Walikotaku Pemimpinku
Bukanhanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang gemar blusukan dan terjun langsung ke lapangan. Di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini juga melakukan hal yang sama. Wali Kota wanita pertama Surabaya ini bahkan pernah turun tangan mengatur lalu lintas Surabaya yang macet.
Risma menjabat sejak 8 Juni 2010. Sikap keras dan tanpa komprominya membuat dia sering berhadapan dengan DPRD Surabaya dan anak buahnya sendiri. DPRD bahkan berusaha melengserkan Risma tahun 2011 lalu, tetapi gagal.
Pemberitaan soal Risma memang tidak sebanyak Jokowi di Ibu Kota yang menjadi isu nasional. Risma sendiri mengaku dirinya memang spontan dan tak perlu terlalu banyak diberitakan.
"Itu sudah tanggung jawab saya, karena nanti saya juga ditanya malaikat soal (kepemimpinan) itu. Membangun fisik Surabaya itu mudah, tapi membangun sumber daya manusia itu tidak mudah tapi lebih penting," ucap Risma.
Apa saja aksi alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya ini?
1. Hujan-hujanan Pantau Banjir
Awal Desember lalu, hujan deras mengguyur Surabaya dan mengakibatkan genangan air serta banjir di beberapa titik. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini rela tidak tidur dan turun tangan memantau banjir.
"Saya langsung turun mengajak sopir hujan-hujan. Setelah menerima informasi banjir, saya langsung menuju pintu-pintu air," kata Risma kala itu.
Risma memantau langsung pintu-pintu air di Surabaya. Seperti rumah pompa Jagir, Wonokromo. Kayun, Petemon, Patuah dan Simo serta Bozem Morokrembangan.
Dia cerewet meminta pompa yang rusak segera dibenahi agar Surabaya tak kebanjiran. Risama bahkan membuka pintu air sendiri sambil berbasah-basahan.
2. Turun Tangan Cek Pohon Tumbang
Sambil menenteng handy talki, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini berdiri di pinggir sungai. Dia memberikan instruksi langsung pada anak buahnya untuk memberesi sisa-sisa pohon tumbang yang masuk ke sungai.
"Ayo-ayo cepet-cepet. Keburu banjir nanti yang di sana," kata Risma pada beberapa petugas kebersihan, (25/12).
Wanita berjilbab ini memantau pohon tumbang sepanjang Jl Ahmad Yani dan Gayung Kebonsari. Setelah hujan, air sungai memang meninggi dan hampir luber ke jalan.
3. Terjun Atur Lalu Lintas Macet
Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini telat menghadiri naskah perjanjian hibah daerah kepada 51 kelompok masyarakat tahun 2012. Ternyata, Tri telat karena turun tangan mengatur arus lalu lintas di jalanan yang macet.
"Mohon maaf bapak ibu sekalian, saya datang telat. Saya tadi harus ngatur lalu lintas karena macet parah," kata Risma (19/12).
Risma mengatur lalu lintas di Kedungsari. Di sana kendaraan saling serobot menerobos lampu merah. Dia memerintahkan sopirnya menepi, ibu wali kota ini langsung turun dan mengatur lalu lintas bak polisi.
Sebelumnya, Risma juga pernah turun mengatur kepadatan lalu lintas di bawah tol Mayangkara yang macet akibat perbaikan rel kereta api.
4. Marahi Bonek Saat Kerusuhan Sepakbola
Tragedi kerusuhan suporter di Gelora 10 November Tambaksari Surabaya memakan korban seorang bonek tewas. Walikota Surabaya, Risma Maharani mengimbau pada Bonekmania agar Tragedi Tambaksari adalah yang terakhir kalinya. Sebab, ujung-ujungnya selalu ada saja nyawa yang melayang.
"Cukup sudah Rek, ini yang terakhir. Sampai kapan lagi harus seperti ini. Lihat keluarganya, kasihan. Ini korban anak tunggal," ujar Risma di depan Bonekmania dari ASP (Asosiasi Suporter Persebaya), awal Juni lalu.
Risma mengaku tak tega satu per satu nyawa warganya melayang karena kerusuhan sepak bola. Apalagi beberapa waktu lalu 5 Bonekmania tewas karena kerusuhan di Lamongan.
"Semua itu ada garis pembatasnya masing-masing, jangan ditembus, jangan dilawan. Kemarin sudah lima dan saya pantau terus update dari anggota sampai tak bisa tidur," tegas Risma.
5. Ikut Razia ABG Mesum di Diskotek
Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini melontarkan amarahnya terhadap belasan anak baru gede (ABG) yang terjaring razia di tempat hiburan malam. Satpol PP menggelar razia.
Tri semakin emosi ketika mencium aroma alkohol dari mulut salah seorang ABG. Bahkan para gadis ingusan itu diketahui menyalahgunakan keadaan, serta kebebasannya akibat perceraian kedua orang tuanya.
"Masih banyak orang lain yang menderita, kalian itu jangan menyalahkan keadaan, baju kamu masih bagus, coba lihat di sekitar kalian," kata Risma.
"Kamu jangan gaya-gayaan. Kalian itu masih di bawah umur, pakai acara pergi ke diskotek segala, mau jadi apa kalian?," tegasnya dengan nada tinggi.
Menurut Risma, belasan ABG ini terjaring razia di sejumlah rumah hiburan malam/umum (RHU) di Surabaya yang disinyalir mempekerjakan anak di bawah umur dini hari tadi.
"Saat itu, mereka (para ABG) diketahui tidak membawa identitas (KTP) dan mulut mereka diketahui berbau minuman keras," katanya.
6. Marahi Tersangka Penjual Gadis ABG
Anggota Polrestabes Surabaya meringkus seorang ibu rumah tangga, Ayu Puji Astuti (27) yang telah menjual 11 anak baru gede (ABG) kepada pria hidung belang sejak 2004 silam.
Mendengar penangkapan Ayu ini, Risma mendatangi Mapolrestabes Surabaya, Selain memuji kesuksesan pihak kepolisian, orang nomor satu di Surabaya itu juga kembali melontarkan makiannya kepada pelaku trafficking tersebut.
"Yang kamu tawari itu kan cuma anak kecil. Di suruh apa-apa ya mau, wong dia nggak ngerti apa-apa. Coba anak kamu ditawari permen, biar beracun ya mau aja, wong anak kecil," tegas Risma dengan nada keras sambil menunjuk ke arah tersangka.
"Kamu itu perempuan, lah kok tega-teganya menjual anak orang. Kamu nggak ngerti dosa apa, apa kamu nggak punya agama, makanya nggak ngerti dosa?" lanjut Risma dengan nada kesal.
7. Pulangkan 45 PSK dari Surabaya
45 Pekerja seks komersial (PSK) dari sejumlah tempat lokalisasi dipulangkan Pemkot Surabaya, Jawa Timur. Acara pemulangan itu dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kantor Keluruhan Putat Jaya, Sawahan.
Dalam pidatonya Risma berharap, mantan pekerja seks tidak kembali ke profesi itu dan memulai hidup baru.
"Jangan pernah berfikir, saya bukan bagian dari sampeyan (kalian), tapi berifikirlah bahwa sampeyan-sampeyan itu juga bagian dari saya. Sehingga bisa berbuat baik seperti yang orang lain lakukan," kata Risma dalam pidatonya di hadapan para PSK yang sebagian menutup wajahnya dengan cadar.
Meski pernah melakukan pekerjaan sebagai pekerja seks, Risma meminta agar mereka tidak berkecil hati saat berbaur dengan masyarakat. Tidak hanya itu, Risma berharap pada pertemuan berikutnya, mereka bisa bercerita mengenai kisah suksesnya.
"Semua orang pasti berbuat salah, jadi jangan berkecil hati. Kalau sekarang sampeyan menutup wajah, ke depan sampeyan akan berani membanggakan diri sebagai bagian dari masyarakat umumnya. Suatu saat nanti, saya ingin sampeyan-sampeyan bertemu dengan saya dan menceritakan keberhasilan sampeyan," kata Risma bijak.
Komentar, kalau ane merasakan pembangunan surabaya menjadi asri, banyak taman dibangun bu risma, surabaya gag panas seperti doloe....
Sumber : Kaskusfan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar