Jumat, 22 Juni 2012

Busana Muslimah VS Celana HotPant

Biasanya kita pasti suka kalo jalan jalan ke mall, baik itu untuk belanja, atau sekedar cuci mata dan kongkow2 bareng teman. Tetapi tidak dengan diriku, aku malah ogah kalo jalan-jalan ke mall, soalnya pasti mata kita akan mendapati hal2 yang bikin mata panas dan gerah, sekarangkan lagi musim pakaian seksi dan hot pant walaupun aku sendiri wanita, tetapi aku tidak suka melihat pemandangan pakaian para pengunjung wanitanya yang minim, nerawang atau tidak sopan, walaupun tidak semua wanita berpakaian seperti itu.
Sekarang sepertinya lagi ngetrend celana hot pant untuk wanita yang super pendek, astaghfirullah.. jadi paha2 bertebaran di mana2, di jalan, di mall, di pasar, d bioskop, omg.. yang diherankan pemakainya tidak merasa canggung atau malu sedikitpun. Yang kasian tentu para cowok, memang bisa cuci mata, tetapi sudah pasti juga akan menambah dosa jika tak bisa menjaga pandangan. Memang wanita selalu dijadikan alasan "kormod" ( korban mode), tetapi sebagai konsumen pakaian wanita jika memang banyak pakaian seperti itu dijual / tidak sesuai dengan adat ketimuran yang sopan, seharusnya jika kita memiliki keteguhan untu menjaga budaya buruk dari luar negeri pasti kita tidak akan membelinya.
Di kotaku, kota minyak alhamdulillah 80% wanitanya yang sudah menutup aurat, tidak seperti di kota-kota besar lainnya, seperti di Jakarta, Surabaya dan Malang yang pernah aku kunjungi banyak yg belum berhijab kecuali dari mahasiswanya, lain dgn dikotaku tercinta kesadaran para wanitanya untuk menutup aurat/berjilbab lumayan bagus, walaupun masih ada sebagian wanita / perempuan yang memakai pakaian yang belum sesuai sunah tetapi itu sudah lumayan, patut diacungi jempol.
Kembali lagi ke masalah utama adalah jika ada wanita muda atau setengah tua yang berpakaian minim, hmm.. rasanya bikin mata sepet dan hati sebel melihatnya, inget hadist nabi " jika kamu melihat kemungkaran ubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa ubahlah dengan mulutmu dan jika tidak bisa dengan hatimu". Ini kadang membuatku mencibir melihatnya atau menahan nafas, sambil diliatin saja, mau di tegur takut tersinggung, kan ga' mungkin ujug2 langsung negur, "mba roknya pendek amat, belum jadi ya..", hehe.. apa ga' melotot tu orang, yah daripada panjang ceritanya dan berbabe, mendingan cukup kita do'akan saja biar mereka perlahan sadar bahwa itu tidak baik.
Yang repot kalau kita berjalan-jalan bareng anak lelaki kita, wah bingung deh ngomongnya, kadang berusaha mengalihkan perhatian aja biar liat ke lain, atau beri pelajaran padanya, seperti ; "kasian tante itu auratnya terbuka", atw "bajunya belum jadi", de el, el, yang menyatakan bahwa hal itu tidak baik.
Memang adanya perbedaan pemikiran/pemahaman dan agama, membuat mereka belum mengerti apa makna dari dari pakaian, apakah cukup seadanya, yang penting sudah menutup bagian penting dari tubuh, atau yang asal enak dipakai saja tanpa memperhatikan adab kesopanan. Pada dasarnya apa yang kita kenakan mempengaruhi penilaian orang lain terhadap diri kita.
Yang paling seru adalah jika bertemu dengan wanita yang berbusana muslimah serba longgar dan berwarna gelap ( seperti coklat, biru tua, hitam )plus cadarnya, biasanya dari Pesantren Hidayatullah, yang pemahaman agamanya tinggi, wooww.. suka kagum kalo melihatnya, jadi suka sibuk sendiri dalam hati, bisa ga' ya seperti itu, sanggup ga ya berpakaian seperti itu??
Dan suka ajaib aja kalo pada saat yang sama ada wanita yang berpakaian minim / seksi di sebelahnya.. kan bersebrangan banget tuh.. Jadi suka membandingkan dan berpikir kira2 berpikir ga' ya si wanita berpakaian minim itu, saat melihat kenapa si ibu/ wanita itu berpakaian serba tertutup begitu?, sedangkan saya serba terbuka??hehe.. dan melihat reaksi orang lain yang melihat, lebih menghargai yang serba tertutup, atau terbuka?
Jika saja mereka yang berpakaian minim dan terbuka itu, mau sedikit berpikir lebih dalam, tentunya mereka akan mendapat hidayah setelah itu. Semoga..
Inilah salah satu masalah sosial yang ada di jaman sekarang, yang menjadi PR kita bersama, orang berpakaian setengah telanjang.Kita do'akan saja semoga suatu saat mereka mendapat hidayah dan bisa berubah..aamiiin..

2 komentar:

  1. Mantabss Mbak..

    Media sangat berperan dalam budaya-budaya tern saat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa.. karena itu gimana caranya kita untuk mengimbangi arus modernisasi pakaian..(terutama wanita), yang belum tentu cocok dgn adat ketimuran kita yang sebenarnya lebih mulia dan anggun.. contohnya baju kimono orang china.. tebal dan tertutup tinggal diberi hijabnya saja..hee..jzklh komentx..:D

      Hapus