Jumat, 06 September 2013

Apa saja Kegiatan Itikaf di Mesjid dan Persiapannya ??

Alhamdulillah dalam bulan Ramadhan tahun ini (2013) aku banyak mengalami kemajuan dalam hal beribadah, begitu pula kedua adik lelakiku pada 10 malam terakhir mereka mencoba beritikaf di mesjid, yang belum pernah dilakukan tahun sebelumnya, walaupun adikku Budi dan Herman tidak sampai full melakukannya namun sudah lumayan, ku berharap suami juga mau mencoba beritikaf seperti mereka namun ternyata dia belum siap.
Saat lebaran kami mendiskusikan bagaimana sih kegiatan Itikaf itu ?? ternyata dari pengalaman 2 orang adiku yang beritikaf di mesjid yang berbeda.. berbeda pula jadwal kegiatan itikafnya, dan tidak semua mesjid dikotaku mengadakan itikaf.
Adiku yang I ( Budi ), ber-itikaf di mesjid komplek Pertamina, beritikaf seharian penuh ( 24 jam) Jadwal Kegiatan : - Mulai dari Jam 21.00 s/d 23.00 = Tausyiah - Jam 23.00 s/d 02.00 = Bebas ( ada yg tidur, tadarus, sholat ) - Jam 02.00 s/d 04.00 = Sholat Lail Berjamaah - Jam 04.00 s/d Imsak = Makan Sahur - Sholat Shubuh berjamaah
Adikku yang II ( Herman ), ber-itikaf di Mesjid As Salam, beritikaf mulai dari jam 21.30 s/d Shubuh (malah hari saja) jadwal Kegiatan : - Jam 21.30 s/d 23.00 = Tausyiah - Jam 11.00 s/d 02.00 = Bebas ( tidur ) - Jam 02.00 s/d 04.00 = Sholat Lail berjamaah - Jam 04.00 s/d Imsak = Makan Sahur - Sholat Shubuh - Setelah sholat Shubuh = Bebas ( boleh pulang / kerja )
Biaya : Infak se-ikhlasnya (sukarela), misal mau ber-Itikaf 5 hari @ Rp. 15.000,- jadi Infak Rp. 75.000,- atau 5 Hari infak Rp. 100.000,- terserah saja, karena kekurangannya di bantu oleh lembaga PKPU.
Namun adiku Herman hanya ikut Itikaf selama 2 hari saja di malam ganjil di malam ke 27 dan 29, karena adanya keperluan maka tidak bisa melanjutkan kembali, dari pengalaman tersebut bisa di ambil pelajaran jika ada rencana untuk itikaf, kita sebagai suami kerjasama dgn istri kira-kira tugas suami sudah selesai dalam untuk menyambut lebaran, misal tugas membeli pakaian, mengantar barang, dll yang pastinya sibuk jika mendekati hari H. lebaran. Sehingga suami/ kaum lelaki-nya dapat dengan leluasa ber-Itikaf di Mesjid tanpa ada keperluan yang mendesak lainnya.
Begitulah gambaran pengalaman dan sekelumit pelajaran yang di petik dari Itikaf tahun ini.. kedua adikku, yang sengaja dishare agar dilain waktu menjadi lebh siap. Dan dibawah ini saya juga share kan artikel tentang pengambilan cuti kerja untuk mengikuti Itikaf di Mesjid saat 10 Malam terakhir Ramadhan,
Cuti Itikaf, Gapai Lailatul Qadar
By : Akhmad Tefur
Berapa umur kita sekarang? Pernahkah kita melakukan itikaf hingga seusia ini? Akankah bulan Ramadhan ini berlalu tanpa itikaf seperti puluhan Ramadhan yang lalu?
Kenapa ga' Itikaf ?? “Kerja Pak!” Tahukah anda, di sana ada jutaan orang beritikaf di masjid? Mereka banyak yang kerjanya lebih sibuk dan lebih penting dari anda… :)
Anda pernah ambil cuti untuk suatu keperluan, bukan? Pernahkah sekali-kali berfikir ambil cuti untuk itikaf? Ramadhan tahun inilah saatnya! Siapa tahu tahun depan kita sudah tidak lagi dapat mengajukan cuti (karena sudah dipanggil sang Maha Tinggi).
Barangsiapa yang beritikaf satu hari karena mengharapkan ridha Allah, maka Allah swt akan menjauhkan antara dia dengan nereka sejauh tiga parit, yang jarak antara satu paritnya lebih jauh daripada langit dan bumi” (HR Thabrani, Baihaqi, Hakim).
Barangsiapa beritikaf penuh keyakinan dan keikhlasan, pasti Allah ampuni dosa-dosanya terdahulu” (HR Bukhari, Muslim).
Adalah Rasulullah SAW itikaf pada 10 malam terakhir. Sabdanya “Carilah lailatul qadar pada 10 malam terakhir Ramadhan” (HR Bukhari, Muslim).
Malam kemuliaan itu (lailatul qadar) lebih baik dari 1000 bulan” (QS Alqadar:3).
Menurut petuah KH Adam Ibrahim, ketua MUI kota Bogor dalam ceramahnya memperingati Nuzulul Quran:
Kalau belum bisa itikaf 10 hari, cobalah 5 hari Kalau belum bisa 5 hari, cobalah 3 hari Kalau belum bisa 3 hari, cobalah 1 hari Kalau belum bisa 1 hari, cobalah 10 jam Kalau belum bisa 10 jam, cobalah 5 jam
Semoga artikel ini dapat memotivasi diri saya, anda dan sahabat anda.
From : www.ahmadtefur.com
Waah.., ternyata itikaf tuh ga' mengikat jadi tergantung niat dari kita, mau berapa hari dan tergantung keadaan kita, bisa tuh dicoba?? yang penting segala sesuatunya harus disiapkan terlebih dahulu.
Berikut ini beberapa Persiapan untuk Itikaf :
# Pilih mesjid mana yang mau dijadikan tempat itikaf kita, sebelumnya kita keliling kota kita dulu cari mesjid yang nyaman dan lihat aturannya (biasanya ada pengumumannya di mading mesjid), atau pilih mesjid yang dekat rumah jadi bisa sekalian silaturahmi dengan tetangga,
# Kapan mulai itikaf misal ambil di 10 malam terakhir ( pastikan semua keperluan / kebutuhan lebaran sudah selesai di hari-hari sebelumnya), apa malam ganjilnya saja atau cuma beberapa hari saja ga' masalah namanya juga baru mencoba. Siapa tahu setiap tahunnya nanti meningkat?
# Siapkan uang untuk infak semampunya misal minimal Rp. 50.000 s/d tak terbatas (sesuai kemampuan kita kalau ada kelebihan sekalian infak di mesjid tersebut )
# Siapkan Al Qur'an dan terjemahan yang mudah dibaca, jika kita sudah berumur pilih Al Qur'an yang tulisannya lebih besar dan jelas biar kita lancar bacanya,
Siapkan buku-buku dzikir, dan do'a seperti dzikir al matsurat atau buku-buku do'a yang makbul dan shoheh dari al Qur'a atau do'a para nabi.
# Siapkan kacamata terbaik, untuk yang matanya dah kabur min / plus agar mata ga' sakit kalau lama tadarusan,
# Pilih pakaian yang nyaman dan ga panas, biar ga' gerah kecuali jika mesjidnya ber-AC pilih pakaian yang agak tebal biar ga' kedinginan,
Layaknya kita mau berperang kita telah mempersiapkan peralatan perangnya hehe..karena pada bulan Ramadhan setiap detiknya sangatlah berharga, jangan di sia-siakan.. fastabikhul khairot, (berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan), semoga kamu beruntung
Demikian mudah-mudahan yang sedikit ini dapat membantu memotivasi kaum muslimim untuk beritikaf di mesjid dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya
Sebagai muslimah saya hanya ikut mendoakan semoga itikafnya dapat berjalan lancar dan apa yang kita inginkan yaitu mengapai malam Lailatul Qadar dapat tercapai dan Allah memudahkan semuanya.
Dan sebaiknya kita selalu berdo'a pada Allah Swt. ; Allahumma a'inni 'ala dzikrika, wa syukrika, wa husni 'ibadatika.” - Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa dapat mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu" amiin.. dan semoga Ramadhan tahun depan kita bisa ber-Itikaf dgn lebih baik lagi, amiin.
Semoga bermanfaat, wallahu alam bi showab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar