita serta tetangga-tetangga kita/ lingkungan.
Jika kita menghijaukan kantor kita berarti akan meningkatkan kenyamanan psikologis, menigkatkan produktifitas dan kreatifitas karyawan kita.
Jika kita menghijaukan sekolah kita berarti akan meningkatkan kebahagiaan, meningkatkan kreatifitas dan kepandaian guru dan siswa sekolah tersebut
Atau bisa juga dengan cara lain yaitu ;
Kita sering mengajak keluarga kita refresing ke tempat-tempat yang fresh dan hijau misal ke pantai, puncak, kebun, gunung dll. sekalian tadabur alam dan melihat kebesaran dan keindahan ciptaan Allah Swt.
Untuk yang dikantor mungkin minimal 6 bulan sekali mengadakan outbond / family day dengan mengadakan lomba-lomba antar bagian / departement dan ada door pricenya dan kita adakan di tempat-tempat yang fresh seperti misalnya di pantai. agar kita beraktifitas, bergembira sambil menikmati alam.
Untuk yang di sekolah kita bisa mengadakan Lomba Penghijauan per Kelas ( seperti pengalaman saya dulu di SMPN 1 Balikpapan, diadakan lomba Kebersihan dan Penghijauan antar kelas dan kelas saya yang menang ( III G ) pada th. 1992 lalu, caranya setiap hari jum'at pagi selesai senam pagi, kami bersama semua murid bersih-bersih kelas dan pekarangan di depan kelas masing-masing. Hasilnya dalam 2 bulan perkarangan kelas kami sudah cantik dan hijau ( kenangan yang indah, hehe..)
Dengan demikian semoga lambat laun akan tercipta masyarakat Indonesia yang peduli lingkungan, penuh kreatifitas dan produktifitas, kebahagiaan dan keimanan kepada Allah Swt. dan juga semua demi kebaikan kita bersama dan anak cucu kita kelak.
Karena itu, yuuuk.. kita bersama-sama mulai dari sekarang memperhatikan lingkungan sekitar kita, sesuai dengan kemampuan kita, karena kalau bukan sekarang kapan lagi?? dan kalau bukan kita siapa lagi ??
Semoga Bermanfaat.. wallahu'alam bi showab..

Pengaruh Do'a pada Kesembuhan

Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah Adalah lembaga pengkajian aspek Sains & teknologi dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Didirikan pada tahun 1987 di bawah suvervisi Rabithah Alam Islami di Makkah Al-Mukarromah. Penggagasnya adalah seorang ulama asal Yaman, Syekh Abdul Majid Zendani. Beliau adalah seorang ahli farmasi yang sangat menguasasi sains moderen, tafsir dan hadits. Sekarang dipimpin oleh Syekh Dr. Abdullah Al-Mushlih, seorang ulama Saudi Arabia.
***
Setiap kita mengunjungi orang sakit, kita selalu mendoakannya agar diberi Allah kesembuhan. Namun, sejauh mana keyakinan kita terhadap pengaruh do’a yang kita ucapkan tersebut terhadap kesembuhan orang yang kita kunjungi tadi? Jangan-jangan kita mengucapkannya hanya sekedar kebiasaan; dengan kata lain sebatas diucapkan dengan lisan, tanpa diiringi keyakinan bahwa doa’ tersebut merupakan salah satau metode pengobatan yang diajarkan Rasululullah Saw kepada umatnya. Lantas, apa pengaruh do’a terhadap kesembuhan? Inilah yang dipelajari Dr. Dhiyak Al-Haj Husen, seorang pakar kesehatan bidang rematik di Ingris, anggota Asosiasi Pengonatan Sakit Punggung dan Akupuntur Ingris dan juga anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung Dengan Laser di Amerika.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukannya menggabungkan metode pengobatan moderen dengan metode Nabi (Thibbunnabawi) dengan tujuan mengetahui dengan pasti sejauh mana efektifitas Laser yang dibarengi dengan do’a dalam mengobati penyakit punggung / tulang belakang yang diderita para pasiennya. Dr Dhiyak menjelaskan bahwa penyakit bagain belakang / punggung adalah yang paling banyak diderita manusia saat ini setelah rematik, berdasarkan kunjungan para penderita ke dokter. Dalam berbagai penelitian dijelaskan bahwa hamper 80 % penghuni bumi saat ini pernah menderita sakit di bagian bawah punggung semasa hidup mereka.
Melihat adanya efek samping dari obat-obat dan konsentrasi para pakar kesehatan hanya terhadap aspek fisik tanpa peduli terhadap aspek rohani maka muncul berbagai tawaran untuk menggunakan pengobatan komprehensif (penyempurna) seperti kemoterapi, akupuntur, laser dan pengobatan fisik-psiskis seperti meditasi (merenung) dan doa untuk kesembuhan. Berdasarkan pemikiran tersebut saya menggabungkan antara metode pengobatan moderen dengan pengoatan Nabi (Thibbunnabawi) dalam penelitian / eksperimen yang saya lakukan.
Hal tersebut saya lakukan untuk mengetahui secara pasti efektifitas Laser dengan do’a dalam mengobati sakit punggung yang diderita para pasien. Saya menerapkan metode tersebut kepada 40 pasien yang umur mereka berkisar antara 30 sampai 65 tahun. Semua mereka adalah penderita penyakit punggung lebih dari tiga bulan. Para pasien tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dengan menggunakan sinar laser ringan saja di tempat-tempat / titik-titik akupuntur sebanyak 40 titik di semua tubuh mereka. Kelompok kedua dengan melakukan hal yang sama, namun ditambah dengan do’a yang diajarkan Rasul Saw : أسأل الله العظيم رب العرش العظيم أن يشفيك “Aku memohon pada Allah yang Maha Agung, Tuhan Pencipta singgasan yang agung agar berkenan menyembuhkanmu” Do’a tersebut saya baca sebanyak tujuh kali setiap titik akupuntur saat menngunakan laser, tanpa didengar dan diketahui oleh sang pasien bahwa saya menggunakan do’a agar terhindar dari mispresepsi.
Penilaian tingkat rasa sakit dan sejauh mana kemampuan pasien untuk membungkuk (ruku’) diakukan langsung setelah selesai terapi, kemudian setelah 4 pekan, 8 pekan, 12 pekan dan setelah 6 bulan. Hasilnya sangat mengagumkan. Kelompok dengan menggunakan do’a ternyata sudah mengalami proses kesembuhan secera signifikan sejak selesai terapi dan terus meningkat kesembuhannya sampai setelah enam bulan berikutnya. Sedangkan yang tidak menggunakan do’a hanya megalami sedikit perubahan sejak selesai terapi dan setelah beberapa pekan saja. Setelah dua bulan rasa sakit datang kembali. Subhanallah… Sebuah hasil penelitian seorang pakar yang sangat mengagumkan dan dapat dipercaya kebenarannya.
Sebab itu, Lembaga Saintifik dalam Qur’an dan Sunnah (Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah) mengajak untuk memperbanyak do’a saat Anda menghadapi sakit, apakah yang sakit itu istri/suami, anak-anak, karib kerabat dan siapa saja yang Anda kunjungi. Dengan penuh keyakinan do’a Anda dikabulkan Allah. Anda pasti akan menyaksikan hasilnya dengan izin Allah. Separah apapun penyakit yang diderita, maka jangan sekali-kali berputus asa akan rahmat Allah. Kewajiban kita meminta kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan Pencipta singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkan penyakit kita.. Amin..
Demikian, semoga bermanfaat, wallahu a'lam bi showab

Ingat Kematian = Depresi ? Oh Ternyata Tidak ..?

Sebagai seorang muslim wajar jika kadang kita mngingat trntang kematian, apakah itu membuat Depresi ?? bagi sebagian orang bisa ya.. namun sebagian lagi, bisa tidak.. mereka dgn sadar segera merubah pola hidupnya, menjadikan setiap waktu sangat berarti dan tidak menyia-nyiakannya kecuali untuk berbuat kebaikan / amal sholeh yang akan dibawanya kelak, berikut saya cuplikan bahasan tentang Kematian yang pasti bermanfaat.
From : eramuslim
Sering-sering berpikir tentang kematian tidak selalu berarti sedang depresi. Kecenderungan ini juga bisa menandakan bahwa seseorang punya peluang untuk berumur panjang, seperti yang terungkap dalam beberapa penelitian selama ini. Salah satu penelitian yang mengungkap hal itu pernah dipublikasikan dalam jurnal Personality and Social Psychology Review.
Menurut penelitian ini, seseorang cenderung lebih panjang umur dan terjaga kesehatannya jika sering merenung atau memikirkan kematian. Alasannya cukup sederhana, yakni saat merenungkan kematian maka secara tidak sadar otak akan semakin menghargai hidup. Akibatnya otak secara otomatis akan tergerak untuk menyusun rencana-rencana tertentu yang bertujuan untuk menghindari datangnya kematian.”Proses ini bisa memotivasi kita untuk lebih rajin olahraga, mengurangi makanan tidak sehat, menggunakan tabir surya saat berjemur, memakai sabuk pengaman saat berkendara dan menyetir dengan lebih hati-hati,” kata Prof Kenneth Vail dari University of Missoury yang melakukan penleitian itu seperti dikutip dari MensHealth.com, Kamis (3/5/2012).
Tidak hanya membuat gaya hidup seseorang menjadi lebih sehat, sering-sering memikirkan tentang kematian juga membuat orang cenderung lebih banyak melakukan hal-hal positif. Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan mentalnya sendiri, perilaku ini juga menguntungkan orang lain.Hal ini terbukti pada orang-orang yang tinggal di dekat pemakaman. Makin dekat dengan pemakaman, makin sering pula orang-orang tersebut memikirkan kematian meski tanpa disengaja, misalnya saat tiba-tiba memandangi deretan nisan di samping rumahnya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin tahun 2008 membuktikan teori tersebut. Orang-orang yang setiap hari berjalan kaki melewati pemakaman biasanya lebih murah hati serta suka menolong dibandingkan yang tinggal jauh dari pemakaman.
Adapun pandangan Islam soal kematian, berikut penjelasannya :
Kematian merupakan persinggahan pertama manusia di alam akhirat. Al Qurthubiy berkata dalam At Tadzkirah, “Kematian ialah terputusnya hubungan antara ruh dengan badan, berpisahnya kaitan antara keduanya, bergantinya kondisi, dan berpindah dari satu negeri ke negeri lainnya.” Yang dimaksud dengan kematian dalam pembahasan berikut ini adalah al maut al kubra, sedangkan al maut ash shughra sebagaimana dimaksud oleh para ulama, ialah tidur. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Az Zumar : 42)
Orang yang Cerdas
Orang yang cerdas adalah orang yang tahu persis tujuan hidupnya. Kemudian mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi tujuan tersebut. Maka, jika akhir kesempatan bagi manusia untuk beramal adalah kematian, mengapa orang-orang yang cerdas tidak mempersiapkannya?
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)
Pemutus Segala Kelezatan
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan’, yaitu kematian. (HR. At Tirmidzi, Syaikh Al Albaniy dalam Shahih An Nasa’iy 2/393 berkata : “hadits hasan shahih”)
Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaly hafizhahullah menjelaskan perihal hadits di atas, “Dianjurkan bagi setiap muslim, baik yang sehat maupun yang sedang sakit, untuk mengingat kematian dengan hati dan lisannya. Kemudian memperbanyak hal tersebut, karena dzikrul maut (mengingat mati) dapat menghalangi dari berbuat maksiat, dan mendorong untuk berbuat ketaatan. Hal ini dikarenakan kematian merupakan pemutus kelezatan. Mengingat kematian juga akan melapangkan hati di kala sempit, dan mempersempit hati di kala lapang. Oleh karena itu, dianjurkan untuk senantiasa dan terus menerus mengingat kematian.”
Dan Merekapun Ingin Kembali
Sebaliknya orang-orang yang semasa hidupnya sangat sedikit mengingat mati, dari kalangan orang-orang kafir dan mereka yang tidak menaati seruan para Rasul, akan meminta tangguh dan udzur ketika bertemu dengan Rabb mereka kelak di akhirat. Inilah penyesalan yang paling mendalam bagi manusia yang tidak mengingat kematian.
“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang dzalim: “Ya Rabb kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” (QS. Ibrahim : 44)
