Jumat, 28 Maret 2014

Keharusan Berwajah Manis dan Bertutur Kata yang Baik

Sekedar menampakkan wajah yang berseri-seri serta bertutur yang baik sesungguhnya merupakan perkara ringan. Namun demikian, bagi sebagian besar kita hal itu seolah demikian berat untuk dipraktikkan. Yang memprihatinkan, gejala ini juga menimpa sebagian para penuntut ilmu agama di mana sikap mereka demikian kaku terhadap orang-orang awam.(kadang walaupun sudah ikut pengajian masih ada saja orang yang enggan bertegur sapa dgn orang yg sudah dikenalnya. ( sesuai pengalaman pribadi ))
Berjumpa dengan orang lain adalah perkara yang biasa dalam keseharian kita sebagai makhluk sosial. Karena tak mungkin kita hidup menyendiri dari orang lain. Kita butuh saudara, butuh teman, dan kita butuh orang lain. Yang tak biasa alias luar biasa, bila kita dapat mengamalkan tuntunan Allah Subhaanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya kala berjumpa dan berkata. Kenapa demikian? Karena di zaman kita sekarang, adab-adab Islam sudah banyak ditinggalkan oleh kaum muslimin. Mungkin karena kebodohan ataupun karena ketidakpedulian mereka.
Adapula yang berdalil dengan tabiat, yakni ada sebagian daerah di negeri kita ini di mana orang-orangnya bertabiat kaku, cuek, dan sok tak peduli. Sehingga bila bertemu dengan orang yang mereka kenal sekalipun, sikap mereka seperti tak kenal, tak ada senyum, tak ada sapaan. Lebih-lebih bila berjumpa dengan orang yang tak mereka kenal walaupun duduk bersama-sama dalam satu majelis. Ibaratnya kalau kita tidak menegur dan menyapa terlebih dahulu, mereka pun tidak akan menegur dan menyapa, benar-benar cuek dan kaku. Orang-orang seperti ini dijumpai sendiri oleh penulis. Awalnya penulis merasa mungkin punya salah terhadap mereka atau ada sikap yang tidak berkenan di hati mereka sehingga mereka berlaku demikian. Tetapi akhirnya penulis mengerti bahwa memang demikian tabiat umumnya mereka yang tinggal di daerah tersebut. Wallahu al-musta’an.
Sungguh Allah Subhaanahu wa ta’ala telah memerintahkan kaum muslimin untuk berlaku baik kepada sesamanya, rendah hati kepada saudara dan penuh tawadhu’. Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya: “Rendahkanlah sayapmu kepada kaum mukminin.” (Al-Hijr: 88) Maksudnya: bersikap lunaklah terhadap mereka dan perbaiki akhlakmu terhadap mereka karena mencintai, memuliakan, dan mengasihi mereka. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 435)
Dalam ayat lain, Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman: “Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali ‘Imran: 159) Bersikap ramah kepada saudara dan bertutur yang baik jelas merupakan amalan kebaikan, bahkan bila seseorang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkannya di jalan Allah k maka mengucapkan kalimat yang baik dapat menggantikannya.
‘Adi bin Hatim rahimahullah berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَـمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ “Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 2346)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa kalimat thayyibah merupakan sebab selamat dari neraka. Yang dimaksud kalimat thayyibah adalah ucapan yang menyenangkan hati seseorang jika ucapan itu mubah atau mengandung ketaatan.” (Al-Minhaj, 7/103)
Ibnu Baththal rahimahullah berkata, “Kalimat thayyibah teranggap sebagai sedekah, dari sisi di mana pemberian harta akan membahagiakan hati orang yang menerimanya dan menghilangkan rasa tidak senang dari hatinya. Demikian pula kalimat-kalimat yang baik, maka keduanya (pemberian harta dan ucapan yang baik) serupa dari sisi ini.” (Fathul Bari, 10/551) Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ “Kata-kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah berpesan kepada sahabatnya Abu Dzar Al-Ghifari rahimahullah: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْـمَعْرُوْفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ “Jangan sekali-kali engkau meremehkan perkara kebaikan walaupun hanya berwajah cerah ketika engkau bertemu dengan saudaramu.” (HR. Muslim no. 6633) Hadits di atas diberi judul oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullah dalam syarahnya terhadap Shahih Muslim: “Disenanginya berwajah cerah ketika bertemu.”
Al-Qadhi Iyadh rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa berwajah cerah/berseri-seri kepada kaum muslimin dan menunjukkan rasa senang kepada mereka merupakan perkara yang terpuji, disyariatkan, dan diberikan pahala bagi pelakunya.” Beliau juga mengatakan, “Cukuplah bagi kita akhlak Nabi kita n dalam hal ini dan sifat beliau yang Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Qur`an, dan Allah Subhaanahu wa ta’ala bersihkan beliau dari sifat yang sebaliknya seperti tersebut dalam firman-Nya: “Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Ali ‘Imran: 159) [Ikmalul Mu’allim bi Fawa`id Muslim, 8/106]
Masih dalam hadits yang disampaikan oleh Abu Dzar rahimahullah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ “Senyumanmu di wajah saudaramu (seagama) adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1956, dishahihkan Asy-Syaikh Albani t dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi dan Ash-Shahihah no. 572)
Maksud hadits di atas, engkau menampakkan wajah cerah, berseri-seri dan penuh senyuman ketika bertemu saudaramu akan dibalas dengan pahala sebagaimana engkau diberi pahala karena mengeluarkan sedekah. (Tuhfatul Ahwadzi, kitab Al-Birr wash Shilah, bab Ma Ja`a fi Shana`i’ Al-Ma’ruf, ketika membahas hadits di atas)
Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Sepantasnya ketika seseorang bertemu saudaranya ia menunjukkan rasa senang dan menampakkan wajah yang manis/cerah serta bertutur kata yang baik, karena yang demikian ini merupakan akhlak Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Tentunya, sikap seperti ini tidak merendahkan martabat seseorang bahkan justru mengangkatnya. Ia pun mendapatkan pahala di sisi Allah Subhaanahu wa ta’ala dan mengikuti Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Karena beliau shallallahu alaihi wa sallam selalu cerah wajahnya, tidak kusut ketika bertemu orang lain dan beliau banyak melempar senyuman. Karena itu, sepantasnya seseorang berjumpa saudaranya dengan wajah yang cerah dan mengucapkan ucapan yang baik. Sehingga dengannya ia dapat meraih pahala, rasa cinta dan kedekatan hati, di samping jauh dari sikap takabur dan merasa tinggi dari hamba-hamba Allah Subhaanahu wa ta’ala yang lain. (Syarhu Riyadhis Shalihin, 2/500)
Sungguh wajah yang cemberut ataupun tanpa ekspresi, dingin dan kaku, tidak pantas diberikan kepada sesama muslim, karena hal itu menyelisihi apa yang dititahkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya. Yang seperti itu seharusnya ditujukan kepada orang-orang kafir dan munafik karena Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman: “Wahai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik serta bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat kembali mereka adalah jahannam sebagai sejelek-jelek tempat kembali.” (At-Taubah: 73)
Meskipun begitu, bila si orang kafir diharapkan mau masuk Islam, kita sepantasnya menampakkan wajah yang manis ketika berjumpa. Namun bila sikap baik kita ini justru menambah kesombongannya dan ia merasa tinggi daripada kaum muslimin, maka wajah cerah tidak boleh diberikan kepadanya. (Syarhu Riyadhis Shalihin, 2/500-501)
Asy-Syaikh Al-’Utsaimin rahimahullah juga menyatakan, “Wajah yang cerah/manis termasuk perkara kebaikan, karena akan memasukkan kebahagiaan pada saudaramu dan melapangkan dadanya. Kemudian bila wajah yang berseri-seri ini digabungkan dengan tutur kata yang baik, akan tercapai dua maslahat, yaitu wajah yang berseri-seri dan tutur kata yang baik. Nabi n menyatakan dalam sabdanya: اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ “Takutlah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma.” maksudnya jadikanlah pelindung antara kalian dan neraka walaupun kalian bersedekah hanya dengan sepotong kurma. Karena, hal itu akan dapat melindungimu dari api neraka jika memang Allah l menerima sedekah tersebut.
Namun jika kalian tidak mendapatkan sesuatupun yang dapat kalian sedekahkan, maka ucapkan kata-kata yang baik ketika berjumpa dengan saudara seiman. Misalnya engkau berkata kepadanya, “Bagaimana kabarmu?”, “Bagaimana keadaanmu?”, “Bagaimana kabar saudara-saudaramu?”, “Bagaimana dengan keluargamu?”, dan yang semisalnya. Karena kalimat-kalimat seperti ini akan meresapkan kebahagiaan di hati saudaramu. Setiap kata-kata yang baik adalah sedekah di sisi Allah Subhaanahu wa ta’ala. Dengannya akan diperoleh ganjaran dan pahala.
Sungguh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: الْبِرُّ حُسْنُ الْـخُلُقِ “Kebaikan itu adalah akhlak yang baik.”1
Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: أَكْمَلُ الْـمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka.”2 (Syarhu Riyadhis Shalihin, 2/501)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Bebasnya Sang Penolong Cucu Rasulullah

Ceritanya ini sangat menyentuh hati dan perasaan hingga bisa jadi membuat pembaca meneteskan air mata tanpa di sadarinya.. siapin tisyu yaa..:P
Meski ahli maksiat, namun pemuda ini memiliki sisi kebaikan kala terjadi sesuatu dalam perjalanan hidupnya. Pemuda itu menjadi pelindung salah seroang ahlul bait keluarga Rasulullah SAW. Siapa saja yang mimpi telah bertemu dengan Rasulullah SAW adalah benar adanya, karena setan tak mampu meniru fisik Nabi Muhammad SAW dengan kehendak-Nya.
Yuk disimak Kisahnya.
Pada tahun 200-an Hijriyah, ada seorang Gubernur Baghdad yang sangat arif dan bijaksana serta memegang tali Allah SWT dalam memimpin lagi dermawan dan ulung dalam hal politik. Dialah Ishaq bin Ibrahim bin Mush'ab Al-Kuza'i.
Pada suatu malam, Ishaq bin Ibrahim ini tengah bermimpi bertemu dengan Rasulullah dan menitipkan suatu pesan. "Lepaskan tawananmu....lepaskan si pembunuh itu....," perintah Rasulullah SAW kepada Ishaq bin Ibrahim dalam mimpinya.
Ishaq bin Ibrahim hanya menatap wajah seseorang yang rupawan dan terpaku. Belum sempat Ishaq Ibrahim ini bertanya, Rasulullah SAW kembali berkata, "Wahai Ishaq bin Ibrahim, lepaskan si pembunuh itu...," perintah Rasulullah SAW dalam mimpi.
"Astaghfirullah...ternyata aku hanya bermimpi," kata Isahq bin Ibrahim setelah sadar dari tidurnya. Semalam ia bermimpi ada orang dengan wajah rupawan yang berani memerintahkan untuk melepaskan seorang pembunuh yang dipenjarakannya. Ia benar-benar penuh keheranan. Betapa tidak, yang menyuruh demikian bukan orang biasa, tapi dialah orang yang sangat dicintai oleh Ishaq bin Ibrahim, selalu dipujinya setiap waktu dan setiap nafasnya.
Pada pagi harinya, semua keluarganya telah mendapati Ishaq bin Ibrahim wajahnya pucat dan gemetar. Sungguh hal yang tidak biasanya mereka lihat sebelumnya.
Gubernur Baghdad yang kurang lebih menjabat 30 tahun ini segera saja bergegas dan bahkan tidak sempat sarapan dan berkata-kata sepatah klatapun kepada keluarganya. Sang Gubernur segera menuju kantor penjara dan langsung memanggil kepala penjara.
"Wahai kepala penjara, siapa saja semalam yang ditangkap dan dipenjara karena kasus pembunuhan," tanya sang Gubernur. "Ini Bapak, silahkan dilihat," kata si kepala penjara sambil menyodorkan buku daftar tawanan. "Tidak ada kasus pembunuhan tadi malam Pak," kata kepala penjara kepada Gubernur.
Sang Gubernur kembali lagi heran dibuatnya. Tadi semalam dia jelas-jelas bermimpi bertemu dengan Rasululah SAW yang menyuruhnya untuk melepaskan si pembunuh, namun dari daftar tahanan menunjukkan bahwa kasus pembunuhan semalam tidak ada, yang ada hanya kasus pencurian saja. "Apa tidak ada lagi daftar tawanan selain in?" tanya Sang Gubernur. "Sebentar Pak, saya tanyakan ke beberapa anak buah saya," jawab kepala penjara.
Sang Gubernur masih tetap saja ngotot dan memerintahkan kepada anak bauahnya untuk mencari si pembunuh yang dilakukan tadi malam. Sang Gubernur sangat yakin sekali bahwa perintah Rasululah SAW selalu benar adanya. Sang Gubernur dan anak buahnya tetap berupaya mencari si pembunuh yang tertangkap tadi malam bersama seluruh anggota pengawal penjara.
Tak berapa lama kemudian kepala penjara berserta seorang anak buahnya datang menhadap Gubernur. "Apakah ada laporan tentang penangkapan seorang pembunuh tadi malam?" tanya Gubernur kepada salah satu anak buah kepala penjara yang berjaga tadi malam. Kepala penjara belum mendata semuanya, maklumlah sang Gubernur datangnya terlalu awal, jadinya si kepala penjara masih berbenah dan mendata ualang daftar tawanan.
"Aaada Pak," jawab keduanya dengan dada berdebar. Ternyata nama si pembunuh itu memang ada, tapi memang terlewatkan tunuk ditulis didaftar buku tahanan. Setelah ditelusuri, ternyata kertas yang bertuliskan nama si pembunuh sempat tercecer di atas meja dan baru saja ditemukan. Apakah ini termasuk salah satu mukjizat dari Rasulullah SAW meski Beliau sudah meninggal. Wallahu A'lam. Tapi Allah SWT memang Maha Mengetahui, dan melalui Rasulullah SAW lah Allah SWT mengabarkan. "Sekarang juga panggil si pembunuh itu," perintah Gubernur kepada anak buahnya.
Si Pembunuh Melindungi Ahlul Bait Rasulullah SAW.
Akhirnya, datanglah orang yang dicari-cari gubernur tadi. "Apakah benar engkau telah membunuh seseorang tadi malam?" tanya Gubernur kepada si pembunuh. "Iiii...yaaa..., saya pembunuhnya," jawabsi pembunuh dengan wajah pucat dan badan gemetar karena takut. "Seberat apakah hukuman buatku...," kata si pembunuh dalam hati. Ketika ditanya mengenai sebab dia membunuh, sesekali dia tak mampu berkata apa-apa. Ketakutan tengah menguasi dirinya.
"Tenangkan dirimu...saya cuma mau engkau berkata dengan jujur," kata Gubernur menenagkan. "Jujurlah wahai pemuda, berkatalah apa adanya, kemungkinan kami bisa mempertimbangkan hukuman untuk dirimu," kata Gubernur dengan bijak.
Tutur kata yang begitu ramah dari Gubernur ini mampu mendinginkan suasana. Terlebih si pembunuh tersebut dankali ini si pembunuh mulai bisa bernafas dengan stabil lagi. Setelah tenang, si pembunuh mulai angkat bicara. "Begini ceritanya Pak Gubernur," kata si pembunuh memulai ceritanya.
"Hari itu saya memang terpaksa, sungguh sangat terpaksa membunuhnya Pak," kata si pembunuh. "Benarkah demikian...hmmm....," guman Gubernur.
Pemuda ini memang awalnya selalu akrab dengan minuman keras dan hali maksiat serta berzina. Pokoknya mo limo selalu jadi kesehariannya. Pesta maksiat paling sering dilakukan di rumah bos mereka. "Begitulah hari-hari saya Pak, sampai pada akhirnya...," kata pemuda yang ingin melanjutkan tapi dipotong oleh ucapan Gubernur.
"Ah...yang benar saja....," kata sang Guberneur penuh heran. Kalau si pemuda ini ahli maksiat, lalu kenapa Rasulullah SAW menyuruhnya untuk melepaskan orang yang seperti ini.
"Sampai pada suatu hari, tiba-tiba saja bos saya datang dan membawa seorang gadis cantik nan rupawan ketika kami sedang pesta maksiat. Tapi, kali ini perempuan yang dibawa bos saya sangat cantik, tidak seperti perempuan biasanya. Tak sanggup lidah ini melukiskan secantik apa dia," lanjut si pemuda. "Tolooong...," teriak si gadis berontak ingin melepaskan diri.
"Segera saja kami pun berlomba untuk untuk memperebutkan si gadis itu. Seperti itulah kebiasaan kami," kisah si pembunuh tentang hari-hari buruknya. "Tapi Pak Gubernur, gadis ini sangatlah jauh berbeda dengan gadis lainnya. Kami sangat kagum dengan fisiknya yang aduhai.., dan akhirnya akulah yang berhasil membawa gadis itu. Aku membawa dia masuk ke kamar dan sesekali si gadis berontak dan ingin melarikan diri," tutur si pembunuh.
"Ketika saya ikat kaki dan tangannya, dan ketika saya akan menjamahnya layaknya suami sitri, si gadis berteriak dengan keras. Teriakannya melemahkan tubuhku ini. Aku pun gemetar oleh teriakan itu karena belum pernah ada gadis yan berteriak sedemikian rupa. Aku bertobat Pak Gubernur, aku benar-benar bertobat," jelas si pembunuh. "Apa yang diteriakkan gadis itu?" tanya Gubernur.
Gadis itu berteriak demikian.
"Takutlah dengan Allah...takutlah dengan Allah...," teriak gadis itu. "Takutlah dengan Allah..takutlah dengan Allah.. Allah..Allah...takutlah...," teriaknya lagi. "Takutlah dengan Allah.. wahai Kakekku Muhammad.. peliharalah dan jagalah kehormatanku.. jagalah kehormatan kakekku Muhammad yang mengalir dalam tubuhku ini," teriak si gadis dengan suara lantang.
Karena teriakan itu, tiba-tiba saja tubuhku lemah tak berdaya seperti tersengat listrik. Pengakuan gadis itu telah membuatku membisu dan badanku kaku. Aku pun membatalkan misiku dan aku bersumpah akan menjaga gadis itu dengan jiwa dan ragaku agar dapat keluar dari lingkungan maksiat itu.
Wanita itu mengatakan bahwa dia telah ditipu oleh bosku yang dijanjikan pekerjaan sebagai penjual kurma dan dijanjikan pula perhiasan sebagai bonusnya hingga si gadis menuruti perkataan bosku.
Lalu kami pun dengan sembunyi-sembunyi untuk keluar dan pergi dari tempat maksiat itu. Namun, tanpa diduga, kawan-kawanku memergoki kami dan ingin merebut gadis itu dari peganganku. Mereka ingin mendapatkannya, aku pun semakin kuat melindungi perempuan terhormat itu. Aku pun mencoba menjelaskan ke kawan-kawanku tentang alasanku melindunginya, tapi mereka tidak percaya dengan perkataanku. Aku katakan kepada mereka bahwa gadis itu masih suci, dan merupakan salah satu keturunan orang yang saleh dan sangat mulia yang pernah hidup di dunia ini.
Lagi -lagi kawan-kawanku tak pecaya dengan perkataanku, malah mereka mencoba merebut kembali. "Enak saja engkau ini, ah itu hanya alasanmu saja, cepat berikan gadis itu," kata mereka berkilah.
Akhirnya, terjadilah hal yang tidak diinginkan, kami saling berkelahi satu sama lain bak perang saudara hingga salah satu mati. Meski demikian salah seorang dari mereka tetap saja mencolak-colek gadis mulia itu, hingga aku mati-matian membelanya. Aku tak tega sedikitpun gadis itu disentuh oleh kawan-kawanku.
Segera saja aku suruh gadis itu untuk pergi dari tempat itu. "Lari...cepat lari...jangan hiraukan aku...," kataku kepada gadis mulia itu.
Sambil berlari gadis itu berteriak. "Semoga Allah menutupi aibmu seperti kamu menutupi aibku. Semoga Allah melindungimu sebagaimana kamu melindungiku...," kata gadis itu sambil berlari. Itulah kata-kata terakhir pertemuanku dengan gadis itu. Sementara karena kawan-kawanku masih saja ingin mengikuti dan merebutnya, terpaksa aku bunuh kawanku itu.
Kawanku bersimbah darah, tewas oleh tanganku ini. Ia telah mati. Aku membunuhnya. Itulah hari pertamaku menjadi pembunuh. "Ada yang mati...ada yang mati...," teriak salah seorang temanku sambil lari berhamburan. "Mendengar teriakan inilah masyarakat berduyun-duyun mendatangi mayat kawanku itu, sementara pisau dan darah masih ada di tanganku. Mereka pun membawaku ke sini dan begitulah ceritanya mengapa aku ditangkap Pak Gubernur," si pembunuh mengakhirni ceritanya dengan perkataan jujur.
Si Pembunuh Divonis Bebas.
"Aku sudah menduga, kalau engkau tidak salah wahai pemuda," jawab sang gubernur dengan santainya. Ada yang heran, juga ada yang bingung dengan penuturan gubernur ini, terlebih lagi bagi si pembunuh itu. "Mulai saat ini, engkau aku bebaskan dan perkaramu akan aku serahkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," perkataan penutup dari Gubernur.
Sebelum Gubernur meninggalkan tempat, pemuda itu sempat diberitahu tentang mimpinya bertemu dengan Rasululah SAW dan sempat juga Pak Gubernur memberi hadiah kepada si pemuda. Namun, si pemuda menolaknya dengan alasan bebasnya dia sudah lebih dari segalanya. Pak gubernur Ishaq bin Ibrahim ini meninggal dunia pada tahun 235 H.
Renungkanlah....
Betapa Rasulullah SAW sangat mendengar dan mengetahui siapa pun yang mencintainya, begitu juga dengan nasib orang yang mencintai Ahlul Bait keluarganya.
Allahuma Sholli ala Muhammad.. wa alaalli Muhammad

