Ada sebuah cerita tentang seorang anak dari keluarga pas-pasan yang ingin mempunyai HP.
Merasa tak puas dengan jenis handphone yang dibelikan orangtuanya, ABG (anak baru gede) itu membanting HPnya dihadapan orangtuanya. Tak ayal lagi, perbuatannya itu melukai hati kedua orangtuanya. Sang ABG itu sebetulnya ingin sekali memiliki smarthphone jenis Blackberry yang kini tengah menjadi trend.
Sebagai pekerja serabutan, tak mudah bagi ayahnya mengumpulkan uang untuk membeli HP blackberry. Namun karena sayangnya kepada anak, sang ayahpun rela peras keringat demi membahagiakan sang buah hati.
Singkat cerita, karena memang tak memiliki banyak uang untuk membeli HP Blackberry, maka sang ayah berinisiatif membelikan HP seharga uang disakunya. Air susu yang hendak disuguhkan kepada sang anak, justru dibalas dengan air tuba.
Anak tersebut marah kepada orangtuanya karena apa yang dibelikan tidak sesuai yang diinginkannya. Sang anak justru mngungkapkan bahwa ia akan merasa malu bila membawa HP tersebut ke sekolahnya, karena kalah level dengan apa yang dimiliki teman-temannya.
Peristiwa tesebut diatas di sampaikan seorang dai kondang dalam pengajian di salah satu TV swasta.
Dan lagi bila kita cermati cerita sinetron yang ditayangkan di TV kita, maka akan didapati gaya hidup model ABG yang tidak puas dgn apa yang dimiliki, dan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang berada di luar jangkauannya.
Tidak Pernah Puas
Apa penyebabnya ?? salah satunya karena ia selalu memandang orang-orang yang berada diatasnya dalam hal finansial. Akibatnya lahir kecemburuan disana. Gaya hidup semacam ini tentu tidak dibenarkan. Ini akan berakibat fatal yang akan menghantarkan seseorang pada kufur nikmat, karena merasa selalu dalam kekurangan, meski realitanya ia telah hidup berkecukupan.
Islam adalah agama yang menjaga keseimbangan. termasuk masalah keduaniaan. tidak termasuk kategori haram, apabila kita mencari kekayaan dunia. Bahkan salahs atu hadist Rasul Saw ; bahwa kefakiran bisa menjadi penyebab kekufuran seseorang.
Namun permasalahannya bila dalam kesibukan mencari nafkah tersebut menjadikan kita lupa daratan, maka akan jadi celaka. Sebab sifat dasar manusia dlm mencari harta itu bagai meminum air laut, tidk pernah merasa puas, selalu merasa kekurangan.
Sebagaimana sabda rasul Saw ;
"Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisai dengan tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat" ( HR. Bukhari )
Disinilah kita perlu kontrol diri, sehingga tidak lupa diri. tidak menjadi budak harta, tapi menjadi tuannya. tidak pula menjadi orang yang dikendalikan, tetapi malah mengndalikan.
"Jika salah seorang diantara kalian memiliki