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Wahai Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan termasuk orang-orang yang shaleh? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Munafiqun : 10-11)
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “ Wahai Rabb-ku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.” (QS. Al Mu’minun : 99-100)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’diy berkata mengenai ayat dalam Surat Al Mu’minun, “Allah Ta’ala mengabarkan keadaan orang-orang yang berhadapan dengan kematian, dari kalangan mufrithin (orang-orang yang bersikap meremehkan perintah Allah -pent) dan orang-orang yang zhalim. Mereka menyesal dengan kondisinya ketika melihat harta mereka, buruknya amalan mereka, hingga mereka meminta untuk kembali ke dunia. Bukan untuk bersenang-senang dengan kelezatannya, atau memenuhi syahwat mereka. Akan tetapi mereka berkata, ‘Agar aku berbuat amal shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan.” Beliau kembali menjelaskan, “Apa yang mereka perbuat tidaklah bermanfaat sama sekali, melainkan hanya ada kerugian dan penyesalan. Pun perkataan mereka bukanlah perkataan yang jujur, jika seandainya mereka dikembalikan lagi ke dunia, niscaya mereka akan kembali melanggar perintah Allah.”
Pendekkan Angan-Anganmu!
Sikap panjang angan-angan akan membuat seseorang malas beramal, mengira hidup dan umur mereka panjang sehingga menunda-nunda dalam beramal shalih.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membuat segi empat, kemudian membuat garis panjang hingga keluar dari persegi tersebut, dan membuat garis-garis kecil dari samping menuju ke tengah. Kemudian beliau berkata, ‘Inilah manusia, dan garis yang mengelilingi ini adalah ajalnya, dan garis yang keluar ini adalah angan-angannya. Garis-garis kecil ini adalah musibah dalam hidupnya, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini.” (HR. Bukhari, lihat Fathul Bari I/236-235)
Dari Anas beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap anak Adam akan menjadi tua dan hanya tersisa darinya dua hal: ambisi dan angan-angannya”
Oleh karena itu, di antara bentuk dzikrul maut adalah memperpendek angan-angan, dan tidak menunda-nunda dalam beramal shalih.
Dari Ibnu Umar radliyallaahu ‘anhuma ia berkata : Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam pernah memegang pundak kedua pundakku seraya bersabda : “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “. Ibnu Umar berkata : “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu”. (HR. Al-Bukhari, lihat Al Fath I/233)
Faktor-Faktor yang Dapat Mengingatkan Kematian
[1] Ziarah kubur, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berziarah kuburlah kalian sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat” (HR. Ahmad dan Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani) [2] mengunjungi mayit ketika dimandikan dan melihat proses pemandiannya [3] menyaksikan proses sakaratul maut dan membantu mentalqin [4] mengantar jenazah, menyolatkan, dan ikut menguburkannya [5] membaca Al Qur’an, terutama ayat-ayat yang mengingatkan kepada kematian dan sakaratul maut. Seperti firman Allah Ta’ala yang artinya, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya” (QS. Qaaf : 19) [6] merenungkan uban dan penyakit yang diderita, karena keduanya merupakan utusan malaikat maut kepada seorang hamba [7] merenungkan ayat-ayat kauniyah yang telah disebutkan Allah Ta’ala sebagai pengingat bagi hamba-hambaNya kepada kematian. Seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, badai, dan sebagainya [8] menelaah kisah-kisah orang maupun kaum terdahulu ketika menghadapi kematian, dan kaum yang didatangkan bala’ atas mereka
Faidah Mengingat Kematian
Di antara faidah mengingat kematian adalah : [1] memotivasi untuk mempersiapkan diri sebelum terjadinya kematian; [2] memendekkan angan-angan, karena panjang angan-angan merupakan sebab utama kelalaian; [3] menjadikan sikap zuhud terhadap dunia, dan ridha dengan bagian dunia yang telah diraih walaupun sedikit; [4] sebagai motivasi berbuat ketaatan; [5] sebagai penghibur seorang hamba tatkala memperoleh musibah dunia; [6] mencegah dari berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam menikmati kelezatan dunia; [7] memotivasi untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat; [8] melembutkan hati dan mengalirkan air mata, mendorong semangat untuk beragama, dan mengekang hawa nafsu; [9] menjadikan diri tawadhu’ dan menjauhkan dari sikap sombong dan zhalim dan; [10] memotivasi untuk saling memaafkan dan menerima udzur saudaranya.
Wallahu a’lam bish-showab, semoga bermanfaat.
*sumber : detik/muslim/sehatislamy/Diko

Sabtu, 25 Januari 2014

Kumpulan Hadist Qudsi

Hadis Qudsi ialah hadis yang makna atau isi kandungannya datang dari Allah swt. tetapi lafaznya dari Rasulullah saw. Allah menyampaikan hal itu kepada Rasulullah melalui ilham atau mimpi. Berbeda dengan Al Quran yang diturunkan bersama lafaznya oleh Allah kepada Nabi. Hadis Qudsi ialah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi tidak bersama lafaz sekali.
Kebiasaanya hadis qudsi diriwayatkan dengan ungkapan Nabi saw. bersabda dikuti dengan ungkapan Allah berfirman..
Kita mungkin jarang mendengar atau membaca tentang hadist Qudsi, namun bila kita mengetahuinya pasti membuat kita terharu / menangis saat mengetahui misalnya kebesaran Allah, tentang Kasih sayang Allah, tentang Ampunan Allah pada semua hamba-hambanya.
Seperti contoh dibawah ini adalah Hadis Qudsi tentang Surga dan Neraka
Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. bersabda, Allah berfirman, "Aku telah sediakan balasan nikmat untuk hambaKu yang beriman dan beramal soleh, kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, kenikmatan yang belum pernah didengar oleh telinga , kenikmatan yang belum pernah terbayang di hati manusia." (HR Tirmidzi)
Berikut adalah hadist qudsi mengenai Kejadian Manusia didalam rahim, yang menurutku sangat menyentuh hati kita dan menggambarkan kepada kita betapa Allah sangat menyayangi kita sebagai hambanya.
Wahai anak adam, Ku jadikan untukmu tempat yang kokoh dalam rahim ibumu, Ku tutupi engkau dengan selaput agar tidak merasa sakit (karena himpitan rahim) Ku jadikan wajahmu menghadap ke punggung ibumu, supaya bau makanan tidak menyengatmu serta Ku jadikan engkau bisa bersandar ke kanan dan ke kiri, disebelah kanan engkau bisa bersandar ke hati di sebelah kiri engkau bisa bersandar ke limpa Ku ajari pula engkau berdiri dan duduk dalam perut ibumu, Apakah selain-Ku mampu melakukan itu?!
Tatkala engkau telah menghabiskan waktumu di dalam rahim, Ku kirim kepadamu malaikat petugas rahim. Lalu ia mengeluarkanmu diatas bulu sayapnya. Ketika itu engkau belum memiliki gigi yang bisa menggigit,, tangan yang bisa menyerang dan kaki yang bisa berjalan.
Ku gilirkan dua pembuluh halus dalam dada ibumu, dari situlah susu hangat mengalir untukmu dimusim dingin dan susu dingin dimusim panas Selanjutnya Ku limpahkan rasa cinta kepadamu dalam hati ayah-ibumu Karena itu keduanya tidak tidur sampai engkau memejamkan mata dan tidak makan sebelum engkau kenyang
Saat fisikmu telah kuat dan punggungmu telal kokoh, kau malah bermaksiat kepada-Ku, kendati begitu jika Engkau kembali kepada-Ku niscaya Aku menerimamu dan jika engkau memohon ampunan-Ku niscaya Aku mengampunimu
Demikian hadis qudsi tetang asal mula kejadian manusia, semoga akan menambah kecintaan kita kepada Allah Swt.
Dikutip dari : Buku Cara Nabi Mencegah Penyakit Karangan Dr. Abu Basith Muhammad.
2. Hadis Qudsi tentang Dzikir
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’ala (Maha Memberkati dan Maha Tinggi) memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.
Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan [Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid] dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga- Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu.
Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.
Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i.)

Senin, 13 Januari 2014

36 Pertanyaan Evaluasi Diri

Saudaraku…. Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagian dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan, maka kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan-pertanyaan ini kehadapan anda untuk direnungkan dan di jawab dengan perbuatan.
Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat kehadapan anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, supaya kita bisa mengambil mannfaat dan faedah yang banyak darinya, disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sudah sejauh mana dan ada dimana posisinya selama ini.
1. Apakah anda selalu shalat Fajar berjama’ah di masjid setiap hari .? 2. Apakah anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid .? 3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur’an .? 4. Apakah anda rutin membaca Dzikir setelah selesai melaksanakan Shalat wajib .? 5. Apakah anda selalu menjaga Shalat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Shalat wajib .?
6. Apakah anda (hari ini) Khusyu dalam Shalat, menghayati apa yang anda baca .? 7. Apakah anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur .? 8. Apakah anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya .? 9. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan anda ke dalam Surga .? Maka sesungguhnya barang siapa yang memohon demikian, Surga berkata :”Wahai Allah Subhanahu wa Ta’ala masukkanlah ia ke dalam Surga”.
10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali .? Maka sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata :”Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka”. Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :”Barangsiapa yang memohon Surga kepada Allah sebanyak tiga kali, Surga berkata :”Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam Surga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata :”Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka”. [Hadits Riwayat Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami No. 911. Jilid 6]
11. Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam .? 12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik .? 13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau .? 14. Apakah anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala .? 15. Apakah anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari .?
16. Apakah anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas dosa-dosa (yang engkau perbuat -pen) .? 17. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar untuk mati Syahid .? Karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :”Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur”. [Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Hakim dan ia menshahihkannya]
18. Apakah anda telah berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ia menetapkan hati anda atas agama-Nya. ? 19. Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di waktu-waktu yang mustajab .? 20. Apakah anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama .? [Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang dipahami oleh para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar, pent] 21. Apakah anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah .? Karena setiap mendo’akan mereka anda akan mendapat kebaikan pula.
22. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala (dan bersyukur kepada-Nya, pent) atas nikmat Islam .? 23. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya .? 24. Apakah anda hari-hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya .? 25. Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi, dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala saja .? 26. Apakah anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri .? 27. Apakah anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala .?
28. Apakah anda telah menda’wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda .? 29. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua .? 30. Apakah anda mengucapkan “Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji’uun” jika mendapatkan musibah .? 31. Apakah anda hari ini mengucapkan do’a ini : ” Allahumma inii a’uudubika an usyrika bika wa anaa a’lamu wastagfiruka limaa laa a’lamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui”. Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. [Lihat Shahih Al-Jami' No. 3625]
32. Apakah anda berbuat baik kepada tetangga .? 33. Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki .? 34. Apakah anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya .? 35. Apakah anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian .? 36. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan .?
Saudaraku .. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan, agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat, inysa Allah.
[Risalah ini dinukilkan dari buku saku Zaad Al-Muslim Al-Yaumi (Bekalan Muslim Sehari-hari) hal. 51 - 55, bab Hayatu Yaumi Islami yang diambil dari kitab Al-Wabil Ash-Shoyyib oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah, Penerjmeah Fariq Gasim Anuz]
Sumber Artikel : http://almanhaj.or.id/content/1257/slash/0
Mohon maaf karena keterbatasan, kami disini hanya menyampaikan, namun belum secara keseluruhan mengevaluasi semua pertanyaan diatas, semoga Allah mengampuni saya, dan semoga bermanfaat.. wallahu'alam..

Sabtu, 11 Januari 2014

Balasan dari Segelas Susu

Sebuah Kisah Nyata yang cukup mengharukan dan bisa dijadikan contoh bagi kita semua untuk selalu menolong orang yang membutuhkan dengan ikhlas, semoga cerita ini dapat menginspirasi kita..:P
Pada bulan awal Januari 1987 silam, usai pesta perayaan malam pergantian tahun, ada seorang bocah lelaki miskin yang hidup dari menjual barang asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa rupiah uangnya, dan kala itu dia sangat lapar sekali.
Bocah kecil tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda cantik membuka pintu rumah. Bocah kecil itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Dan wanita muda tersebut melihat dengan menyelidik, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu segar dari dalam lemari es nya. Bocah itu tertegun heran & meminumnya dengan lambat, seraya ditatap dengan penuh iba hati dari wanita tsb, dan tak lama kemudian bocah kecil itu bertanya dengan polos, “ Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini..???” dan Wanita itu menjawab dengan penuh senyuman, seraya berkata : “Kamu tidak perlu membayar apapun dik”. “ sejak kami kecil, Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk segala bentuk kebaikan” kata wanita itu dengan suara yg bijak & terdengar ikhlas. Seraya menitikan airmata Bocah lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata : ” Dari dalam hatiku yg paling dalam, aku berterima kasih banyak pada Anda…Semoga Allah SWT membalas ketulusan & kebaikan Anda…”
Singkat cerita, 22 tahun kemudian, wanita muda tersebut, menjadi tua dan mengalami sakit yang sangat serius dan kritis. Para dokter diseluruh kota-kota besar diJawa Barat sudah tidak ada yang sanggup menangani penyakitnya.
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota Jakarta, di mana terdapat dokter spesialis yang sangat ahli, disebuah Rumah Sakit terkenal mampu menangani penyakit langka tersebut untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam. Pada saat dokter Spesialis itu mendengar nama & kota asal si wanita tersebut dari suster2nya, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter tsb. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit paling Bonafid diJakarta itu, & segera menuju kamar sipasien wanita tersebut dirawat.
Dengan berpakaian jubah kedokteran, dokter muda tsb menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandangan pertama. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi team dokter dan memutuskan untuk melakukan upaya yang paling terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. dan sejak hari itu, Ia selalu memberikan perhatian yg sangat spesial & khusus pada kasus penyakit pasien wanita tua yg satu itu.
Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.. . . Wanita itu sembuh..!! dan Dr. Spesialis ini meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan dan rekapitulasi pengobatannya. ..tak lama berselang kemudian dokter melihat2 tagihannya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien melalui salah satu susternya. Sejenak wanita tua itu takut untuk membuka tagihan tersebut, dibenaknya ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya…
Akhirnya dengan membaca Basmallah Ia memberanikan diri untuk membuka & membaca tagihan tersebut, dan ia sangat terkejut ternyata sudah dibayar lunas semua tagihan2nya selama 2 bulan perawatan dirinya, & ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan tebal yg dicap stempel Rumah Sakit & berbunyi….
“Telah dibayar lunas 22 th yg lalu dengan segelas besar susu…” tertanda…(Nama Dokter Spesialis yg merawatnya) kontan saja bersimbah air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa lirih seraya mengucapkan : “ Subhaanallaah…., terima kasih ya Allah, bahwa cinta & kasih Sayang-MU telah menyirami seluruh bumi ini melalui hati dan tangan-tangan hamba-Mu yang kau kehendaki….”
Demikian lah, sepenggal kisah nyata ini, Hikmah dibalik peristiwa ini adalah
“Setiap kebaikan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan hati seorang hamba kepada hamba Allah lainnya, kelak pasti akan dibayar Allah dengan jalan yg tiada disangka-sangka…” Begitupun sebaliknya…Karna Dia lah yg Maha menggenggam dibalik setiap kejadian didunia ini….
-semoga kita bisa menjadikannya sebagai pelajaran--

Jumat, 03 Januari 2014

Biasakanlah Dzikir Pagi dan Sore agar Meraih Khusnul Khotimah

Oleh : DR. Muhammad Widus Sempo, MA
Ingin khusnul khatimah? Hidupkan setiap hari dzikir pagi dan sore hari. Yang demikian itu bertujuan membentengi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Di samping itu, yang berdzikir pagi dan sore hari, jiwanya senantiasa dalam lingkaran berkah ruh dzikir tersebut. Dengan berkahnya, Allah akan memudahkan segala urusannya, menyelamatkannya dari fitnah dan bahaya dan jika ajal menghampirinya, ia masih dalam ruang lingkup ruh zikir, sehingga ia kembali ke rahmat Allah dalam keadaan berdzikir.
Yang menemui Allah di akhir hayatnya dalam keadaan berzikir akan selamat dari siksaan Allah. Yang demikian itu karena Allah tidak akan mengazab hamba-Nya dalam keadaan hatinya dipenuhi dzikrullah (ingatan Allah) atau bacaan Alqur’an seperti yang diriwayatkan Musannaf Imam Ibn Abi Syaebah dan Sunan Imam at-Darimi.
Yang kembali ke rahmat Allah dalam keadaan berzikir dipuji ayat Alqur’an yang menyanjung orang-orang yang senantiasa mengingat Allah di setiap waktu; berdiri, duduk, berbaring, sebelum tidur dan sesudahnya.
Yang berzikir dipercepat hizab amalnya di hari kiamat seperti yang ditemukan Wahab bin Munabbih di kitab Zabur. Amal yang dipercepat hizabnya indikasi kuat dari keselamatan pemilik amal itu sendiri. Jika Anda bertanya: “kenapa orang yang berdzikir punya keistimewaan seperti ini?” Jawabku: “zikir itu terhitung ibadah yang enteng dilakukan. Olehnya itu, banyak orang yang lalai bahkan meremehkannya. Karena dia ringan dilakukan, ia pun berpeluang besar selamat dari puji diri. Bukankah yang biasanya dicampuri riya’ ibadah-ibadah besar yang kadang sulit dilaksanakan seperti: shalat, zakat dan haji. Zikir punya keistimewaan dan pahala yang besar.
Yang demikian itu karena tidak ada yang mengetahui isi hati orang yang berdzikir kecuali orang itu sendiri. Boleh jadi orang yang berzikir dikira lagi menghayal, menginggau, berpikir atau sedang menghitung laba dan rugi pekerjaannya, padahal, hatinya ternyata lagi terjalin dengan pemilik Arsy yang Maha Agung dalam sebuah komunikasi dzikir. Sementara itu, semakin tersembunyi sebuah ibadah, semakin tinggi pahalanya. Puasa salah satu contohnya punya pahala yang besar karena yang tahu benar atau bohongnya orang yang mengaku berpuasa hanyalah Allah Semata. Demikian juga dengan dzikir, hanya Allah yang tahu.”
Yang berzikir senantiasa menghadirkan Allah SWT dalam hatinya, meski itu hanya sebatas perasaan. Yang berdzikir merasa dekat dengan-Nya, meski itu hanya sebatas makna. Tentunya, yang dekat dengan Allah akan selamat jika ditakdirkan berpulang ke rahmat Allah SWT dalam keadaan seperti ini.
Wahai para pedamba Khusnul khatimah, pagari dirimu dengan dzikir pagi dan sore hari sehingga kalian senantiasa dalam ruang lingkup berkah dzikir tersebut. Wahai yang menginginkan khusnul khatimah, bentengi dirimu dengan doa sebelum dan sesudah tidur sehingga engkau tetap dalam cakupan berkah doa tersebut. Dan jika Anda sekalian ditakdirkan kembali ke rahmat Allah SWT dalam keadaan seperti ini, insya allah Anda sekalian berpeluang menutup lembaran hidup dengan tetes akhir tinta khusnul khatimah yang mengharukan.
Berikut ini contoh dzikir pagi dan sore hari seperti yang diriwayatkan hadits-hadits Rasulullah Saw.
>Di waktu pagi membaca:
“Kami telah menghirup udara pagi dan kekuasaan pun di tangan Allah sehingga segala puji bagi-Nya. Tidak ada tuhan selain Allah yang tidak memiliki sekutu. Bagi-Nya kekuasaan dan pujian. Dia Maha Mampu untuk melakukan sesuatu terhadap segala sesuatu. Ya Allah, aku memohon kebaikan hari ini dan apa yang ada setelahnya dan meminta perlindungan dengan-Mu dari kejahatan apa pun yang ada di hari ini dan kejahatan apa yang datang setelahnya. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari adzab neraka dan adzab kubur.” (Hadits riwayat Abdulllah bin Mas’ud di Shahih Imam Muslim)
(أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ).
Di waktu sore hari membaca:
“Kami telah menghirup udara sore dan kekuasaan pun di tangan Allah sehingga segala puji bagi-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah yang tidak memiliki sekutu. Bagi-Nya kekuasaan dan pujian. Dia Maha Mampu untuk melakukan sesuatu terhadap segala sesuatu. Ya Allah, aku memohon kebaikan malam ini dan apa yang ada setelahnya dan meminta perlindungan dengan-Mu dari kejahatan apa pun yang ada di malam ini dan kejahatan apa yang datang setelahnya. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari kemalasan dan keburukan masa tua. Ya Allah, saya meminta perlindungan dengan-Mu dari adzab neraka dan adzab kubur.” (hadits riwayat Abdulllah bin Mas’ud di Sunan Imam at-Tirmidsi)
(أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ الللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ الللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ).
Di samping itu, Rasulullah Saw menghadiahkan para pedamba Khusnul khatimah Raja Istighfar / Sayidul Istighfar dilihat dari kelebihannya dzikir ini dapat dibaca kapan pun seperti berikut:
“Sayidul Istighfar / Raja Istighfar itu dengan membaca: Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”
Beliau bersabda: “Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (Hadits riwayat Syaddad bin Aws di Shahih Imam Bukhari)
(سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ).
(قَالَ: وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ).
Di penghujung tulisan ini saya mengajak para pedamba khusnul khatimah untuk memanjatkan doa berikut ini:
“Ya Allah, takdirkanlah kami kembali ke rahmat-Mu dalam keadaan diliputi ruh dzikir pagi dan sore hari. Ya Allah, takdirkanlah kami dari penghuni surgamu yang menghidupkan raja dzikir yang punya kelebihan seperti yang diberitakan Rasulullah Saw sehingga kami tetap dalam ruang lingkup berkah dzikir ini meski ajal telah datang menjemput. Ya Allah, takdirkanlah kami sebagai ahli dzikir yang selamat di hari hizab, hari yang memperlihatkan semua amal manusia. Ya Allah, takdirkanlah kami sebagai ahli dzikir yang disanjung Alqur’an karena mengisi waktu dengan zikrullah. Amin ya rabbal alamin.”
From : Eramuslim.com
Mari shobat basahilah lisan kita dengan selalu berdzikir pada Allah, amalan yang paling ringan namun berpahala besar, dan semoga dengan begitu Allah selalu menjaga dan memberi petunjuk pada kita sekalian, amiin..ya Rabbal alamina.. wallahu 'alam bi showab..