Rabu, 26 Maret 2014

Rahasia Kepintaran Orang yahudi

DALAM Qur’an, tertulis bahwa kebanyakan dari golongan Yahudi ialah diberi karunia berupa kepintaran akal. Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar ?”
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). yahudi 4 Rahasia Kecerdasan Orang Orang Yahudi; Ambil Yang Baik Buang Yang Buruk Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik . Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta !
Hal ini cukup mengejutkan bukan ?? Itulah kenyataannya, dan bagaimana dengan di negeri kita? Apa syarat kelulusan? Banyak yang hanya dengan syarat mencapai nilai 60 saja, bahkan ada beberapa yang hanya cukup dengan nilai 55 saja, dan malah banyak yang di katrol. Praktek Kerja Lapangan hanya sekedarnya, tidak benar-benar memikirkan sebuah proyek yang berguna bagi UMMAT. Setidaknya, ini yang harus kita cermati & perbaiki.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Nah jika ada wanita hamil di sekitar kita, ada baiknya kita informasikan hal ini plus ibunya sering-sering baca al Qur'an agar kelak akan lahir generasi yang pandai dan rabbani.. amiinn ya rabbul alamina..

Selasa, 25 Maret 2014

Subhanallah.. Gerakan Sholat Menyehatkan Badan

Tanpa kita sadari, ada banyak manfaat dari salah satu perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu Shalat. Shalat adalah salah satu kewajiban umat muslim yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Shalat dilakukan lima kali sehari semalam. Shalat adalah amalan yang paling pertama sekali diperiksa didalam pengadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala, apabila amalan Shalat baik, maka secara otomatis semua amalan yang lain juga ikutan baik, karena dengan Shalat kita mampu menjaga diri kita dari perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar yang dapat merusak diri kita dan orang lain..
Shalat yang kita lakukan itu sebenarnya memiliki manfaat yang sangat besar bagi yang melakukannya terutama dari segi kesehatan, baik itu kesehatan secara fisik maupun kesehatan secara mental, tetapi sangat disayangkan sangat sedikit diantara kita yang mengetahuinya.
Berikut adalah beberapa Manfaat Gerakan Dalam Shalat.
1) Manfaat Gerakan Takbir.
Gerakan takbir atau Takbiratul Ihram yaitu berdiri dengan tegak, mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga lalu melipat kedua tangan di depan perut atau dada, posisi memiliki manfaat untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh kita, kelenjar getah bening dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung pada gerakan ini menjadi berada di bawah otak memungkinkan peredaran darah mengalir lancar keseluruh tubuh. Ketika kita mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah yang kaya akan oksigen menjadi lancar, kemudian tangan didekapkan di depan perut atau dada dipercaya dapat bermanfaat untuk menghindarkan dari berbagai gangguan pada persendian terkhusus pada tubuh bagian atas.
2) Manfaat Gerakan Ruku'.
Posisi ruku yang sempurna adalah tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segalas air di atas punggung tersebut air tidak akan tumpah, posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini memiliki manfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi dari tulang belakang (Corpus Vertebrae) yang memiliki fungsi utama untuk menyangga tubuh dan merupakan pusat dari seluruh urat syaraf yang ada pada tubuh kita. posisi jantung pada gerakan ini menjadi sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal terjadi pada tubuh bagian tengah. Posisi tangan yang bertumpu pada lutut berfungsi sebagai relaksasi bagi otot-otot bahu. Posisi Ruku' juga merupakan sebuah latihan untuk saluran kemih untuk mencegah gangguan prostat.
3) Manfaat Gerakan I'Tidal atau Bangun dari ruku'.
Posisi I'Tidal atau bangun dari Ruku' dan sebelum melakukan gerakan sujud yaitu posisi tubuh kembali tegak setelah ruku' dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga memiliki manfaat pada organ-organ pencernaan di dalam perut, karena organ-organ tersebut mengalami pemijatan dan pelongaran secara bergantian yang memiliki efek untuk menjadikan pencernaan dalam perut menjadi lebih lancar.
4) Manfaat Gerakan Sujud.
Posisi tubuh dalam gerakan sujud adalah gerakan menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung jari kaki, dahi dan hidung pada lantai. Gerakan ini bermanfaat untuk memompa aliran getah bening kebagian leher dan ketiak. Pada posisi ini, jantung berada di atas otak yang menyebabkan darah yang bercampur dengan oksigen bisa mengalir secara maksimal ke otak kita. Aliran darah ini berpengaruh pada daya pikir seseorang, oleh karena itu lakukanlah sujud dengan benar, jangan terlalu tergesa-gesa biarkan darah segar mengalir dengan cukup ke otak kita. Posisi ini juga dipercaya untuk menghindarkan kita dari gangguan wasir. Terkhusus untuk wanita, posisi ruku' dan sujud memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ intim kewanitaan.
5) Manfaat Gerakan Duduk.
Posisi duduk dalam Shalat terbagi atas dua bagian yaitu:
Duduk pada Tahiyyat Awal atau Iftirosy Duduk pada Tahiyyat Akhir atau Tawarruk
Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Posisi pada saat melakukan Iftirosy tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf Nervus Ischiadius, posisi ini bermanfaat untuk menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang kadang membuat penderitanya tidak dapat berjalan. Sedangkan posisi Tawarruk sangat baik untuk pria dikarenakan tumit menekan aliran kandung kemih, kelenjar kelamin pria dan saluran Vas Deverens. Jika dilakukan dengan benar posisi ini dapat mencegah terjadinya impotensi pada pria. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot pada tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang mampu menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
7) Manfaat Gerakan Salam
.
Gerakan salam adalah gerakan memutar kepala kekanan dan kekiri secara maksimal. Manfaat dari gerakan ini adalah relaksasi pada otot sekitar leher dan kepala, menyempurnakan aliran darah dikepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit pada wajah kita.
Dengan beribadah secara kontinu bukan saja mampu menyuburkan iman tetapi memberikan kesehatan pada tubuh dan mempercantik diri luar dan dalam. Gerakan-gerakan dalam Shalat mampu untuk memacu kecerdasan, memperindah postur tubuh, karena gerakan Shalat mampu untuk melakukan peregangan ataustretching untuk melenturkan tubuh dan kelancarkan aliran darah. Gerakan-gerakan dalam Shalat juga mampu untuk memudahkan persalinan dan memperbaiki kesuburan.
Siapa yang mau sehat dari luar dan dalam maka Shalatlah..!
Demikian beberapa Manfaat Gerakan Dalam Shalat
Sumber: Manfaat Gerakan Dalam Shalat
Dibalik sunnah ada hikmah..

Sebungkus Kurma Abu Aqil

Sebuah kisah mengenai semangat sedekah karena Allah dan Rasulnya, kisah ini cukup mengharukan karena itu Siapin tisue ya, biar ga bingung saat airmata meleleh.. :D
Kisahnya
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Abu Aqil sedemikian resah seperti hari itu. Dia tenggelam dalam fikirannya tanpa mempedulikan apa yang terjadi di sekitarnya. Dia seolah-olah tidak mendengar bunyi apapun dan tidak melihat sesuatupun. Dia melangkah ke arah rumahnya dengan cepat. Matanya memandang tanah dan mulutnya kelihatan komat-kamit mengatakan sesuatu. Ø melewati lorong sempit sebelum akhirnya tiba ke rumahnya. Dengan menarik nafas yang dalam, Abu Aqil lalu bersandar di sebatang pohon tua di tengah halaman rumah.
Isterinya menyadari kekhawatiran yang melanda suaminya itu dan bertanya, "Suamiku, apa yang terjadi?" Abu Aqil kemudian berjalan masuk ke rumahnya. Karena kelelahan, dia bersandar ke dinding rumahnya, lalu berkata, "Musuh Allah berniat untuk memerangi kita. Tentara muslim sudah disiagakan untuk melawan musuh. Tetapi, tentara kita tidak punya bekal dan makanan. Kami sedang berada di masjid ketika Nabi membacakan sebuah ayat suci Al-Quran dan meminta kaum muslimin untuk memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing kepada tentara Islam."
Isteri Abu Aqil bertanya, "Apakah bunyi ayat itu?" Abu Aqil menutup matanya dan setelah berpikir sejenak, dia membaca ayat ke-11 dari surat Al-Hadiid yang artinya, "Siapa saja yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, akan diberi Allah balasan pinjaman yang berlipat ganda dan dia akan memperoleh pahala yang banyak."
Isterinya dengan pandangan kecewa menatap lantai ruangan kamar dan berkata, "Engkau adalah pemimpin rumah ini dan engkau lebih mengetahui bahwa kita tidak punya harta dan simpanan apapun untuk kita berikan di jalan Allah. Abu Aqil menjawab, "Tetapi, kita harus turut melibatkan diri dalam tugas ini. Tidakkah engkau ketahui bahwa perbuatan ini disenangi oleh Allah dan Rasul-Nya?"
Abu Aqil melanjutkan perkataannya, "Ayat ini sangat menyentuh perasaanku sehingga aku segera pulang ke rumah. Hari ini semua orang Islam membawa apa yang mereka miliki kepada Nabi Muhammad SAW agar permintaan Allah terpenuhi." Isterinya tersenyum dan dia mengambil salah satu bejana dan mengeluarkan segenggam kurma sambil berkata kepada Abu Aqil, "Kita mempunyai sedikit kurma. Ambillah dan berikan kurma ini kepada Nabi."
Abu Aqil tertegun dan mengguman sendirian, "Apa yang bisa diperbuat dengan kurma ini? Tetapi ini lebih baik daripada tidak memberi sesuatupun." Isterinya lantas menaruh kurma itu dalam sebuah kain bersih dan memberikannya kepada Abu Aqil. Dengan gembira, Abu Aqil berkata, "Meskipun kurma ini tidak tampak berguna tetapi ia dapat dimanfaatkan di medan perang."
Halaman kecil masjid ramai dipenuhi umat muslimin. Abu Aqil berada diantara mereka. Dengan langkah yang lemah, dia memperhatikan bahwa ada beberapa ekor biri-biri, kambing, dan unta terikat di luar masjid. Abu Aqil menyadari bahwa hewan-hewan itu merupakan hadiah dari orang ramai. Dia juga melihat orang-orang yang berkumpul di dalam masjid dengan hadiah besar dan kecil di tangan mereka. Abu Aqil merapatkan bungkusan yang berisi kurma ke dadanya dan dia berjalan masuk ke dalam masjid.
Baru beberapa langkah memasuki masjid, Abu Aqil merasa ada seseorang menepuk bahunya. Dia menoleh ke belakang. Dilihatnya Abdur Rahman bin Auf dengan berpakaian mahal berdiri di hadapannya. Abdur Rahman dengan suara mengejek berkata kepada Abu Aqil, "Katakan kepadaku apakah yang ada di dalam bungkusan yang engkau peluk erat-erat itu? Emas atau kawat?" Abdur Rahman lalu tertawa terbahak-bahak dengan penuh penghinaan. Abu Aqil menundukkan kepala karena malu dan hanya berdiam diri.
Beberapa kali Abu Aqil membuat keputusan untuk pulang ke rumahnya dan menjauhkan diri dari pandangan penghinaan Abdur Rahman kepada nya. Tetapi ada kekuatan dalam dirinya yang menghalanginya untuk pulang. Akhirnya dia duduk diam-diam di sudut masjid. Dilihatnya Nabi Muhammad SAW duduk di tepi mihrab dan menerima hadiah-hadiah dari umatnya. Dia berharap dalam hati, alangkah baiknya jika dia mempunyai simpanan yang lebih pantas untuk diberikan kepada Nabi.
Tiba-tiba, masjid yang semula dipenuhi dengan suara ramai dilanda kesepian dan kesunyian. Abu Aqil memandang kepada Rasulullah. Rupanya, Rasul sedang menerima wahyu. Rasulullah SAW menutup mata dan wajahnya seolah-olah sedang tenggelam dalam cahaya yang bersinar. Semua sahabat memahami keadaan Nabi ini dan menanti sampai Rasul selesai menerima wahyu
.
Rasulullah kemudian membuka matanya dan dengan langkah yang perlahan beliau bergerak ke arah Abu Aqil. Jantung Abu Aqil berdebar-debar dan dia berusaha untuk menyembunyikan bungkusan kurmanya. Lalu, terdengar suara Rasulullah yang memecah kesunyian masjid, "Wahai manusia, baru saja Jibril menyampaikan wahyu dari Allah kepadaku. Ketahuilah bahwa para malaikat yang berada di langit, memandang bumi untuk menyaksikan pinjaman siapakah yang terbaik di sisi Allah."
Rasulullah kemudian meletakkan tangannya ke atas pundak Abu Aqil dan berkata, "Ketahuilah, hadiahmu lebih berharga dari emas di sisi Allah. Orang munafik yang mencelamu dan menyebabkan hatimu sakit, kelak akan diberi azab.Wahai Abu Aqil, para malaikat sedang menanti, berikan hadiah itu kepadaku dan ketahuilah bahwa Allah ingin agar aku menggembirakanmu. Engkau hari ini disenangi oleh Allah."
Abu Aqil masih tidak percaya, dia merasa seolah-olah sedang bermimpi, sebuah mimpi yang amat manis. Rasulullah dengan penuh kasih sayang mengambil bungkusan kurma tersebut dari tangannya dan membelai kepala Abu Aqil.
Ketika itu pula Rasul membacakan ayat ke-79 surah Taubah yang artinya, "Orang-orang munafik yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan mencela orang-orang yang tidak memiliki apapun untuk disedekahkan selain dari yang disanggupinya. Allah akan membalas penghinaan mereka itu dan bagi mereka azab yang pedih."

Bertaubatlah - atas Dosamu yang Bertahun-tahun

Kisah di Zaman Nabi Musa As.
Pada suatu ketika di daerah yang dihuni Bani Israil tidak turun hujan cukup lama. Penyebabnya adalah karena ada salah seorang dari kaum itu yang telah melakukan dosa 40 tahun lamanya. Setelah orang itu bertobat, akhirnya di daerah itu turun hujan. Bagaimana Kisahnya?
Berikut Kisahnya.
Pada zaman Nabi Musa, kaum Bani Israil pernah ditimpa musim kemaru yang panjang. Karena tidak kuat menanggung cobaan dari Allah itu, mereka berkumpul untuk menemui Nabi Musa dan berkata, "Wahai Musa, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami."
Kemudian berdirilah Nabi Musa a.s bersama kaumnya. Mereka berangkat menuju tanah lapang untuk minta diturunkan hujan. Jumalah mereka kurang lebih 70 ribu orang.
PENGHALANG DOA.
Kepada Nabi Musa, Allah SWT menurunkan wahyu-Nya, "Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku, sesungguhnya di sisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yang tinggi. Akan tetapi, bersama denganmu ini, ada orang yang secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama 40 tahun. Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yang hadir di tempat ini. Orang itulah sebagai penyebab terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya."
Nabi Musa kembali berkata, "Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-Mu, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini dapat di dengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari 70 ribu orang." Allah SWT berfirman, "Wahai Musa, kamulah yang memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada mereka." Menuruti apa yang diperintahkan Allah, Nabi Musa a.s berseru kepada kaumnya, "Wahai seorang hamba yang durhaka yang secara terang-terangan melakukannya sampai 40 tahun, keluarlah kamu dari rombongan ini, karena kamulah hujan tidak diturunkan Allah SWT."
Mendengar seruan dari Nabi Musa a.s itu, maka orang yang durhaka itu berdiri sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Akan tetapi, dia tidak melihat seorangpun yang keluar dari rombongan itu. Dengan demikian, tahuah dia bahwa yang dimaksudkan Nabi Musa itu adalah dirinya ssendiri. Karena itu dia ingin bertobat, tetapi ia ragu untuk mengakuinya di tempat itu.
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah durhaka kepada-Mu selama 40 tahun. Walaupun demikian, Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku datang kepada-Mu dengan ketaatan, maka terimalah tobatku," begitu doanya. Beberapa saat selepas itu, awan bergumpal di langit, setelah itu hujan pun turun dengan deras. Melihat keadaan demikian, Nabi Musa berkata, "Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami, bukankah diantara kami tidak ada seorangpun yang keluar mengakui dosanya?"
HUJAN LEBAT.
Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai Musa, aku menurunkan hujan ini juga disebabkan oleh orang yang dahulunya sebagai sebab tidak menurunkan hujan kepada kamu." Kemudian Nabi Musa berkata, "Tuhanku, sebenarnya siapakah gerangan dia? Perlihatkanlah dia kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu itu?"
Allah berfirman, "Wahai Musa, dulu ketika ia durhaka kepada-Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang Aku akan membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus menjadi pengadu?"
Akhirnya Kaum Nabi Musa mengerti bahwa Allah Maha Pemaaf. Maksiat selama 40 tahun bisa dihapus dengan tobat sehari.

Dosa Diampuni Karena Menolong Anak Kucing

Assalamu'alaikum wr. wb.
Inilah rahasia dari Imam As-Syibli yang memiliki nama Syeikh Abu Bakr ibn Dulaf ibn Jahdar. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang menghabiskan banyak waktunya untuk menimba ilmu dan berguru kepada banyak ulama di zamannya. Dengan ketaatan yang tinggi dalam hal ibadah, nyatanya tidak menjadi jaminan bahwa seseorang bisa diampuni dosanya, seperti kisah Imam As-Syibli, kebaikan yang remeh pun bisa menjadi penolongnya.
Kisahnya
Imam As-Syibli dikenal juga dengan keistiqomahannya dalam beribadah dan shalat serta puasa. Akan tetapi, dari sekian banyak amal ibadah yang dialkukan Imam As-Syibli semasa hidup, hanya satu amalan yang menurut orang lain ringan, yang dapat menghapus dosa As-Sibli dan berhasil meraih ampunan Allah SWT.
Di dalam kitab Nashaih Al Ibad karya Syeikh Imam Nawai Al-Batani dikisahkan, setelah sekian waktu lamanya Imam As-Syibli wafat, ada seorang temannya yang memimpikannya. Dalam mimpinya itu terlihat Imam As-Syibli nampak mendapatkan nikmat kubur. "Wahai Imam As-Syibli, apa yang diperbuat Allah SWT kepadamu?" tanya temannya. "Allah telah menempatkanku di tempat yang mulia," jawab Imam As-Syibli. "Tolong beritahu aku amal apa yang engkau perbuat sehingga mendapatkan kemuliaan itu?" pinta temannya.
Mendapatkan Ampunan Allah SWT Imam As-Syibli pun bercerita bahwa dirinya pernah ditanya Allah SWT tentang amal yang membuat ampunan datang kepadanya. Imam As-Syibli menjawab kalau dirinya telah melakukan amal baik dan ikhlas dalam beribadah. Akan tetapi, jawaban itu disangkal oleh Allah SWT. Imam As-Syibli pun langsung menjawab amal lainnya.
"Mungkin karena ibadah hajiku, puasaku, dan shalatku," kata Imam As-Syibli. Namun, lagi-lagi penyataan itu ditolak oleh Allah SWT. Imam As-Syibli lantas mencoba mengingat-ingat amal baiknya lagi semasa hidupnya.
"Atau mungkin karena kelanggenganku dalam mencari ilmu," tebaknya. Pernyataan itu kembali disangkal oleh Allah SWT hingga akhirnya Imam As-Syibli menyerah. Ia kemudian berkata, "Ya Rabbi, semua itu adalah amalanku yang karenya aku harap Engkau mau memaafkanku."
Kemudian Allah SWT berfirman, "Semua itu tidaklah membuatKu mau mengampunimu."
Imam As-Syibli Menolong Anak Kucing
Imam As-Syibli lantas bertanya, "Lalu, karena apa Engkau berkenan mengampuniku?"
Allah SWT berfirman, "Ingatkah engkau, ketika engkau berjalan di pinggiran kota Baghdad, engkau menemukan seekor anak kucing yang kedinginan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah tembok. Kemudian karena merasa kasihan, engkau mengambil anak kucing itu dan memasukkannya ke dalam saku jubahmu agar ia terjaga dari kedinginan?" "Iya," jawab Imam As-Syibli.
Allah SWT berfirman, "Karena rasa kasihmu pada anak kucing itulah Aku berkenan mengampunimu."
Imam As-Syibli bersyukur telah mendapatkan ampunan Allah SWT. Ia sendiri tak menyangka jika amal menolong kucing itulah yang mengantarkannya mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
Setelah mendapatkan penjelasan itu, teman Imam As-Syibli sadar bahwa amal ibadah yang dilakukan di dunia aini tidak menjadi jaminan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Bisa jadi ampunan itu karena amal-amal lain yang mungkin ringan dan remeh untuk dikerjakan, seperti menolong hewan dan tumbuhan.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Hijab Bunda Maria bertuliskan "La IllaahaIllallah"

Sahabat sudah nonton film '99 Cahaya Di Langit Eropa' ?
Dalam film tersebut menceritakan bagaimana Hanum Salsabila Rais, puteri dari Amien Rais sekaligus penulis buku 99 Cahaya Dilangit Eropa sempat dibuat tercengang ketika mengetahui bahwa inskripsi arab yang mengukir di tepian kain hijab yang dikenakan Bunda Maria itu adalah lafaz tahlil لَا إِلٰهَ إِلَّا الله ‘Laa ilaaha Illallah”
Dalam bukunya, Hanum memaparkan kisah perjalanannya menjelajahi jejak peradaban Islam yang ada di Eropa. Ia bersama suaminya, Rangga Almahendra membelah peradaban Islam dari Eropa Barat hingga Eropa Timur. Sesampainya di Paris, Hanum pun dibuat tercengang oleh beberapa peninggalan dari peradaban Islam di kota ini dulunya.
Museum Louvre, adalah tempat penyimpanan berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum inilah, lukisan Monalisa yang terpopuler itu berada. Dan disini pula lukisan menakjubkan yang dimaksud Hanum itu berada.
Adalah lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child” dimana dalam lukisan itu nampak sosok Bunda Maria sedang menggendong “Yesus” bayi . Yang mencengangkan, di hijab Bunda Maria dalam lukisan itu terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic. Yang setelah diteliti oleh peneliti Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Laa Ilaaha Illallah”. Hanum juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat Khatolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.
Marion, sahabat Hanum yang juga seorang peneliti peradaban Islam Abad Pertengahan yang ahli membaca tulisan Arab Kufic menjelaskan bahwa dulu Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya. Sehingga banyak orang Eropa bepergian ke Timur Tengah dan membeli kain, permadani, lukisan dan lain sebagainya. Dalam barang-barang yang diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.
Tulisan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله juga membuktikan bahwa Marya dan Yesus (Isa bin Maryam) mengajarkan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Bahwa tidak tuhan kecuali Allah” sebagaimana disebutkan dalam al Quran:
“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata : ”Sesungguhnya Allah itu dialah Almasih putra Maryam. Padahal Almasih (sendiri) berkata,:”Wahai Bani Israil Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah di neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu” (QS Al maidah : 72)
Kemudian dalam ayat 73-76, Allah berfirman : ”Sungguh telah kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang -orang kafir diantara mereka akan ditimpa azab yang pedih. Mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya? Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Almasih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelum pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan ) kepada mereka (ahli kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka) Katakanlah (Muhammad) :”Mengapa mereka menyembah yangselain Allah, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”
Melalui ayat tersebut, jelas sekali bahwa yang diajarkan oleh Nabi Isa adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله( Laa Ilaaha Illallah) yang artinya Tidak ada Tuhan (yang wajib disembah dan diikuti) kecuali Allah”. Sebagai seorang Rasul, nabi Isa bertugas menyampaikan risalah kebenaran yaitu agar tidak ada yang disembah di belahan muka bumi ini kecuali hanya ALLAH yang ESA dan MAHA PENYAYANG kepada makhluknya.
Cari ‘Cahaya’ lain dari ‘99 Cahaya Di Langit Eropa’ dengan membaca bukunya atau menonton film yang penuh HIKMAH INI.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/christology/2013/12/19/28228/hijab-bunda-maria-bertuliskan-laa-ilaaha-illallah/#sthash.B2NQPU2w.dpuf

Dasyatnya Suara Rasulullah

Assalamu'alaikum wr. wb
Rasulullah SAW memang memiliki banyak mukjizat. Hampir semua mukjizat para Nabi berada pada diri Rasulullah SAW. Salah satu mukjizat Rasul adalah memiliki suara yang cukup dahsyat, bahkan suara Rasulullah SAW bisa di dengar dari jarak yang jauh sekali. Pengeras suara juga tidak ada, namun kok bisa didengar oleh banyak manusia dari jarak yang cukup jauh suara Beliau itu, sungguh mukjizat yang tiada tara.
Kisahnya
Banyak di antara mukjizat Nabi Muhammad SAW yang seringkali ditunjukkan kepada para sahabat. Salah satunya adalah mukjizat Rasulullah SAW yang memiliki suara yang merdu sekali, sehingga nyaman dan indah didengar oleh telinga.
Seperti halnya penuturan Anas ra dalam sebuah riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda, "Bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka tampan dan bersuara merdu. Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya dan merdu suaranya," (HR. At-Tirmidzi).
Suara Rasulullah SAW ternyata tidak hanya merdu saja, namun juga memiliki kekuatan suara yang cukup dahsyat sehingga orang-orang jauh pun bisa mendengar suara beliau.
Banyak Riwayat yang Mengisahkan Istri Beliau, Rasulullah SAW yang bernama Aisyah, pernah menceritakan bahwa pada suatu ketika, tepatnya pada hari Jumat, Rasulullah SAW sedang duduk di atas mimbar di masjid. Ketika itu Rasulullah SAW bersabda kepada para manusia, "Duduklah kalian."
Sabda Rasulullah yang demikian itu ternyata tidak hanya didengar oleh orang-orang yang berada di masjid itu saja, akan tetapi didengar pula oleh Abdullah bin Rawahah yang pada saat itu sedang berada di wilayah Bani Graham. Saat itu Abdullah bin Rawahah pun langsung duduk di tempat yang jaraknya cukup jauh dari masjid itu. Padahal saat itu belum ada pengeras suara seperti saat ini.
Dalam riwayat lainnya, Abdurrahman bin Mu'adz yang juga termasuk salah satu sahabat Rasulullah SAW menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW sedang menceramahi para sahabat-sahabatnya di Mina.
Rasulullah SAW bersabda, "Bawalah kerikil untuk melempar."
Demikian ucap Rasulullah SAW ketika membimbing para sahabat untuk beribadah. Sementara itu Abdurrahman sendiri ketika itu berada jauh dari Rasulullah SAW, namun ia bisa mendengar suara beliau ketika mengajari para sahabat tentang tata cara beribadah.
Tidak hanya itu, pada suatu ketika, Bara' bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah berceramah kepadanya dan para sahabat di sekelilingnya. Namun suara Rasulullah SAW ketika itu ternyata mampu didengar oleh para muslimah yang berada dalam kamar pingitan mereka.
Suara Dapat Didengar dari Jarak Cukup Jauh Pengalaman lainnya juga diungkapkan oleh Ummu Hani. Ia menuturkan bahwa pada suatu malam ketika dirinya sedang membaringkan punggung di rumahnya. Suasana ketika itu cukup sepi, namun tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu ia mencoba mencari-cari Rasulullah SAW di rumahnya. Namun ternyata Rasulullah SAW tidak ada di rumahnya saat itu.
Pada saat yang bersamaan, ternyata Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di sisi Ka'bah. Sedangkan rumah Ummu Hani dan Ka'bah memiliki jarak yang cukup jauh sekali.
Ummu Hani menceritakan apa yang disabdakan Nabi adalah sebagai berikut. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai orang-orang yang beriman, dengan lidahnya dan tak memurnikan keimanan dari hatinya, janganlah kalian memfitnah kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari cacatnya. Dan barangsiapa yang cacatnya dicari-cari oleh Allah SWT, maka Dia akan membuka kejelekan di tengah rumahnya."
Subhanallah... Ucapan Rasulullah SAW tersebut mampu menembus dinding pembatas rumah-rumah para penduduk ketika itu. Sehingga banyak muslimah yang berada di dalam kamarnya juga mampu mendengar apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, termasuk Ummu Hani. Padahal jarak mereka dengan Rasulullah SAW cukup jauh dan tidak ada pengeras suara.
Subhanallah....
Sumber : kisahislamiah.blogspot.com

Kisah Tsa'labah - Dijiarahi Banyak Malaikat

Assalamu'alaikum wr.wb. Sahabat yang seiman dan seagama ISLAM...
Kisah berikut pantas dijadikan teladan saat kita hidup di dunia sahabat. Ada seorang pemuda yang meninggal dunia, lalu jenazahnya dimandikan, dikafani hingga dikerumuni banyak sekali malaikat untuk menyaksikan pemakaman pemuda ini. Apa gerangan yang terjadi hingga pemuda ini dikeruti malaikat, hingga Rasulullah SAW pun sangat takjub akan keimanan pemuda ini yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Subhanallah...
Kisahnya.
Adalah Ts'labah yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW ang sangat setia dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Suatu ketika karena ketidaksengajaanya melakukan dosa, ia sangat menyesal begitu dalam hingga ketakukannya kepada Allah SWT kan azab yan akan ia terima nantinya.
Karena ketaktannya tersebut, Tsa'labah sakit hingga meninggal dunia. Subhanallah... Di pemakaman sahabat Nabi yang setia ini banyak malaikat yang ikut menziarahi Tsa'labah.
Tsa'labah Sakit.
Setelah sekian lama berjuang bersama nabi, terdengar kabar bahwa Tsa'labah sedang sakit keras. Mendengar hal itu sahabat Nabi yang lain bernama Salman menghadap Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, msihkah engkau ingat dengan Tsa'labah? Dia sedang sakit keras." Rasulullah SAW pun segera datang menemui Tsa'labah.
Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya di kepala Tsa'labah, kemudian meletakkan kepala Tsa'labah dipangkuannya. Akan tetapi apa yang terjadi, Tsa'labah segera saja menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau. "Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pengkuanku?" tanya Baginda Rasul. "Karena aku penuh dengan dosa, tgak layak dipangkau oleh UtusanNya yang mulia ini," jawab Tsa'labah. "Apa yang engkau rasakan?" tanya Nabi lagi. "Aku seperti dikerubuti semut pada tulang, daging dan kulitku," jawab Tsa'labah. "Lalu apa yang engkau inginkan?" tanya Rasul SAW. "Ampunan Tuhanku," jawab Tsa'labah.
Maka turunlah Malaikat Jibril as dan berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, "Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula."
Meninggal Dunia.
Maka segera saja Rasulullah SAW memberitahukan hal tu kepada Tsa'labah. Begitu mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung meninggal dunia.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani dan dishalati. Ketika selesai dishalati, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat seakan menghindari sesuatu agar tidak tertabrak. Setelah selesai pemakaman, para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat, ada apa gerangan?"
Rasulullah SAW bersabda, "Demi Zat yang mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya, karena aku lihat begitu banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."
Apakah Dosa yang Dilakukan Tsa'labah.??
Astaghfirullah... Sebenarnya dan ternyata kesalahan yang dilakukannya hanya karena beliau melihat seorang wanita Anshar sedang mandi dalam perjalannya menuju rumahnya. Tsa'labah ini takutnya bukan main, kepada Allah SW dan kepada Rasulullah SAW yang jadi panutannya. Karena kejadian itu, Tsa'labah sangat takut sekali hingga lari.
Subhanallah...
Sumber: kisahislamiah.blogspot.com

Baca Surah Al Mulk - Agar Selamat dari Siksa Kubur

Assalamu'alaikum wr. wb.
Kisah teladan islami kali ini dengan kisah jenazah di alam kubur. Setelah jenazah dimakamkan, hanya ada 2 kemungkinan yang terjadi, dia akan mendapat nikmat kubur atau siksa kubur. Nah, salah satu yang bisa menyelamatkan siksa kubur ini adalah Surat Al Mulk. Jadi setiap orang yang rajin membaca surat Al Mulk maka dia nantinya akan selamat dari siksa kubur. Bagaimana kisahnya, apakah ada yang sudah pernah mengalami. Tentunya berbagai riwayat dan hadits yang mengisahkan.
Berikut Kisahnya.
Setiap orang akan mengalami yang namany mati, yaitu berpisahna ruh dari tubuhnya, ia kan berada di alam Barzakh atau alam kubur. Dan alam kubur ini adalah salah satu fase yang harus dialami oleh setiap ruh manusia.
Adalah Sayid Sabiq dalam kitabnya Al Aqaidul Islamih menyatakan bahwa alam kubur adalah lebih luas daripada alam dunia. Perbandingannya antara alam kubur dan alam dunia adalah sebagaimana berpandingan antara alam dunia sekarang dengan alam kandungan ibu.
Selama seseorang berada dalam alam kubur, maka ia akan merasakan berbagai macam peristiwa di dalam kuburnya. Mulai dari pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir hingga pada siksa dan kenikmatan kubur.
RUMAH FITNAH.
Syekh Al Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin menyatakan bahwa kubur dapat berkata kepada si mayit. Rasulullah SAW bersabda, "Kubur itu berkata kepada si mayit ketika mayat itu dimasukkan ke dalamnya. 'Kasihan engkau wahai anak Adam! Apakah yang memperdayakan engkau dengan aku? Apakah engkau tidak tahu bahwa aku ini rumah fitnah, rumah gelap, rumah terpencil dan rumah ulat? Apakah yang memperdayakan engkau dengan aku, karena engkau melewati aku dengan sikap fadzdzadz yaitu maju selangkah dan mundur (sikap ragu-rahu)."
Dari Abdullah bin Ubaid bin Umar ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda bahwasanya mayat itu duduk dan mendengar langkah pengunjungnya. Maka tiada sesuatu yang berkata kepada mayat selain kuburnya yang berbicara, "Kasihan engkau wahai anak Adam! Bukankah engkau telah diperingatkan tentang aku, sempitku, huru-haraku dan ulatku? Maka apakah yang kamu persiapkan untukku?"
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menyebut salah satu yang bisa menyelamatkan dari siksa kubur adalah Surat Al Mulk. Orang yang semasa hidupnya selalu membaca Surat Al Mulk akan selamat dari siksa kubur.
SABDA Rasulullah SAW.
Pernah suatu ketika sahabat Rasulullah SAW mendirikan kemahnya di atas kuburan, akan tetapi sahabat tersebut tidak menyadari bahwa ia berda di atas tanah kuburan. Sahabat itu tiba-tiba saja mendengar dari kubur suara manusia yang sedang membaca surat Al Mulk. Suaranya sungguh merdu dan enak didengar hingga suara itu telah mengkhatamlam surat Al Mulk.
Ketika Rasul SAW datang, sahabat bertanya, "Aku telah mendengar seseorang sedang membaca surat Al Mulk dengan jelasnya dari dalam kubur." Rasulullah SAW bersabda, "Dialah yang menghalangi, dialah yang menyelamatkan, dapat menyelamatkan dari siksa kubur." Mengenai fadhilah atau keutamaan dari membaca surat Al Mulk ini, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya ada sat surat yang terdiri dari 30 ayat, surat itu dapat membela orang yang selalu membacanya hingga ia diampuni, yaitu Tabarakalladzi biyadihil mulk."
Surat Al Mulk adalah surat ke-60, terdiri dari 30 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah. Ayo sahabat yang seiman, mumpung masih ada waktu segera usahakan membaca surat Al Mulk setiap hari, karena begitu besar khasiatnya di alam kbur nanti.
Berikut Surat Al Mulk 67: 1-30:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ١ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ ٢ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ ٣ ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ٤ وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ ٥ وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ ٦ إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ ٧ تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ ٨ قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ كَبِيرٍ ٩ وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ١٠ فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لأصْحَابِ السَّعِيرِ ١١ إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ ١٢ وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ١٣ أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ ١٤ هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ ذَلُولا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ ١٥ أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الأرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ ١٦ أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ ١٧ وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ ١٨ أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلا الرَّحْمَنُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ ١٩ أَمْ مَنْ هَذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلا فِي غُرُورٍ ٢٠ أَمْ مَنْ هَذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ بَلْ لَجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ ٢١ أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمْ مَنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ٢٢ قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ ٢٣ قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الأرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ٢٤ وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ٢٥ قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ ٢٦ فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ ٢٧ قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ٢٨ قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ ٢٩ قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ ٣٠
Artinya:
1. Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, 2. yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, 3. yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? 4. kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah. 5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
6. dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali. 7. apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, 8. Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" 9. mereka menjawab: "Benar ada", Sesungguhnya telah datang kepada Kami seorang pemberi peringatan, Maka Kami mendustakan(nya) dan Kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". 10. dan mereka berkata: "Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah Kami Termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
11. mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. 12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. 13. dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati. 14. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? 15. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
16. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, 17. atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? 18. dan Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka Alangkah hebatnya kemurkaan-Ku. 19. dan Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu. 20. atau siapakah Dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah yang Maha Pemurah? orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
21. atau siapakah Dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? 22. Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? 23. Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. 24. Katakanlah: "Dia-lah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan". 25. dan mereka berkata: "Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?"
26. Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. dan Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". 27. ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. dan dikatakan (kepada mereka) Inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya. 28. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada Kami, (maka Kami akan masuk syurga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?" 29. Katakanlah: "Dia-lah Allah yang Maha Penyayang Kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah Kami bertawakkal. kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata". 30. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?".
Sumber : kisahislamiah.blogspot.com

Kamis, 20 Maret 2014

Jangan Pandang Orang dari Luarnya

Pernahkah Anda merasa tak percaya diri karena bentuk tubuh atau apa yang orang lain lihat tentang diri Anda. Jangan bersedih, Dear. Jangan biarkan orang lain menilai Anda hanya berdasarkan penampilan Anda. Seperti kisah berikut ini.
***
Seorang perempuan menggunakan rok terusan yang lusuh, berjalan tertatih-tatih bersama sang suami yang menggunakan jas cokelat yang usang. Mereka naik kereta dari Boston menuju ke Harvard untuk menemui sang pemimpin di kantornya yang mewah.
"Kami ingin bertemu dengan presiden direktur," ujar sang laki-laki. "Ia sibuk seharian," potong sang sekretaris. "Kami akan menunggunya," kata sang istri.
Selama beberapa jam, sang sekretaris tak menghiraukan keberadaan pasangan ini dengan harapan mereka akan bosan sendiri dan meninggalkan tempat itu. Tetapi mereka berdua justru setia menunggu. Karena kesal, sang sekretaris akhirnya memutuskan untuk mengabarkan keberadaan pasangan asing itu kepada presiden direktur.
Akhirnya sang presiden direktur bersedia menemui pasangan yang telah menunggu berjam-jam itu. "Apa keperluan Anda berdua?"
Sang istri angkat bicara, "Kami memiliki seorang putra yang rencananya akan kuliah di tempat ini. Ia sangat ingin kuliah di Harvard. Tetapi, setahun yang lalu, ia meninggal karena kecelakaan. Saya dan suami saya ingin mengenangnya."
Presiden direktur itu terkejut. "Bu, kami tidak dapat mendirikan monumen untuk setiap orang yang berkuliah di sini yang kemudian meninggal. Jika kami melakukannya, tempat ini akan tampak seperti pemakaman." "Oh, tidak," sela sang istri. "Kami tidak ingin membangun monumen. Kami ingin memberikan sebuah bangunan untuk tempat ini."
Presiden direktur itu memicingkan mata melihat penampilan dua orang di hadapannya. "Bangunan? Apakah Anda pernah menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun sebuah bangunan di tempat ini? Kami menghabiskan biaya 7,5 juta dolar untuk membangun seluruh gedung di universitas ini!"
Sang presiden direktur merasa kesal karena waktunya terbuang sia-sia mendengarkan dua orang asing yang dianggapnya meracau itu. Sang istri menggandeng tangan suaminya dan berbisik pelan, "Apakah biaya membuat sebuah universitas hanya sebesar itu? Mengapa kita tidak membuatnya sendiri?"
Tuan dan Nyonya Leland Stanford pergi meninggalkan tempat itu, pergi ke Palo Alto, California dan membangun sebuah universitas yang sangat terkenal, Stanford University. Sebuah kenangan untuk sang anak yang awalnya tak dihiraukan, telah mengubah hidup mereka menjadi sosok yang dikenang seluruh dunia.
***
So, cheer up! Tak semua orang memahami apa yang ada dalam diri Anda. Tetaplah percaya diri dan maksimalkan potensi Anda. Penampilan luar memang penting, tapi apa yang ada di dalam hati yang tak terlihat jauh lebih penting, bukan?

Kisah Paket Mangga Seharga 750 Ribu Rupiah

Semakin bertambah usia kita, terkadang kita sibuk dengan diri kita sendiri. Hingga kadang kita lupa, di saat yang bersamaan orang tua kita semakin menua. Meski kadang semakin bertambah usia kita, kita sering merasa tak selaras dengan pemikiran orang tua, tetapi mereka punya cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada anak-anaknya. Betapa kadang cinta orang tua melampaui segalanya, bahkan harta pun jadi tak ternilai harganya. Diceritakan ulang oleh Vemale.com, pengalaman Riri yang kini bekerja menjadi TKW di Hong Kong sungguh menginspirasi kita.
***
Betapa terkejutnya aku saat tiba di tempat jasa pengiriman barang hari itu. Setelah aku gagal mengambil paketan pada hari Sabtu, jasa pengiriman khawatir paket yang berisi makanan itu akan busuk bila terlalu lama di gudang pengambilan. Tak kalah terkejutnya saat biaya yang harus ditanggung sang pengirim mencapai angka 455 dolar
.
"Astagfirullah, akeh men. Gek paket pelem wae kok sampe 750 ewu lho!" gerutuku. Bayangkan, 23 buah mangga, 2 kg sambel pecel dan seplastik enjet terdapat di kardus bekas mie instan itu. Kardusnya sudah lembek. Tiga di antara mangga-mangga itu sudah busuk.
Aku membayangkan biaya pengiriman sebesar 455 dolar atau setara Rp. 750 ribu itu. Setidaknya butuh 2x5 hari mengepel lantai, 5x5 hari membersihkan kamar mandi plus belanja, mencuci pakaian, masak dan diomeli majikan agar bisa mendapat uang sebanyak itu.
"Nyenengke wong tuwa, Mbak. Jenenge wong tuwa pengen ngirimi anake lho," ujar Awiek, sahabatku.
Aku makin kesal. Uang segitu banyak daripada dibuat membayar paketan, lebih baik disimpan saja untuk kebutuhan Emak sehari-hari. "Di sini mau makan mangga tinggal beli ke pasar. 30 dolar sudah dapat yang besar. Lagian siapa mau makan mangga sebanyak ini?" gerutuku.
Ingin rasanya kulampiaskan kekesalanku ke Emak dan Bapak, tapi beliau berdua tak juga menjawab panggilan teleponku. Baru tiga hari berikutnya teleponku diangkat oleh Bapak. Kukatakan bahwa paket telah sampai dan mangganya telah kunikmati.
Alih-alih kesal karena kejadian 455 dolar kemarin, aku justru terbius karena cerita Bapak yang sangat mengalir. Beliau menceritakan bagaimana Emak membeli kacang langsung dari petaninya kemudian menungguinya saat kacang-kacang itu dijemur. Menggorengnya lalu membawa ke pasar untuk diselep. Tak hanya itu, Bapak juga bercerita tentang bagaimana beliau memilih mangga yang bagus-bagus, besar-besar dan paling tua. Beliau juga menceritakan kehebohan saat mangga-mangga dan sambal pecel itu dikemas dalam kardus.
Seketika itu juga kuras 455 dolar tidak ada apa-apanya dibanding cinta orang tuaku. Apalagi saat Bapak bilang ia sengaja mengirimi mangga sebegitu banyaknya agar jika 10 mangga busuk, aku masih bisa menikmati 13 buah lainnya bersama teman-temanku.
Jadi itu alasan Bapak dan Emak mengirim sedemikian banyak mangga dan sambal pecel untukkku.
Sewaktu telepon itu kuakhiri, tak sedikitpun aku menyinggung besarnya biaya pemaketan yang harus kubayar. Bukankah semua sudah lunas terbayar dengan cerita-cerita itu? Sudah tak membebaniku lagi.
***
Cinta orang tua memang tak ternilai. Kadang kita merasa orang tua berbuat hal yang tak semestinya dilakukan dan tampak tak masuk akal oleh anak-anaknya, tapi ingatkah kita ketika kita kecil orang tua tak pernah protes bahkan jika kita melakukan hal yang konyol. Kisah Riri yang kini merantau sebagai TKW di Hongkong ini tertuang dalam blognya, Babungeblog. Betapa ketika semakin dewasa atau jauh dari orang tua, kita akan semakin merasa bahwa cinta orang tua tak hanya mahal, tapi juga tak ternilai harganya.
By. Winda Carmelita From : Female.com

Kamis, 13 Maret 2014

Kesabaran Berbuah Syurga

Setiap bani adam yang hidup di dunia ini tentunya mengharapkan sebuah kebahagian. Benar bukan? Lalu, bagaimana cara mendapatkannya?
Imam Ibnul Qoyyim dalam “Waabilush Shoyyib” juga Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab dalam risalah “Qowa’idul Arba’” menyebutkan bahwa pokok kebahagiaan ada tiga: ketika diberi bersyukur, ketika diuji bersabar dan jika salah ber-istighfar
Semoga kisah Abu Qilabah ini bisa memberi inspirasi buat kita tentang makna syukur dan sabar, bidznillah.
Beliau adalah ‘Abdulloh bin Zaid, ulama kesohor yang disegani oleh ulama’ lain semasa beliau. Keilmuan dan akhlak beliau begitu agung hingga beliau diminta untuk menjadi Qodhi.
Apakah beliau menerimanya? Tidak. Ilmunya yang tinggi membuat beliau takut akan sebuah jabatan. Atau beliau takut akan ditanya pertanggung jawabannya di hari kiamat. Apapun itu beliau lari dan terus berlari dari jabatan yang menghantuinya, menjauh menghindari keramaian manusia.
Hingga pada suatu hari . . . Biarkan ‘Abdulloh bin Muhammad yang mengkisahkannya. Al Imam Ibnu Hibban dalam kitab “Ats Tsiqat” membawakan sebuah sanad sampai kepada ‘Abdulloh bin Muhammad, beliau berkata;
Ketika itu aku ditugaskan murobathoh (menjaga daerah perbatasan kaum muslimin) di tepi sebuah pantai, bernama Aresy Mishr. Sesampainya di sana tiba-tiba aku berada di sebuah pesisir pantai yang luas. Aku berusaha menelusurinya. Berjalan dan terus menelusuri hingga aku menemukan sebuah kemah.
Sebentar kuperhatikan, kedua mataku mendapati sebuah tubuh yang amat memprihatinkan. Kedua tangannya putus.. kedua kakinya juga. Pendengaran dan penglihatannya juga tak berfungsi dengan normal. Hampir-hampir ia tak mempunyai anggota badan yang normal kecuali lisannya.
Kulipat gandakan fokus mataku dan memang hanya lisannya yang berfungsi normal. Dia berdoa, “ya Allah, berilah aku kekuatan untuk dapat memuji-Mu. Puji-pujian yang dapat menunaikan rasa syukurku atas segala kenikmatan yang telah Engkau anugrahkan padaku. Sungguh Engkau telah melebihkanku atas kebanyakan makhluk yang Kau ciptakan.”
Demi Allah, aku harus mendatanginya, bisikku dalam hati. Apa gerangan sebab doanya itu? Apakah ia memahami dan mengetahui yang diucapkannya, atau hanya ilham semata? Dengan langkah pasti kudekati sosok tubuh itu.
“Assalamualaikum,” kucoba memulai. “Aku tadi mendengar doamu. Gerangan apa yang membuatmu berdoa seperti itu? Nikmat apa yang telah engkau dapatkan hingga engkau sangat memuji-Nya? Keutamaan apa yang telah engkau peroleh hingga engkau mensyukuri-Nya?” lanjutku memberinya pertanyaan bertubi-tubi. Siapa yang tidak terheran-heran dengan doanya. Padahal tubuhnya begitu memprihatinkan
“Apa kau tidak melihat perlakuan Rabb-ku kepadaku. Demi Allah, seandainya saja Ia mengirim halilintar yang membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku sehingga hancur tubuhku, atau menitahkan laut untuk menenggelamkanku, atau menyuruh bumi menelanku, semua itu hanya akan menambah tekadku bersyukur kepada-Nya semakin kuat, karena nikmat lisan yang Ia anugrahkan padaku,” terangnya.
“Wahai, hamba Allah!” serunya padaku. Seperti ia ingin sesuatu hal. “Karena engkau telah mendatangiku, bolehkah aku meminta bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku ini. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa melindungi diri dari mara bahaya. Aku pun tak bisa memberi manfaat untuk diriku sendiri. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku. Jika waktu sholat tiba, dia mewudhukan aku. Jika aku lapar, dia menyuapiku. Dan jika aku haus, dia memberiku minum.
Namun entah kemana dia sekarang. Aku telah kehilangannya selama tiga hari. Tolonglah aku, carikanlah kabarnya untukku, semoga Allah merahmatimu,” pintanya memelas. “Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan saudaranya melainkan akan mendapatkan ganjaran yang besar di sisi-Nya. Apalagi jika orangnya seperti engkau,” aku memenuhi permintaannya. Aku berusaha menguatkan tekad untuk membantunya, melangkahkan kaki mencari tahu tentang anaknya. Sambil berjalan, aku menyelami pikiranku. Tentang orang tua tadi, juga anaknya.
Tiba-tiba, sontak lamunanku berhenti mengikuti langkah kakiku. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Itu anaknya! Itu anaknya! Tewas diterkam dan dimakan binatang buas. Bagaimana aku mengatakan kepada orang tadi? Berat nian deritanya. Dengan berat hati aku berusaha mengayunkan langkah. Ku ayunkan kembali ke kemah, tempat orang tadi. Walau pahit tuk dikatakan, namun ini harus. Tapi juga harus dengan cara yang tepat. Ku berusaha memutar otak bagaimana cara mengatakannya.
Seiring langkah kaki yang terus bertambah, pikiranku juga terus memacu. Berpikir dan terus mencari. Dan akhirnya.. Nabi Ayyub ‘alaihis salam! Aku teringat Nabi Ayyub ‘alaihis salam. Mungkin ini cara yang tepat. Aku pun bergegas. Sesampainya di sana, “Assalamualaikum,” salamku. “Wa’alaikum salam,” jawabnya. “Bukankah engkau yang tadi menemuiku,” dia melanjutkan. “Iya,” jawabku.
“Bagaimana dengan permintaanku. Apakah engkau telah mendapatkan kabarnya?” tanyanya. Aku pun berusaha menjelaskan, “di sisi Allah, engaku kah yang lebih mulia atau Nabi Ayyub?” “Tentu Nabi Ayyub ‘alaihis salam,” jawabnya. “Tahukah engkau cobaan yang Allah timpakan kepada Nabi Ayyub? Bukankah Allah menguji beliau pada harta, keluarga dan putranya?” “Benar.” “Bagaimana sikap beliau menghadapi ujian tersebut?” “Beliau bersabar, bersyukur dan memuji Allah subhanahu wa ta’ala.” “Tidak sampai di situ. Beliau juga ditinggal karib kerabat dan sahabatnya bukan?” “Benar.”
“Bagaimana sikap beliau menghadapinya?” “Beliau tetap bersabar, bersyukur dan tak jemu memuji Allah subhanahu wa ta’ala.” “Tidak cukup sampai di situ. Beliau juga jadi bahan pembicaraan setiap orang yang lewat di jalan. Benar bukan?” “Iya. Aku tahu.” “Bagaimana sikap beliau?” “Beliau selalu bersabar, bersyukur dan bertahmid memuji Allah subhanahu wa ta’ala.” Sepertinya ia mulai paham arah pembicaraanku. “Semoga Allah merahmatimu. Langsung saja jelaskan maksudmu,” pintanya.
Dengan sangat berat aku mengatakannya, “aku telah menemukan putramu. Aku menemukannya di antara gundukan pasir.. tewas diterkam binatang buas. Semoga Allah melipatgandakan pahalamu.. semoga Allah menyabarkanmu.” (Subhanalloh! Tak ada keluhan yang keluar dari lisannya. Tak ada kekecewaan yang tersirat dari kalbunya. Justru yang terucap hanyalah tahmid kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sebagai simbol relief yang telah terpahat dalam kalbunya. Apa sebenarnya yang beliau ucapkan? Bagaimana pula akhir kisah ini? Insya Allah dalam kesempatan berikutnya) Selepas menguburkannya, empat orang tadi kembali pulang. Aku juga menuju pos penjagaanku di perbatasan.
Ketika kegelapan menutup tirainya ke atas alam dan mataku tertidur lelap, tiba-tiba aku terseret ke dalam dimensi lain. Ini.. ini sebuah taman. Namun ini bukan taman biasa. Ini taman surga. Saat mata masih sibuk meyakinkan aku berada dimana, justru mata menangkap sosok yang sepertinya tak asing, memakai dua kain yang begitu indah, kain surga. Ia menghiasi bibirnya dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Ar Ra’d:24 سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار “Salaamun ‘alaikum” (kesejahteraan bagi kalian) karena kesabaran kalian. Sungguh kampung terakhir yang paling indah adalah jannah.
Aku pun menghampirinya. “Engkaukah itu?” tanyaku meyakinkan kalbu. “Benar,” nampak cahaya terpancar dari wajahnya. “Ini semua.. bagaimana kau mendapatkannya?” tanyaku lagi. “Sungguh Allah mempunyai derajat-derajat yang tak akan bisa diraih kecuali dengan SABAR SAAT UJIAN MENYAPA DAN SYUKUR SAAT LAPANG DATANG, DENGAN TETAP MENGGELORAKAN RASA TAKUT KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SAAT SENDIRI ATAU BERSAMA.”
Begitulah Abu Qilabah menutup lembaran hidupnya di dunia. Dan begitulah cara Abu Qilabah membuka lembaran hidupnya di akherat. Semoga kisah ini tak hanya menjadi sebuah objek bidikan mata semata. Namun lebih dari itu, semoga dari tatapan mata akan terus mengalir dan mengisi setiap celah di ruang kalbu dan himmah kita, kemudian dapat diterjemahkan dengan baik oleh seluruh anggota tubuh kita. Amin
Dan tentunya, yang paling berhak mengamalkannya adalah penulis, hamba yang penuh dosa dan cacat ini. Terakhir, Rabbana.. anugrahkanlah ampunan kepada kami juga saudara-saudara kami yang terlebih dahulu beriman dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian kepada orang-orang beriman merasuk dalam kalbu kami. Duhai Rabb, Kau-lah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.
_
daarul_hadith_bil_fuyush_ _akhukum fillah_yahya_el_windany_ Sumber : Dikirim oleh Al-Yahya Al-Windany (salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)
_WA Thullab Al Fiyusy_
From: Permata Muslimah.com

Keajaiban Istighfar Seorang Pembuat Roti

Tulisan ini saya dapatkan dari group One Day One Juz di WhatsApp. Jadi bukan tulisan saya, saya tidak tahu siapa penulis aslinya jadi tidak saya cantumkan. Karena tulisan ini sangat menginspirasi maka saya tayangkan di web ini. Terima kasih kepada penulis aslinya, semoga menjadi amal sholeh bagi Anda.
Dikisahkan Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah bepergian untuk suatu keperluan sampai kemalaman di sebuah kampung. Karena tidak ingin merepotkan siapapun, beliaupun mampir ke sebuah masjid kecil untuk shalat sekaligus berniat bermalam disana. Seusai shalat, ia hendak merebahkan tubuh tua beliau di masjid kecil tersebut guna melepaskan sedikit kepenatan malam itu, tiba-tiba sang penjaga masjid datang dan melarang beliau tidur di dalamnya.
Sang penjaga tidak mengetahui bahwa, yang dihadapainya adalah seorang ulama besar. Sementara Imam Ahmad juga tidak ingin memperkenalkan diri kepadanya. Beliau langsung keluar dan berpindah ke teras masjid dengan niat beristirahat di luar masjid itu. Namun sang penjaga tetap saja mengusir beliau secara kasar dan bahkan sampai menarik beliau ke jalanan.
Tepat saat Imam Ahmad sedang kebingungan di jalan itu, melintaslah seseorang yang ternyata berprofesi sebagai pembuat dan penjual roti. Akhirnya dia menawari dan mengajak beliau untuk menginap di tempatnya, juga tanpa tahu bahwa, tamunya ini adalah Imam Ahmad bin Hambal.
Ketika sampai di rumahnya, sang lelaki baik hati itupun segera mempersiapkan tempat bermalam untuk Imam Ahmad dan mempersilahkan beliau agar langsung istirahat. Sedangkan dia sendiri justru mulai bekerja dengan menyiapkan bahan-bahan pembuatan roti yang akan dijualnya esok hari.
Ternyata Imam Ahmad tidak langsung tidur, melainkan malah memperhatikan segala gerak gerik sang pembuat roti yang menjamu beliau. Dan ada satu hal yang paling menarik perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan rotinya. Imam Ahmad merasa penasaran lalu bertanya, “Sejak kapan Anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?” Ia menjawab, “Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.”
Sang Imam melanjutkan pertanyaan beliau, “Lalu apakah Anda bisa merasakan adanya hasil dan manfaat tertentu dari kebiasaan istighfar Anda ini?” “Ya, tentu saja,” jawab sang tukang roti dengan cepat dan penuh keyakinan. “Apa itu, kalau boleh tahu?,” tanya Imam Ahmad lagi. Ia pun menjelaskan, “Sejak merutinkan bacaan doa istighfar ini, saya merasa tidak ada satu doapun yang saya panjatkan, melainkan selalu Allah kabulkan, kecuali satu doa saja yang masih belum terkabul sampai detik ini?” Sang Imam semakin penasaran dan bertanya, “Apa gerangan doa yang satu itu?”
Si lelaki saleh ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata, “Sudah cukup lama saya selalu berdoa memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai dan agungkan. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hambal!”
Mendengar jawaban dan penjelasan terakhir ini, Imam Ahmad terhenyak dan langsung bangkit serta bertakbir, “Allahu Akbar! Ketahuilah wahai Saudaraku bahwa, Allah telah mengabulkan doamu! Sang pembuat roti kaget dan penasaran, “Apa kata bapak? Doaku telah dikabulkan? Bagaimana caranya? Dimana saya bisa menemui Sang Imam panutan saya itu?”
Selanjutnya Imam Ahmad menjawab dengan tenang, “Ya. Benar, Allah telah mengabulkan doamu. Ternyata semua yang aku alami hari ini, mulai dari kemalaman di kampung ini, diusir sang penjaga masjid, bertemu dengan Anda di jalanan, sampai menginap di rumah ini, rupanya itu semua hanya merupakan cara Allah untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang saleh. Ya, orang yang sangat ingin kamu temui selama ini telah ada di rumahmu, dan bahkan di depanmu sekarang. Ketahuilah wahai lelaki saleh, aku adalah Ahmad bin Hambal…!”
From : Jamil az zaini Dari cerita di atas, dapat dijadikan contoh bahwa memperbanyak istighfar dapat menjadikan kita orang yang dsayang Allah, Swt. dan pada saatnya Allah Swt berkenan mengabulkan do'a-do'a kita.. amiin..

Pengorbanan Seorang Ayah Menggendong Anaknya sejauh 28 KM / Hari

Sebuah kisah nyata yang mengharukan tentang pengorbanan seorang ayah demi anaknya yang cacat..:'(( ( mending siapin tisyu dulu deh..)
Yu Xukang, seorang ayah penuh pengabdian asal China ini selalu menggendong anaknya Xiao Qiang, seorang penyandang cacat, saban harinya agar anaknya itu dapat bersekolah meski harus menempuh jarak sejauh 28 Kilometer. Yu selalu menggendong Xiao dengan menempatkannya di sebuah keranjang dirancang khusus diikatkan ke punggungnya, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (11/3).
Pria 40 tahun asal Kota Fengyi, Wilayah Yibin, Provinsi Sichuan, sebelah barat daya China, sekitar 3.218 kilometer sebelah barat Shanghai, itu menolak untuk menyerah terhadap pendidikan anak laki-lakinya, yang sekarang berusia 12 tahun itu, meskipun faktanya kedua tangan dan kakinya bengkok, dan punggungnya sudah bungkuk.
"Saya tahu anak saya cacat fisik, tapi tidak ada masalah dengan pikirannya. Namun, saya tidak bisa menemukan sekolah di sini dengan fasilitas yang dapat menerima dia dan selalu ditolak. Bahkan satu-satunya tempat di mana saya bisa mendapatkan tempat baginya adalah di Sekolah Dasar Fengxi, di Kota Fengyi, yang berjarak delapan kilometer jauhnya," kata Xukang.
Dia telah berpisah dengan istrinya sembilan tahun lalu ketika Xiao berusia tiga tahun, dan memutuskan untuk membesarkan anaknya sendirian. Xukang mengatakan dirinya bertekad agar anaknya itu tidak menderita meski dibesarkan oleh satu orangtua dan dia ingin memberinya kesempatan terbaik. Karena tidak ada bus sekolah dan transportasi umum yang cocok, Xukang kemudian memutuskan satu-satunya cara untuk memastikan anaknya tetap bersekolah adalah dengan menggendongnya setiap hari baik saat mengantarkan dan menjemput Xiao dari sekolah.
"Saya telah menggendong dia baik saat pulang maupun pergi ke sekolah sejak September tahun lalu, setiap pagi saya bangun jam lima untuk mempersiapkan makan siangnya dan kemudian saya berjalan sejauh 7,2 kilometer ke sekolah, dan kemudian kembali ke rumah sehingga saya bisa bekerja untuk mendapatkan uang. Saya kemudian jalan kembali ke sekolah untuk menjemput anak saya dan membawa dia pulang," ujar dia.
Xukang mengatakan dia memperkirakan dirinya telah berjalan sekitar 2.574 kilometer dengan naik turun perbukitan. "Anak saya tunadaksa, ini berarti dia dalam posisi tidak bisa berjalan dan tidak bisa naik sepeda sendiri. Meskipun sudah 12 tahun, tingginya hanya 90 sentimeter. Tapi saya bangga dengan fakta dia menjadi murid pandai di kelasnya dan saya tahu dia akan mencapai hal-hal besar. Impian saya adalah dia akan masuk ke universitas," ucap dia. Setelah pengabdian Xukang dengan menggendong anaknya setiap hari ke sekolah terungkap di media lokal, pemerintah setempat mengumumkan pihaknya akan menyewakan sebuah kamar untuk dia dalam waktu dekat.
From : Blog Tetangga